Antangin Bromo KOM 2025: Diracuni Dulu, Lalu Meracuni

Ribuan peserta Antangin Bromo KOM 2025 datang dari seluruh penjuru Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Tujuan mereka satu, ingin menaklukan tanjakan Wonokitri Bromo yang ikonik. 

Meski memiliki satu tujuan, tapi ambisinya berbeda-beda. Ada yang menargetkan podium, ada yang ingin menikmati suasana keseruan, dan ada yang datang karena diracuni atau meracuni rekan-rekannya yang lain. 

Salah satu yang korban diracuni ialah Bianca Marcon, cyclist yang berasal dari Brasil. Ia menjalani debutnya di Bromo KOM tahun ini, tapi pernah mengikuti event Mainsepeda lainnya, Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2024. Ia mengaku direkomendasikan untuk mengikuti Bromo KOM oleh rekan-rekannya komunitas sepedanya di Indonesia. 

Keramaian pengambilan race pack Antangin Bromo KOM 2025 pada hari kedua, Jumat (16/5).

"Saya mendapatkan informasi tentang Bromo KOM dari teman-teman di komunitas sepeda, jadi kata mereka ini tujuan utama dari event Mainsepeda yang harus saya ikuti. Tahun lalu, saya sudah mendaftar, tapi sayang tidak bisa datang. Jadi saya mengikuti Ijen KOM," kata Bianca.  

Sementara itu, Djanur Chalid, cyclist yang akan mengikuti kategori 60+ menyebut telah rutin mengikuti Bromo KOM sejak 2019. Awalknya ia menjajalnya bersama teman dan tak menyangka ketagihan. Dan, tahun ini keikursertaan keenamnya. Ia menyebut pesona tanjakan Wonokitri yang membuatnya rutin mengikuti Bromo KOM. 

Baca Juga: Kolom Sehat: Doa, Amal, dan Zakat 

"Bahkan kita bikin acara gowes ke Bromo sendiri, saking kangennya," ujar Djanur. 

Di sisi lain, Raymond Jonathan Mongkau, cyclist asal Manado, tiba untuk kedua kalinya di Surabaya untuk mengikuti Antangin Bromo KOM 2025, besok. Tahun pertamanya, ia berpatisipasi di Bromo KOM X. Lolos Cut of Time (COT), tapi ia merasa belum puas. 

Ambisinya ialah memperbaiki personal best-nya. Ia membutuhkan hampir 3 jam untuk finis pada Bromo KOM X. Namun, kali ini persiapannya lebih baik. Tubuhnya lebih ramping. Dari dulu 99 Kg, sudah turun ke angka 83 Kg. 

Puluhan peserta mengantri untuk Race Pack Collection (RPC) di Town Square Surabaya. 

"Targetnya kurang dari 2,5 jam," kata Raymond. 

Ia tak sendirian, dari Manado ada belasan cyclist yang ikut bergabung. Namun, ketika ditemui ia sedang mengambil race pack bersama dua rekannya yang masih newbie alias baru pertama kali mengikuti Bromo KOM. Keduanya ialah Andre Lasut dan Renato Gaucho. 

Ternyata selain berambisi mencari personal best, Raymond juga punya niatan meracuni rekan-rekannya. "Kita ini diracuni, sama dia dibilanginnya tanjakannya syahdu," kata Renato. 

Baca Juga: Antangin Bromo KOM 2025: Coba Ikut Trilogy, Shock Tahu Gradien Erek-Erek!

Soal racun meracuni ini juga selalu jadi bahasan seru di komunitas-komunitas sebelum event. Yanto dari Palembang menyebut telah meracuni empat kawannya di tahun ini. 

"Ini kita racuni empat orang untuk ikut Bromo KOM," ungkapnya. 

Antangin Bromo KOM 2025 sendiri digelar Besok, 17 Mei 2025. Melintasi rute total 95 Km dengan jalur miring menuju Wonokitri sejauh 25 Km. Elevasinya mencapai hampir 1.700 meter. Hampir 1.500 cyclist akan meramaikan acara yang akan start dari Markas Polda Jawa Timur ini. (Mainsepeda)


COMMENTS