Kolom Sehat: Sebelum Bentang Jawa 2025

Ya, Tadej Pogacar sudah menang di Tour de France, Jonas runner up dan seorang bekas bintang cabor biathlon ski bernama Florian Lipowitz menduduki podium ketiga. Ya Lipowitz ini adalah rekan satu team dengan Primoz Roglic yang berada di nomor delapan, di Red Bull-BORA-hansgrohe. Menurut Roglic ini prestasi, karena sudah lama dia tidak sampai etape 21. Nah, kemungkinan besar sebentar lagi si Lipowitz akan setim juga dengan Remco Evenepoel lho, katanya .

Di Indonesia, tepatnya di Banyuwangi, barusan usai Tour de Banyuwangi Ijen 2025. Terdiri dari 4 stages, dengan juara overall Benjamin Prades dari team VC Fukuoka. Luar biasanya sang juara ini adalah atlet paling tua di event ini, detail event bisa pembaca lihat di liputan Mainsepeda yang lain.

Rute Bentang Jawa sudah diumumkan, sudah di-share melalui aplikasi Ride with GPS. Mungkin pembaca sudah ada yang mendapat rutenya, bisa melihat-lihat. Bagi yang tahu rute Bentang Jawa 2024 mungkin bisa langsung menyadari bila rute 2025 sangat mirip. Tapi tidak sama dengan 2024, terutama di bagian menjelang finish. Karena apa? Ya karena ada perbaikan jalan di area Gumitir. Perbaikan jalan yang harus menutup seluruh badan jalan. Walau jalan tersebut adalah jalan utama dari Jember ke Banyuwangi. 

Baca Juga: Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 4: Fenomenal! Cyclist Tertua Rebut Juara Umum

Bagaimana imbas urat nadi perhubungan ini ketika ditutup? Dampaknya luar biasa. Bagi penggiat logistik dan pariwisata harus rela antri berjam-jam. Hal ini karena ketika melewati Situbodo untuk ke Banyuwangi dari daerah barat, maka anda akan antri dimulai di Baluran. Antri yang sampai harus berhenti total. Bila anda lewat Bondowoso naik ke Erek-erek dulu lewat jalur gunung, maka kans kecelakaan di sana sangat tinggi paling tidak sudah dua mobil offside dari jalan. 

Untuk masyarakat di Jember sampai diperbolehkan WFH untuk anak sekolah, karena pasokan bahan bakar menuju jember tersendat. Ya ini mungkin pertama kalinya PSBB berlaku kembali. Tapi bukan karena virus, melainkan perbaikan jalan. Jadi mulai sekarang jangan menganggap remeh perbaikan jalan ya.

Nah jadi rute Bentang Jawa itu akan melewati area area perkebunan PTPN untuk menghindari perbaikan jalan yang dilakukan. Masalahnya itu jalur non-paved atau biasa dibilang gravel atau makadam. 

Anak kampung sana sudah mengingatkan saya. “Om kalau malam jangan lewat sana“, iya saya tahuuuu, saya juga nggak pengen, tapi COT nggak kenal makadam dan alasan. Jugaaaa rute ini sangat dekat dengan desa penari yang sudah di filmkan itu loh, saya sudah dikirim petanya sama beberapa netizen budiman, dan saya jawab, “tenang kami tidak ke air terjun kok, swearwkwkwkwk

Baca Juga: Tour de France 2025: Empat Kali Juara, Pogacar Ancam Rekor Para Legenda!

Ya rute sudah di-release, waktu juga kurang semingguan lagi, udah deg-degan tanpa serrr. Bincang-bincang dengan peserta lain sedikit menguatkan mental, tapi lebih banyak menjatuhkan. 

Info angin, foto tanjakan dan postingan gowes sabtu benar benar membuat gundah. Ya gowes sabtu peserta- peserta itu 500 km masalahnya, sak umur-umur mana ada gowes non event hari sabtu 500 km. Audax aja Cuma 400 Km. Itu aja dua kali DNF. Huffff menghela nafas. 

Ya sudah disiapkan aja bawaannya. Di jalan nanti apa katanya. Semoga semesta mendukung. Sekian. Yang lain disimpan dalam hati saja. (Johnny Ray)


COMMENTS