Milan-San Remo 2024: Van der Poel Melawan Kutukan Jersey Pelangi Berusia Empat Dekade 

Kalender balap sepeda dunia akan memasuki momen-momen besar di balapan one day race. Sabtu 16 Maret 2023, balapan monument pertama Milan-San Remo akan digelar di Italia. Selain pertama, inilah salah satu ajang balap classic paling bergengsi di agenda WorldTour.

Memasuki edisi ke-115, Milan-San Remo akan menempuh rute signature-nya 288 km. Rute didominasi flat, dari Milan menuju kawasan di pantai selatan San Remo. Meski flat, jarah 288 km sehari cukup melelahkan.

Juara dua kali Tour de France Tadej Pocagar akan tampil. Jagoan classic asal tim Ineos-Grenadiers Tom Pidcock juga akan tampil. Pun sang juara bertahan, pembalap Alpecin-Deceuninck Mathieu Van der Poel. Kehadiran mereka akan membuat balapan tahun ini sangat seru.

Namun, khusus Van der Poel ada satu catatan yang cukup "mengerikan" sepanjang 41 tahun, lebih dari empat dekade, tidak ada satu pun pemakai jersey pelangi (rainbow) yang bisa juara Milan-San Remo.

Jersey pelangi adalah jersey yang dipakai para juara dunia event UCI. Van der Poel berhak mengenakan jersey pelangi tahun ini berkat predikat juara dunia road race tahun 2023.

Pembalap terakhir yang juara Milan-San Remo saat mengenakan jersey pelangi adalah pembalap Italia Giuseppe Saronni pada musim 1983. "Kutukan" itulah yang coba dipatahkan Van der Poel tahun ini. Meski berpredikat juara bertahan, ia menilai kutukan itu sangat sulit untuk dipatahkan. 

"Milano-San Remo adalah monument termudah untuk berkendara, tapi paling sulit untuk menang," kata Van der Poel. "Anda bisa saja terkuat, namun kadang itu tidak membuat Anda menang. Jadi kemenangan di sini terasa sangat spesial," imbuhnya.

Tahun ini Van der Poel datang sebagai juara bertahan Milan-San Remo 2023.

Baca Juga: Juara Milan-San Remo 2023, Van der Poel Cetak Rekor dan Samai Catatan Sang Kakek

Dengan rute mayoritas flat, Milan-Sanremo menjadi "surga" bagi para cyclist yang memiliki kemampuan sprint. Untuk pertama kalinya balapan akan start di Piazza della Vittoria, Pavia. Ini adalah area bangunan historis sebagai penanda kemenangan Italia di Perang Dunia (PD) 1. Tapi saat ini, Piazza della Vittoria menjadi ruang terbuka yang sangat damai dan nyaman untuk dikunjungi. 

Dari Pavia, pembalap akan menempuh sekitar 44 km jalan datar di Sungai Ticino, jalan ini menyatu kembali ke rute klasik di Casteggio. Rute yang menghubungkan Milan ke Riviera di Ponente selama lebih dari 110 tahun. 

Memasuki San Lorenzo al Mare, peleton melewati rangkaian klasik Capi (Mele, Cervo dan Berta) lantas akan melewati dua tanjakan yang telah memasuki jalur balap dalam beberapa dekade terakhir, tanjakan Cipressa dan Poggio di San Remo.

Cipressa memiliki panjang lebih dari 5,6 km dengan kemiringan 4,1 persen. Sedangkan, pendakian Poggio di San Remo dimulai dengan tanjakan sepanjang 3,7 Km dangan elevasi 8 persen di puncak pendakian. Bagian terakhir dari jalur turunan memasuki perkotaan San Remo sepanjang 5 Km. (Mainsepeda)


COMMENTS