Pihak penyelenggara Bromo KOM Challenge 2020 mengeluarkan pengumuman khusus menjelang dibukanya pendaftaran secara online, 15 November nanti. Bahwa sepeda elektrik alias e-bike tidak diperbolehkan untuk digunakan di even menanjak paling bergengsi tersebut.

Nge-Zwift selama 24 jam ternyata tidak cukup gila. Ada orang Denmark yang jauh lebih gila. Michael Knudsen, seorang atlet ultracycling, telah berhasil menuntaskan program nge-Zwift selama 10 hari, menempuh jarak total 5.000 km! Dan dia melakukannya di dalam sebuah mal di Copenhagen.

Rupanya, sejarah tetap tidak ada artinya kalau tidak bisa ikut tren termutakhir. Colnago, salah satu brand sepeda paling legendaris, akhirnya ikutan tren gravel bike. Untuk 2020, merek asal Cambiago, Italia, itu merilis G3X, sepeda yang dirancang khusus untuk “gravel dan long-distance riding.”

Royke Hendra Kalangi sudah tak sabar untuk ambil bagian di Bromo KOM Challenge 2020. Pentolan Manado Cycling Mania (MCM) ini bertekad memperbaiki catatan waktu yang ia raih pada Bromo KOM Challenge 2019.

Jesse Ewart berhasil mempertahankan mahkotanya di Tour de Singkarak 2019. Rider asal Australia itu berhasil mengalahkan Cristian Raileanu yang terus menguntitnya sampai akhir perlombaan.

Laksmarion Moll mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk BMX. Ia masih aktif membalap meski usianya sudah menginjak 42 tahun. Rion-sapaan akrabnya juga menjadi pembina di sebuah akademi BMX di Banyuwangi.

Dari ujung timur Indonesia, Jayapura Cycling Club (JCC) menyatakan siap menaklukkan Bromo KOM Challenge 2020. Mereka akan berpartisipasi pada event disebut sebagai 'kenduri'-nya cyclist di Indonesia ini.

Bersepeda bukan sekadar berolahraga. Di Inggris, bersepeda telah menjelma menjadi sebuah obat. Bahkan, dokter di Inggris bisa meresepkan bersepeda untuk meningkatkan kesejahteraan mental pasiennya.