Let's Go To: Dholo 20 Juli and Ijen 27 September

Sesudah Antangin Bromo KOM 2025 yang berakhir pada Sabtu, 17 Mei lalu, petualangan di tanjakan-tanjakan paling ikonik di Jawa Timur terus berlanjut. Mainsepeda merangkainya menjadi Mainsepeda Trilogy. 

Antangin Bromo KOM 2025 adalah seri pembuka dari Mainsepeda Trilogy musim ini. Setelahnya, berurutan Kediri Dholo KOM yang digelar 20 Juli dan ditutup dengan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM pada 27 September 2025.

Kenapa menarik? Seperti halnya Bromo KOM dengan tanjakan Wonokitrinya, kedua event itu menawarkan sensasi tanjakan yang berbeda ketika dilintasi dengan bersepeda. Setidaknya sekali seumur hidup harus mencobanya. Itu pun jika tidak ketagihan.

Kediri Dholo KOM akan membuat adrenalin memuncak ketika melewati tanjakan Kelok 9 yang mirip dengan Jalan Lombard di San Francisco, Amerika Serikat. Jalan berliku yang punya kemiringan konstan. 

Tuntas Kelok 9, terdapat tanjakan Gigi 1 yang gradiennya di atas 20 persen. Dua tanjakan inilah adalah kombo yang membuat Kediri Dholo KOM wajib dicoba dan ditaklukan. 

Sementara itu, karakter nanjak di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM pun berbeda sensasi. Event ini memiliki segmen KOM sejauh 27 Km, paling panjang di antara even lain di Mainsepeda Trilogy.

Ijen KOM menawarkan sensasi menanjak di rute yang digunakan untuk balapan profesional, yakni Tour de Banyuwangi Ijen. Event resmi yang masuk dalam kalender balapan UCI. Highlight utamanya ialah tanjakan Erek-Erek yang gradien puncaknya menyentuh 34 persen!

Medali Mainsepeda Trilogy yang dapat berbentuk piramida jika digabungkan.

Hal menarik lainnya ialah kesempatan untuk melengkapi koleksi medali Mainsepeda Trilogy 2025. Finisher di setiap event akan mendapatkan medali yang berbentuk segitiga yang jika digabungkan membentuk piramida. 

Pendaftaran seri Kediri Dholo KOM 2025 dan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 bisa dilakukan lewat Mainsepeda app dan kontak admin Mainsepeda 0812-2280-8035 (Defi). Jangan lewatkan Dholo dan Ijen! (mainsepeda)


COMMENTS