Kolom Sehat: Sepuluh Barang Sepeda Favorit Johnny Ray 2020

Selamat Hari Natal bagi yang merayakan! Cyclist pengin hadiah apa ya dari Sinterklas? Sudah akhir tahun ini, dan tahun ini banyak cyclist baru lahir, cyclist produk pandemi. Saya juga ikut-ikutan menulis sepuluh hal favorit tahun 2020 ini.


Mungkin ada yang sama dengan orang lain, dan ada pula yang beda. Tapi paling tidak bisa menambah wawasan bagi
cyclist lain, mau nambah beli apa tahun depan.

Semua produk ini saya beli sendiri. Sama sekali bukan endorse-an. Sepuluh produk itu adalah:

1. Wheelset Fulcrum Racing Zero Competizione

Wheelset alloy jenis ini dulu pernah saya miliki, walau masih yang biasa (belum Competizione). Seperti cyclist kebanyakan, saya lantas berganti ke rim tebal berbahan karbon. Baik disc brake maupun rim brake. Setelah membandingkan-bandingkan, dengan pertimbangan rendah pemeliharaan, aman di turunan dan tanjakan, mudah ganti ban, serta stiffness mumpuni, maka saya kembali ke wheelset Fulcrum Zero ini. Kali ini yang Competizione, dengan hub CULT Ceramic. Memang cukup mahal, tapi jauh lebih murah dari wheelset karbon brand papan atas.

2. Grupset Campagnolo Chorus 12-Speed

Setelah lama memakai dan terlena dengan kenyamanan grupset elektrik (dengan plus-minusnya), saya kembali ke grupset mekanikal Campagnolo. Walau saya mencoba dua tipe, Record dan Chorus (versi terbaru 12-speed), yang saya favoritkan justru Chorus. Karena tipe ini tidak semahal Record dan Super Record, tapi cukup bagus, berfungsi dengan sangat baik. Perpindahan gir khas Campy juga sangat terasa.

3. Ban Continental GP5000

Bagian sepeda yang menyentuh aspal adalah ban. Seberapa berat, seberapa besar, seperti apa rolling resistance-nya mungkin bisa di liat data review-nya. Tapi untuk ketahanan di jalanan Indonesia, saya pilih Continental GP5000. Mungkin ada yang lebih ringan, tapi secara keseluruhan ini ban yang paling saya suka.

4. The Black Bibs Ultimate Adventure

Sejauh apa pun sepedaan kita, kalau daerah duduk kita sudah nggak nyaman, pasti ingin berhenti saja. Nah, pemilihan bib sangatlah subyektif. Saya pilih The Black Bibs tipe ini karena bahannya empuk di kulit, padding-nya nyaman, dan ada kantong tambahan di kanan-kiri paha untuk menaruh snack.

5. Cliff Shot Gel

Ini adalah gel favorit saya, karena ramah dengan perut saya. Ada beberapa gel yang setelah diminum membuat saya merasa kembung, tapi tidak dengan gel ini. Entah mengapa. Cocok saja rasanya.

6. Sepatu Bontrager XXX

Mencari sepatu jalan saja sangat selektif, apalagi sepatu sepeda. Karena kalau tidak nyaman dan tidak cukup kaku, maka tenaga kita terbuang hanya karena sepatu yang tidak cocok.  Bontrager XXX dengan dua Boa dial untuk mengencangkan sepatu ini sangat nyaman. Dan solnya terbuat dari klarbon OCLV yang sangat stiff.

7. Halo headband

Bersepeda sering kali berkeringat. Agar keringat tidak jatuh ke mata, maka saya memakai Halo headband tipe beanie.

8. Kacamata Salice

Saya termasuk cyclist yang harus memakai kacamata berukuran. Jadi, memilih kacamata harus sangat selektif. Harus bisa dipasangi lensa yang membantu saya melihat di jalan. Salice, merek asal Italia ini, sebenarnya tidaklah mahal. Namun tidak bisa ditemui di Indonesia. Saya dan teman-teman beli waktu ikut event di Eropa. 

9. Sarung Tangan Grippp

Grippp glove menggunakan kulit kanguru, bahannya lembut dan kuat. Yang penting membuat tangan kita tidak licin karena keringat 

10. Kiehl's Sunblock

Bersepeda di outdoor, kita mau tidak mau terpapar pada sinar UV. Walau sinar matahari baik untuk kita, tapi terlalu lama terkena sinar mathari bisa membuat kulit kita kering dan mengelupas. Saya pilih Kiehl's karena tidak terasa lengket di kulit dan tidak membuat kulit saya mengelupas seperti kadal.

Nah, itulah sepuluh hal favorit saya. Semoga memberi wawasan baru bagi Anda. Selamat berburu barang baru di penghujung tahun 2020. Sekian, terima kasih. (johnny ray) 

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 27

Foto: Dewo Pratomo


COMMENTS