Selamat hari Jumat. Apakah pembaca sudah bersepeda tadi pagi? Atau bersepedanya baru Sabtu atau Minggu? Sekarang dunia persepedaan secara global sedang memasuki masa tenang sebelum Vuelta a Espana dimulai.
Para fans Jonas (Vingegaard) sudah bisa agak bernafas lega karena sudah terkonfirmasi kalau Pogi, sapaan Tadej Pogacar, tidak ikut Vuelta. Dia merasa lelah dengan Tour de France, usaha beberapa team terutama Jumbo Lease a Bike membuatnya bete dan cape. Atau mungkin dia udah dibisikin orang-orang banyak, “Om kalau kamu ikut lagi pada nggak ada yang mau lomba loh ini”, wkwkwkw. Terbukti waktu Tour de France kemarin pada pulang kan nama-nama besarnya
Di sisi lain, dunia Pro Tour dihebohkan dengan transfer Remco Evenepoel ke team Red Bull-BORA-hansgrohe, ini team besar dengan ambisi dan dana besar. Paling tidak sudah ada Primoz Roglic dan Florian Lipowitz yang kemarin peringkat ketiga GC di Tour de France 2025.
Konon kontrak ini membuat Remco ke peringkat atas atlet sepeda dengan penerima pendapatan terbesar, mungkin hanya selevel di bawah Pogi. Walau Remco di team baru tetap memakai brand Specialized bukan berarti transfernya semudah itu. Hal ini karena proses transfernya menjadi sedikit rumit karena data-data Remco di team lama tidak serta merta bisa dibawa ke team barunya.
Lho data apa ya? Ya paling mudah data-data ketika dia di terowongan angin. Di mana semua detail sepedanya, juga posisinya itu melekat dengan rahasia team lamanya. Jadi ketika nanti dia baru pindah, maka kemungkinan besar Remco akan melakukan uji wind tunnel lagi untuk mendapatkan data yang baru.
Perlu diingat sponsor jerseynya beda untuk team lama Remco memakai Castelli dan untuk di team baru dari Spez sendiri. Performa kain di tiap pembalap hasilnya berbeda-beda, istilahnya cocok-cocokan. Semoga cepat adaptasi ya om Remco biar "si Putih" itu nggak terus-terusan juara di mana mana.
Lain Remco, lain om Ray. Pada saat menulis ini, saya lagi transit di Jakarta untuk menuju ke Carita. H-2 Bentang Jawa 2025. Start di Carita cukup memakan waktu karena lokasi ini dengan perjalanan mobil memakan waktu 3-4 jam. Beberapa teman ada yang memilih naik bus turun di Cilegon lalu dengan mobil atau kendaraan lain ke Carita.
Saya memilih transit Jakarta karenaaaa … karena mau makan-makan dulu. Dan ketemu beberapa teman dulu sebelum saya keleleran di jalan untuk beberapa hari.
Laporan cuaca di daerah Jawa Barat makin dekat event, makin seram. Hujan angin, ada yang bilang musim panas lho kok hujan badai ya? kata org di depan saya .. hmm ini padahal om JB belum datang, kalau datang mungkin lebih parah wkwkwkw.
Apapun itu tetap harus start, tapi bisa jadi catatan panitia bila tidak memungkinkan diteruskan demi keamanan. Maka jangan ragu diumumkan “Sadly we coming home early…”, Sekian. (Johnny Ray)