Keramahan Homestay Banyuwangi dan Seru-Nikmat Tanjakan Erek-Erek

Tanjakan Erek-erek menjadi salah satu tantangan yang harus ditaklukkan peserta Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022

Pengalaman menjadi cyclist rasanya belum lengkap kalau belum pernah ke Banyuwangi. Selama bertahun-tahun kota di ujung timur Jawa itu terus mengukuhkan diri sebagai salah satu kota cycling utama di Indonesia. Berbagai event bersepeda telah diselenggarakan di sana, atau menuju ke sana. Terakhir, Juli lalu, Banyuwangi sukses menjadi tuan rumah kejuaraan nasional balap sepeda.

Pada 24 September mendatang, giliran Mainsepeda.com yang menyelenggarakan event di Banyuwangi. Yaitu Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022. Melanjutkan Trilogi Jawa Timur, yang sudah diawali di Bromo, Mei lalu.

Sebenarnya, event kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sertai komunitas setempat ini sudah bertahun-tahun disiapkan. Karena pandemi, baru pada 2022 ini benar-benar bisa direalisasikan. Sekarang, Banyuwangi sudah makin siap menjadi tujuan kunjungan penghobi serius dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan dari mancanegara.

"Banyuwangi merupakan salah satu kota yang paling melejit pamornya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Khususnya sebagai kawasan yang sangat menarik, sekaligus ramah, untuk olahraga sepeda. Bagi yang belum pernah ke Banyuwangi, event Blue Fire ini merupakan ajang yang pas untuk mendapatkan pengalaman full di sana," kata Azrul Ananda, founder Mainsepeda.com yang menyebut Banyuwangi sebagai salah satu lokasi cycling favoritnya.

Azrul menegaskan, walau bersifat KOM Challenge, event September mendatang bukan melulu soal balapan. "Sama seperti Bromo KOM, musuh utama adalah diri masing-masing. Memberi pengalaman dan kesempatan menarik bagi penghobi untuk menaklukkan diri sendiri," ucapnya.

Bersama Guntur Priambodo, ketua ISSI Banyuwangi yang juga founder komunitas Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC), Mainsepeda.com telah menyiapkan kombinasi rute yang balance. Bukan sekadar menantang, tapi juga harus nyaman dan berkesan bagi yang tidak balapan.

Pada dasarnya, peserta akan "gowes jalan-jalan" dulu sejauh sekitar 40-50 km. Kemudian ada pit stop, yang disusul rute pemanasan lagi beberapa kilometer sebelum tancap gas saat melintasi gapura KOM Start menuju Paltuding, Ijen, di ketinggian sekitar 1.850 meter.

Highlight atau bagian paling berkesan nanti ada di tengah tanjakan, yaitu saat melewati kawasan berjulukan "Erek-erek." Azrul menjelaskan, begitu melewati bagian pendek itu, rute akan menjadi lebih mudah, dan ending-nya adalah turunan menuju garis finis di Paltuding.

"Rute resminya sedang kami matangkan, dan akan segera kami umumkan. Yang jelas akan kami buat berbeda dari Kejuaraan Nasional yang lalu," tandas Guntur Priambodo.

Saat ini, lanjut Azrul, sudah ada banyak pihak menanyakan padanya mengenai penginapan di Banyuwangi. Khususnya dari Jakarta dan luar pulau Jawa. "Ada banyak hotel menarik di Banyuwangi. Tapi, saya juga menyarankan banyak pihak untuk memilih homestay-homestay yang dikelola warga, yang menurut saya adalah salah satu kekuatan manajemen wisata di Banyuwangi. Supaya pengunjung bisa benar-benar mendapatkan pengalaman otentik Banyuwangi," pungkasnya. 

Pendaftaran Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 bisa dilakukan secara online di Mainsepeda.com. Ada paket khusus trilogi, termasuk Kediri Dholo KOM Challenge pada Desember mendatang, plus Bromo KOM Challenge 2023, Mei tahun depan.

Pilihan paket trilogi itu sekarang termasuk yang paling populer. Karena mendapatkan jaminan slot di Bromo KOM Challenge 2023 dengan harga early bird. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 101

Foto: Rendra Kurnia


COMMENTS