Kolom Sehat: Siksaan Teman-Teman "Cinta Lingkungan"

Minggu lalu, 2 Februari 2020, saya berkesempatan menghadiri acara launching jersey Ratjoen di Malang. Sebuah komunitas yang solid dan berkembang pesat di sana. Untuk menuju Kota Malang dari Surabaya, teman-teman memilih "jalur sehat" daripada harus menggunakan kendaraan bermotor.

Kami berangkat sehari sebelum acara. Karena mereka mencintai lingkungan hidup dan berolahraga, mereka memilih bersepeda dari Surabaya menuju Malang. Tidak cukup naik sepeda, rute yang dipilih juga beda. Rute tercepat adalah lewat jalur selatan, sekitar 85 km. Melewati Pandaan, Lawang, lalu Malang. Nah, mereka menganggap jalur ini terlalu mudah, juga terlalu ramai dan banyak polusi.

Jadi, rute yang dipilih adalah jalur memutar sedikit ke arah barat. Melewati Mojokerto, Kandangan, naik ke Pujon, lalu turun ke Batu dan Malang. Tampaknya, teman-teman juga ingin mengontrol kondisi jalan provinsi!

Menurut catatan komputer saya, jarak tempuh total kami hari itu 182 km dengan total elevasi 1.500 meter. Ditempuh dalam waktu tujuh jam.

Beruntungnya, Tim Ratjoen sebagai tuan rumah tidak membiarkan tamunya tersiksa lapar. Mulai pukul 6 sore saya dan teman-teman dapat menikmati aneka hidangan lokal secara free flow. Tenaga saya pun kembali, walau badan agak flu.

Acara puncak launching jersey itu diselenggarakan Minggu paginya. Start di halaman Bank Mandiri di dekat alun-alun Kota Malang. Lalu menuju Museum Angkut di Batu dan finis di Predator Fun Park. Sebenarnya tidak jauh, tak sampai 40 km, tapi mayoritas menanjak.

Di atas kertas itu tidak jauh. Apalagi bagi cyclist serius. Masalahnya, teman-teman saya ini bukan orang normal. Karena mereka setelah acara akan langsung balik Surabaya dengan cara yang sama: Digowes.

Mengingat badan sedang tidak fit, saya berusaha santai saja saat acara gowes Ratjoen. Tidak ikut jalur KOM, tidak goda-godaan di tanjakan. Walau didahului berbagai jenis sepeda dan peserta lain, saya berusaha sabar sambil terus ingat pulang.

Sabar. Sabar. Sabar lah kalau mau sampai rumah. Biarkan mereka duluan. Toh, mereka pulang naik mobil. Itu yang terus saya ucapkan ke diri saya sendiri sepanjang rute Malang-Batu.

Setelah sampai di Predator Fun Park dengan selamat, maka kami pun mengikuti rangkaian acara. Sampai akhirnya waktu yang dinanti itu tiba. Yaitu waktu makan. Menyenangkan rasanya dapat menikmati hidangan setelah lelah dan melihat beberapa hewan predator yang ada di taman ini.

Tapi, kesenangan tidak berlangsung lama. Saat yang lain penuh senyum menaikkan sepeda ke mobil, maka grup pecinta lingkungan alias "saya and friends" harus pulang ke Surabaya dengan bersepeda.

Total jarak ke Surabaya "hanya" 148 km. Tidak sampai 150 km.

Begitu selesai sampai di Surabaya, saya hanya punya satu harapan: "Semoga kalau ikut event di Jawa Tengah atau Yogyakarta saya tidak bersama para pecinta lingkungan hidup ini." Sekian, terima kasih. (johnny ray)


COMMENTS