Kolom Sehat: Hidup Sedang Tambal Ban

Albert Einstein pernah bilang: "Life is like riding a bicycle. To keep your balance you must keep moving." Kehidupan ini seperti mengendarai sepeda. Untuk tetap seimbang kita harus terus bergerak.

Ini adalah kutipan yang sangat terkenal, yang bisa kita amini kebenaran analoginya. Termasuk dalam kondisi kehidupan saat ini. Untuk mengimbangi keadaan karantina mandiri, kita perlu terus berjalan. Walau bukan berarti berjalan keluar dari rumah. Melainkan tetap melakukan sesuatu untuk beradaptasi dengan keadaan terkini.

Apa saja yang bisa kita lakukan untuk menyikapi kondisi ini? Jawabannya ada begitu banyak. Saya hanya akan menuliskan sebagian kecil saja. Juga belum tentu hal baru, tapi harus selalu diingatkan dan diingatkan.

 

1. Physical Distancing

Menjaga jarak dengan orang lain. Minim jarak dengan orang lain sekarang menjadi dua meter. Bukan hal yang mudah untuk melakukan komunikasi secara wajar. Kadang saat bicara dekat saja masih kurang terdengar jelas.

Sekarang, harus berbicara dari jarak dua meter, sambil tertutup masker. Mungkin, sekarang sambil bicara kita bisa menambahkan gerakan isyarat supaya lawan tetap mengerti. Itung-itung tambahan membakar kalori saat berbicara.

 

2. Indoor Cycling

Kalau ingin punya indoor trainer, sekarang waktu yang tepat. Saking tepatnya, stok jadi terbatas, bahkan banyak kehabisan. Dari yang reguler sampai yang smart/interaktif trainer canggih. Karena pilihan bersepeda outdoor kita sangat terbatas.

Mungkin, kalau binatang peliharaan saya si hamster bisa bicara, dia akan tertawa ngakak melihat saya lelah di atas trainer. Karena si hamster bisa muter di in cage-wheel-nya lebih lama dari saya.

 

3. Solo Ride

Belakangan, solo ride itu serasa bolos. Karena sekarang kita seharusnya tidak keluar dari rumah. Jadi, kalau keluar rumah, itu justru seperti orang bolos. Kalau memang ingin bolos, jangan sampai ramai-ramai. Sebaiknya sendirian saja.

 

4. Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

Salah satu cara paling ampuh untuk membunuh virus corona adalah dengan cuci tangan secara rutin. Mungkin sampai tangan kita terasa kering, bahkan sampai mengelupas kulitnya karena terlalu sering bertemu sabun. Kalau dulu hanya padi dan tanaman yang disemprot insektisida, sekarang kita dan lingkungan tempat tinggal kita pun perlu disemprot disinfektan untuk mengurangi risiko virus.

 

5. Menunda Perawatan Medis yang Tidak Urgent

Di waktu biasa, bila kita mengalami sedikit keluhan atau butuh perawatan seperti gigi, kita tinggal mengatur janji kunjungan ke klinik atau dokter. Saat ini mungkin bisa ditangguhkan dulu. Karena banyak penularan terjadi di rumah sakit, klinik, atau tempat praktik dokter pribadi. Bahkan banyak dokter yang tertular virus ini, karena ketika praktik mereka terlalu sering terpapar ke orang yang mengidap virus ini. Dan mungkin pasien tidak sadar kalau mereka adalah pembawa virus walau tidak merasakan gejala apa pun.

Bukan masa yang menyenangkan bukan? Hidup memang seperti roda. Kadang di atas, kadang di bawah, dan sesekali di tambal ban. Masa sekarang mungkin kira kira kehidupan ini seperti dengan di-"tambal ban." Sedang diperbaiki, perlu waktu agar berikutnya bisa berputar lagi seperti sedia kala. Pak, tolong nambalnya cepetan ya... (johnny ray)


COMMENTS