Criterium du Dauphine semakin seru karena tiga etape terakhir adalah balapan pegunungan. Naik turun gunung. Artinya pecinta balap sepeda sedang menantikan pertarungan si Pogi dan si Jonas. Di sisi lain, Kamis, 12 Juni lalu, Bentang Jawa telah mengumumkan 181 peserta yang akan mengikuti event ultra cycling mereka. Ternyata banyak yang masih gelisah dan tanya settingan sepeda ke saya. Mungkin karena saya berpengalaman.

Bila anda mengikuti Giro d’Italia tahun ini, maka anda tahu bahwa nama Simon Yates ini hanya muncul belakangan, belakangan bangetttt. Kalau kata orang Jawa itu “lakon menang keri” atau artinya tokoh utama menang belakangan.

Di era saat ini, anak-anak kebanyakan akan sibuk dengan gadgetnya. Tapi ternyata, ada pula yang masih menggemari permainan non-gadget, yakni layangan. Permainan ini penuh filosofi yang tak asal untuk dapat memainkannya.

Bromo KOM sudah 11 kali diadakan, seharusnya sudah 12 tahun, karena sempat setahun vakum karena pandemi seingat saya. Semoga event ini terus bertahan magisnya.

Tanjakan Wonokitri selalu sulit, pengalaman saya persiapan harus cukup. Kalau tidak akan kram dan muntah. Namun, ada saja yang beralasan karena kurang latihan. Seperti om Tatang yang ke Bromo melalui "jalur langit".

Antangin Bromo KOM 2025 kategorinya dibagi perkelas umur dan gender, dan hal ini sudah berlaku untuk beberapa tahun. Memang ada sedikit perubahan untuk detail kategorinya, tapi untuk tahun ini ada satu kategori baru. Yaitu kategori khusus anggota TNI/Polri. Nah, apa mungkin ke depan ada kategori-kategori lainnya. Mungkin ada kategori medis, agar teman saya, dr. Theri Effendi, Sp.OT semangat sepedaan lagi.

Kebijakan Tarif Trump akan berdampak kepada harga komoditas barang di dunia, tak terkecuali untuk sepeda dan part-nya. Jika tidak diantisipasi dengan tepat, maka dompet anda akan jadi korbannya. Om Ray mencoba berbagi kiat untuk mengurangi dampak dari Tarif Trump itu.

Dulu teringat saya menyaksikan film Terminator, film lawas. Sempat terpikir saat itu, mana bisa robot bisa bergerak begini-begitu. Namun, hari ini dengan perkembangan teknologi AI semua bisa terjadi. Tugas kita ialah melatih tubuh agar tidak tergantung sepenuhnya dengan teknologi itu.

Selamat datang di sebuah era baru, era di mana kecerdasan buatan atau bahasa enggres-nya disebut artificial intelligence (AI) telah menjadi bagian dari kehidupan sehari hari kita.

Kurang dari seminggu sudah lebaran, yang puasa kurang sedikit lagi sudah merayakan merayakan hari raya Idulfitri.