Team Ineos secara resmi mengusung nama Ineos Grenadiers, Rabu (26/8) malam. Dalam acara launching yang diselenggarakan di Nice, Prancis tersebut, Ineos Grenadiers memperkenalkan jersey baru yang akan digunakan mulai Tour de France, 29 Agustus nanti.

Ineos Grenadiers secara resmi menanggalkan corak merah anggur-hitam. Sebagai gantinya, Egan Bernal dan kolega akan tampil gahar dengan jersey baru berwarna biru gelap dengan aksen merah buatan Castelli.

"Ineos Grenadiers adalah nama baru tapi yang merangkum siapa kami selama ini. Ini adalah kemitraan baru tetapi yang melambangkan nilai-nilai tim kami yang ada - ambisi, ketabahan, tekad, akal, keuletan, dan semangat," kata Kepala Tim Ineos Grenadiers Sir Dave Brailsford.

Corak Pinarello DOGMA F12 selaras dengan jersey baru Ineos Grenadiers

Tak hanya itu, sepeda Pinarello DOGMA F12 pun tampil dengan warna baru, selaras dengan jersey tim. Sepeda ini akan menjadi senjata andalan Ineos Grenadiers untuk melanjutkan cerita suksesnya di Tour de France 2020 nanti.

"Sungguh istimewa bisa berlaga di Tour de France sebagai Ineos Grenadiers untuk pertama kalinya. Sebagai juara bertahan, itu akan berbeda bagi saya pada tahun ini. Tetapi saya bersemangat untuk menjadi nomor satu tahun ini," kata Egan Bernal.

Skuad Team Ineos di Tour de France beranggotakan delapan orang. Selain Bernal, ada juga nama Richard Carapaz, Luke Rowe, Andrey Amador, Jonathan Castroviejo, Michal Kwiatkowski, Pavel Sivakov dan Dylan van Baarle.

"Kami memiliki tim yang sangat kuat dengan kombinasi yang baik antara pembalap muda dan rider berpengalaman. Itu adalah hal yang sangat penting untuk Tour de France. Kami semua memiliki motivasi yang sama dan siap untuk memberikan segalanya dan bekerja penuh," imbuh Bernal.

Pemenang Giro d'Italia 2019 Richard Carapaz mengaku tak sabar untuk memulai debutnya di Tour de France. Kesempatan ini sangat emosional untuknya. Ia mengaku bangga menjadi orang Ekuador pertama yang berpartisipasi dalam Tour de France.

"Kemenangan tahun lalu di Giro d'Italia sangat istimewa bagi saya pribadi, tetapi juga istimewa untuk negara saya. Bersepeda tidak pernah populer di Ekuador dan sekarang semuanya telah berubah," terangnya eks pembalap Movistar itu. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 11

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Russ Ellis, Chris Auld

Populer

Criterium du Dauphine 2025, Etape 8: Pogacar Raih Gelar Juara Umum
Criterium du Dauphine 2025, Etape 7: Pogacar Semakin Dekat Juara Umum
Criterium du Dauphine 2025, Etape 6: Pogacar Menang, Vingegaard Kewalahan
Jajal Rute Dholo KOM, Wakapolda Jatim Tanpa Nuntun
Nggravel Blitar 2025: Berburu Cyclocomp iGPSport BiNavi Sembari Liburan Keluarga Seru
Pemersatu Komunitas Sepeda Se-Jawa Timur
WCC Surabaya Gowes ke Malang, Kolab dengan Ratjoen Femmes
Sembilan Cyclist Mencari Tantangan "Gravel" Surabaya–Banyuwangi
Inilah Tiga Rute Seru untuk Gravel Bike di Tangerang
Cannondale Topstone Carbon, Sepeda Gravel Bersuspensi