Gelaran Kediri Dholo KOM 2024 kurang menyisakan dari satu bulan lagi. Oleh karenanya, Mainsepeda telah mengadakan cek rute resmi pada Sabtu, 15 Juni 2024. Agenda ini diikuti 11 cyclist yang tergabung dalam Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS).

Andiroja Ibrahim memanfaatkan foto berbayar yang disiapkan Mainsepeda dengan memborong 11 foto usai mengikuti Antangin Bromo X 2024 yang digelar pada 18 Mei lalu. Cyclist asal Jakarta tak ingin melepas momen berharga bersama rekan-rekan seperjuanganya ketika 'Naik Haji' ke puncak Wonokitri, Bromo. 

Kediri Dholo KOM 2024 bakal menawarkan sensasi baru yang akan menjadi pengalaman unik bagi peserta. Mainsepeda sebagai pihak penyelenggara berencana akan memilih lokasi start yang berbeda dari tahun-tahun lalu. Rencananya event akan dimulai di area sekitar Monumen Simpang Lima Gumul (SLG).

Mainsepeda dan segenap jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri telah melakukan rapat bersama jelang penyelenggaran Kediri Dholo KOM 2024 di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) pada Senin, 10 Juni 2024. Event one day race yang masuk pada kalender East Java Trilogy 2024 ini akan memasuki edisi keempat tahun ini. Penyelenggaraan perdananya pada tahun 2021 lalu. 

Peserta Kediri Dholo KOM 2024 akan memiliki opsi transportasi lebih banyak untuk tiba ke kota Kediri. Yang paling baru ialah akses melalui Bandara Dhoho Kediri. Bandara yang baru diresmikan pada awal April lalu. 

Event ultra cycling signature Mainsepeda East Java Journey (EJJ) menjadi impian sejumlah cyclist, tak terkecuali bagi para anggota Mumed Cycling Community (Mumed CC). Mereka pun mengaku punya porsi latihan khusus untuk mempersiapkan diri mengikuti EJJ tahun depan. 

Terdapat delapan cyclist berusia di atas 70 tahun yang ikut ambil bagian dalam event yang disebut 'Naik Haji'-nya cyclist Indonesia ini. Setengahnya dapat finis di puncak Wonokitri, Bromo. 

Dandi Dwi Prasetya tidak akan menyia-nyiakan promo bundling Kediri Dholo KOM dan Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM yang dirilis oleh Mainsepeda. Seperti diketahui, Mainsepeda memberikan tawaran khusus dengan biaya pendaftaran seharga Rp 2 juta saja untuk dapat ikut ambil bagian dalam dua event Mainsepeda tersebut.

Berawal rasa penasaran dengan sepeda road bike, Komunitas Road Bike Kendari (KRBK) akhirnya mulai terbentuk pada tahun 2018. Setelahnya komunitas ini tumbuh besar dan bertahan hingga saat ini. Komunitas yang diketuai Syamsul Rijal ini kini memiliki 70 anggota aktif. 

Euforia Antangin Bromo KOM X 2024 belum juga surut, tapi Mainsepeda sudah ancang-ancang melanjutkan perjalanan menggelar dua event lainnya yang masuk kalender East Java Trilogy 2024. Seperti diketahui, Antangin Bromo KOM X merupakan event pembuka dari East Java Trilogy tahun ini. Setelahnya event Kediri Dholo KOM dan terakhir Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM.