Tips Perlengkapan untuk Gowes 250 Km (Journey To TGX)

Cyclist dari AASoS saat gowes di Jalur Lintas Selatan saat tes rute Journey to TGX beberapa waktu lalu.

Setelah generasi baru pesepeda terbesar dalam sejarah muncul saat pandemi, mereka yang kemudian menjadi "cyclist" makin tersaring. Makin banyak yang berminat menjajal event-event jarak jauh dan minim support, atau bahkan unsupported. Seperti gowes 250 km dari Surabaya ke Trenggalek, alias Journey To TGX, yang diselenggarakan Mainsepeda pada 2 Desember nanti.

Journey To TGX memang masih menyediakan sedikit support. Peserta pada dasarnya harus mandiri dalam menempuh rute, tapi ada checkpoint di mana panitia menyediakan bantuan teknis, suplai, dan fisio. Panitia juga menyediakan support pengangkutan barang ke Trenggalek. Sehingga peserta tidak perlu membawa terlalu banyak beban di atas sepeda.

Seperti yang pernah diucapkan Johnny Ray di Podcast Mainsepeda: Gowes jarak jauh di Indonesia ini pada dasarnya adalah "Bentang Warung". Tidak perlu terlalu pusing membawa banyak barang dan makanan. Beda jauh dengan di luar negeri.

Rute dari Surabaya ke Trenggalek sama. Panitia berupaya semaksimal mungkin menghindari jalan nasional yang ramai. Seluruh jalan juga pada dasarnya beraspal. Banyak sekali jalan yang aspalnya baru dan mulus, walau ada beberapa bagian yang mungkin agak rusak (sedikit).

Tapi, yang terpenting, mini market dan warung akan terhampar di hampir sepanjang jalan.

Karena pada dasarnya "Bentang Warung", lalu apa saja yang perlu dibawa peserta, atau dikenakan peserta, selama perjalanan tersebut? Berikut beberapa panduan penting:

1. Kelengkapan Apparel (Topi, Jaket, Cargo Bib)

Panitia akan menyediakan cycling performance shirt buatan SUB Jersey untuk seluruh peserta. Dan peserta wajib selalu mengenakannya, karena ini akan mempermudah panitia mengidentifikasi, meningkatkan safety selama di jalan.

Cycling shirt lebih longgar dan nyaman untuk gowes jarak jauh. Peserta bisa menambah base layer di bawahnya untuk kenyamanan ekstra, lalu mengenakan sun sleeve untuk melindungi lengan dari sinar matahari.

Karena cycling shirt tanpa kantong, maka direkomendasikan menggunakan carbo bib, seperti T/A/G bib dari SUB Jersey. Ada kantong di paha kanan dan kiri, serta kantong tersembunyi di bagian punggung, untuk menaruh beberapa kebutuhan. Termasuk dompet dan telepon. Kantong di paha juga bisa untuk menaruh bungkus makanan, supaya kita tidak mengotori jalan!

Jangan lupa membawa jaket angin atau jaket hujan. Minimal vest. Di awal Desember sudah masuk musim hujan. Jaket atau vest bisa melindungi kita dari angin dingin.

Jangan lupa pula membawa topi sepeda (cycling cap). Ketika dipasang di bawah helm, topi itu punya beberapa fungsi. Satu, menahan cahaya matahari dari wajah (supaya tidak sunburn di hidung, misalnya). Dua, kalau hujan, topi membantu menahan percikan air tidak mengganggu mata.

Untuk urusan kacamata, tipe photochromic paling dianjurkan. Siapa tahu Anda akan gowes sampai gelap.

2. Tas Sepeda Sederhana

Tidak perlu membawa tas sepeda besar, karena tidak perlu membawa baju dan makanan. Mungkin cukup top tube bag, untuk menaruh beberapa camilan dan mungkin telepon atau powerbank.

Saddle bag juga tidak perlu yang besar. Yang penting cukup untuk multitool, dua ban dalam cadangan, dan cukit ban. Jangan lupa bawa pompa kecil. Anda harus memperbaiki sepeda atau mengganti ban sendiri kalau ada masalah di jalan.

Atau bisa juga memakai handlebar bag untuk barang-barang kebutuhan dasar di atas.

3. Lampu Depan dan Belakang

Panitia akan mengecek kelengkapan lampu Anda. Pastikan punya lampu depan putih yang terang, juga lampu belakang merah. Keselamatan adalah nomor satu. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di jalan.

Kalau sampai malam, lampu sangatlah krusial.

Kalau siang hari hujan lebar, lampu --khususnya belakang-- juga krusial.

4. Wheelset dan Aero Bar

Karena jalurnya full aspal, panitia mewajibkan peserta memakai ban ukuran minimal 25 mm. Tapi, berdasarkan pengalaman, termasuk saat pengecekan rute, ban 28-32 mm adalah yang dianjurkan.

Volume ban yang lebih besar memberi kenyamanan ekstra. Apalagi melewati permukaan jalan yang "bergetar". Sekali lagi, ini bukan balapan. Dan untuk gowes jarak jauh, selalu ingat filosofi ini: Comfort is speed.

Karena sudah musim hujan, kami menyarankan pemakain wheelset alloy (aluminium) bagi yang menggunakan sepeda rim brake. Jauh lebih aman, apalagi karena ada banyak segmen turunan cepat pada 60 km terakhir, di saat Anda sudah sangat lelah.

Ada terlalu banyak cerita kurang menyenangkan dari mereka yang celaka karena turunan pakai wheelset karbon rim brake saat turunan. Atau bahkan saat datar dan hujan. Safety first!

Beberapa peserta akan menggunakan TT atau aerobar di bagian depan. Selain memberi posisi yang lebih "aero" dan cepat, aksesori ini juga bisa difungsikan sebagai "rest bar" untuk istirahat dari posisi tangan tradisional.

Sebaliknya, aksesori ini juga menambah beban sepeda. Dan tidak semua bisa nyaman berlama-lama di posisi aero tersebut. Silakan pertimbangkan plus minusnya.

5. Berapa Botol Minum? Bagaimana Makan?

Sekali lagi, gowes di Indonesia itu menyediakan banyak opsi warung dan mini market sepanjang jalan. Jadi tidak ada gunanya membawa terlalu banyak botol yang menambah beban. Satu bidon isi air penuh itu beratnya hampir 1 kg!

Dua bidon sangat cukup. Ukuran besar lebih baik. Satu berisikan air putih biasa. Satu lagi berisikan elektrolit. Atau terserah apa yang membuat Anda senang.

Ada opsi menggunakan tas minum alias hydration pack. Alasannya, supaya memudahkan minum di jalan, memastikan kita lebih terjaga kondisinya. Juga supaya bisa menempuh jarak lebih jauh di antara pemberhentian.

Setiap orang punya kebiasaan dan kesukaan masing-masing. Saran kami, yang penting jangan berlebihan. Percuma bawa empat botol minum kalau akhirnya banyak berhenti juga!

Soal makan, silakan mengatur strategi sendiri. Anda bisa menghitung jarak, memperkirakan berapa jauh Anda bisa bertahan dengan hanya makan dan minum di sepeda. Mau berhenti tidap 50 km, tiap 75 km, tiap orang beda-beda.

Seperti saran kebanyakan orang yang terbiasa gowes jarak jauh: Plan your ride, dan ride your plan! (azrul ananda)


COMMENTS