Selamat pagi pembaca sekalian, Migggu lalu secara otomatis kolom ini libur. Ya karena saya masih di jalan waktu itu.
Bentang jawa 2025 telah berakhir. Sebelum saya meneruskan cerita tentang diri saya. Izinkan saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh yang terlibat di acara Bentang Jawa. Panitia inti maupun relawan panitia yang sudah mempersiapkan event tahunan ini dengan luar biasa.
Terima kasih pada peserta-peserta yang lain, yang menghadirkan vibes luar biasa. Keniatan kalian dalam mempersiapkan telah tertoreh di catatan dan meciptakan rekor baru di event ini. Terima kasih untuk pendukung acara ini yang tidak capek-capek meliput dan menyemangati peserta di jalan maupun secara online. Event ini berjalan meriah karena kalian semua.
Selanjutnya selamat untuk pada peserta-peserta dengan peringkat terbaik. Selamat untuk Stephen Lane, Rama Wieland, dan Qorie Muhammad Herdiansyah. Untuk female solo terbaik, selamat kepada Citra Dewi Saraswati, Tri Ayu Lestari dan Sum Ya Rou.
Untuk Kelas Pair, selamat pada Pak Miswanto dan Yusuf Kibar, Asril Kurniadi dan Mohammad Rifqi Febrianto, jugaaaaaaa om Aza, Azrul Ananda dan Joko Sumalis. Hmmmm dua pasangan pair peringkat dua dan tiga ini kaya kenal ya. Ya mereka memang niat-niat banget kalau sepedaan, beda dengan …, beda dengan saya.
Nah sekarang soal saya sendiri, bagaimana hasil Bentang Jawa 2025? Hasilnya jelas, jelas tidak lebih baik dari tahun lalu. Secara pencatatan waktu, tapi kalau secara kewarungan.
Tahun ini warung yang saya kunjungi lebih bervariasi dari tahun lalu. Mulai warung pinggir pantai, warung lesehan, cafe dan warung kecil di teras rumah warga sudah saya kunjungi. Tentunya dengan beberapa mini market macam Indomaret atau Alfa.
Bedanya kalau tahun lalu saya mungkin lebih banyak ke Indomaret dan Alfa-nya, untuk tahun ini porsi berhenti ke dua jenis mini market ini minim. Saya usahakan berhenti di warung itu seefektif mungkin agar tidak terlalu lama. Walau kadang tidak bisa sebaik itu. Ini karena lemasnya badan membuat mau nggak mau. Saya harus menunggu waktu agar sedikit segar untuk bisa kembali bersepeda. Atau berhenti di warungnya harus digabung dengan kegiaan lain, seperti memenuhi panggilan alam dan memenuhi ciri-ciri mahluk hidup untuk mengeluarkan Zat sisa, baik sisa besar maupun sisa kecil.
Kalau secara pencatatan waktu, saya tercatat tidak finish karena di-scratch atau dicoret. Saya tetap ke Banyuwangi karena ingin menghadiri acara penutupan dan meneruskan perjalanan dari Banyuwangi.
Kenapa di-scratch? Ya karena bandel. Untuk yang kepo bandelnya kenapa? Harap sabar dulu ya. Habis ini saya juga di panggil Guru BP rencananya *aduh*, Sekian. (Johnny Ray)