Panitia Kediri Dholo KOM 2024 selalu memberikan upaya untuk memudahkan akses para peserta. Termasik dalam hal opsi transportasi pasca rampungnya penyelenggaraan event Kediri Dholo KOM 2024.  Oleh karena itu, transfer service telah disiapkan. Terdapat dua opsi pilihan pemulangan peserta dan barang bawaannya dari titik finis di lokasi Air Terjun Dholo.

Kediri Dholo KOM 2024 tak hanya bisa dimanfaatkan para peserta untuk menaklukan Kelok 9 dan Tanjakan Gigi 1 saja. Ada banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan di Bumi Panji, julukan Kabupaten Kediri. Salah satunya adalah mengunjungi lokasi wisatanya. 

Jersey Kediri Dholo KOM 2024 saat ini lebih menonjolkan beberapa landmark dan kebudayan Kabupaten Kediri. Dari gambar Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), panorama pegunungan Kelud, hingga ikon batik lidah api khas Kediri. Semuanya dirangkum menjadi background siluet pada tampak depan dan belakang jersey. 

Event signature Mainsepeda Kediri Dholo KOM selalu menciptakan rasa penasaran bagi yang belum pernah mencobanya. Apalagi pesona Kelok 9 dan tanjakan Gigi 1 tidak akan ditemukan di lokasi lain. Hal ini yang membuat kuota peserta Kediri Dholo KOM 2024 telah ludes, yakni 500 cyclist.

Kediri Dholo KOM 2024 akan menempuh jarak sepanjang 69 km dengan menawarkan banyak sensasi baru bersepeda di Kabupaten Kediri. Seperti lokasi start di dalam area Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) dan mengunjungi Bandara Dhoho Kediri yang baru beroperasi tiga bulan lalu.

Pelaksanaan Kediri Dholo KOM 2024 semakin dekat. Tinggal hitungan hari lagi. Oleh karenanya, penyelenggara Mainsepeda terus mematangkan persiapan dengan berbagai pihak terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri. Mainsepeda pun telah melakukan rapat besar di Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri pada Jumat, 5 Juli 2024.

Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) selalu digambarkan menduplikasi dengan salah satu landmark paling ikonik di Prancis, Arc de Triomphe. Akan tetapi, Arc de Triomphe bukanlah pionir gaya arsitek yang sama. Desain Arc de Triomphe sejatinya mencontoh bangunan yang lebih tua lagi, yakni Monumen Arch of Titus. Struktur yang sudah ada sejak jaman Romawi Kuno. 

Soetanto Tanojo mengawali seri pertama East Java Trilogy 2024 dengan sangat sempurna. Ia menjuarai Antangin Bromo KOM X 2024 di kategori Men 60+ sekaligus mengalahkan rival utamanya Julak Yayan. Sesuatu yang tak bisa ia lakukan dua tahun terakhir. 

Pesona start dari Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), menikmati kemegahan Bandara Dhoho, dan terakhir merasakan siksaan Kelok 9 plus Gigi 1 membuat animo peserta Kediri Dholo KOM 2024 meningkat. Tercatat gelaran signature Mainsepeda ini akan diramaikan 500 cycliat. Proses pendaftaran Kediri Dholo KOM 2024 sendiri telah ditutup pada hari Minggu, 23 Juni 2024 pukul 23.59 WIB.

Woro-woro bagi peserta Kediri Dholo KOM 2024 tidak perlu bingung lagi untuk berburu kuliner di Kediri. Nih, ada  rekomendasi kuliner dari warga lokal yang sudah terpercaya, yakni Ivo Ananda. Ivo sendiri memang asli kelahiran Kediri.