Tiga cyclist perempuan asal Jakarta kompak datang ke Banyuwangi untuk mengikuti Bluefire Ijen KOM 2025. Mereka adalah Grieta Anggraeni, Riama Oktaviyani Samosir, dan Dian Permata Sari. Uniknya, ketiga bestie ini bersaing di kategori yang sama, yakni Women Age 30-34.
Diantara ketiganya, Riama memang yang paling berpotensi akan happy ending, Sabtu nanti (27 September 2025). Itu karena ia adalah calon terkuat juara umum, setelah selalu juara pada dua seri Mainsepeda Trilogy 2025 sebelumnya, yakni Bromo KOM dan Kediri Dholo KOM. Ia unggul sangat telak dari pesaing terdekatnya, Nizma Anindya. Mereka berbeda 20 poin, artinya Riama hanya perlu finish under COT untuk menjadi juara umum. Apalagi kalau dia sampai naik podium pada event terakhir rangkaian Mainsepeda Trilogy ini.
Baca Juga: Bluefire Ijen KOM 2025: Gowes dari Bali, Ubung Academy Support Kasiono-Lunna Raih Juara Trilogy
Sementara itu, Greita memiliki ambisi meraih podium kedua Mainsepeda Trilogy. Ia akan bersaing dengan Nizma yang punya poin yang sama. Jadi siapa yang terbaik dari keduanya di puncak Paltuding, maka podium runner-up akan berhasil diraih. Sementara itu , meski kans untuk mengejar gelar Trilogy cukup sulit, Dian yang absen di Bromo KOM, pun tetap berharap bisa happy ending pada Bluefire Ijen KOM ini.
"Kita lihat saja besok. Sebagai pesepeda datar yang penting finish sih. Semoga kami bisa selesaikan dengan baik," kata Riama merendah.
"Kita rencananya akan tetap all-out sih. Sudah ada strategi ini (untuk menaklukkan Ijen), sudah beli cleat cover buat nuntun," sambung Greita bercanda.
Riama dkk baru pertama kali mengunjungi Kabupaten Banyuwangi. Meski sedikit 'terpaksa' karena ingin menuntaskan Mainsepeda Trilogy, tapi mereka cukup terkesan dengan keindahan dan kerasan di Banyuwangi.
"So far okay, kirain gak ramai. Ternyata kotanya ramai sih. Kita mau makan nasi tempong ini, mau coba yang khasnya karena kan kita turis," jelas Dian.
Baca juga: Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Lebih Aman dan Nyaman, Gunakan Fasilitas Transfer Service
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 merupakan seri terakhir dari Mainsepeda Trilogy. Tahun ini, Mainsepeda dan Pemkab Banyuwangi sepakat menyiapkan rute sejauh 87,4 Km. Sebanyak 60,5 Km berupa jalur flat dan rolling, sisanya adalah 'menu utama'-nya. Jalur menanjak ke puncak Paltuding Ijen dengan segmen sejauh 26,9 Km. Tanjakan ini sangat terkenal di kalangan pesepeda karena diklaim hors categorie (HC), pengelompokkan untuk tanjakan dengan kemiringan yang sulit.
Meskipun demikian, para peserta juga disuguhi pemandangan eksotis yang beragam di sepanjang rute menanjak ini. Mulai dari area perkampungan, perkebunan, hingga wilayah hutan hujan tropis dengan pohon-pohon yang rindang. Kabut yang kadang turun juga membuat perjalanan terasa seperti berpetualang di lokasi terpencil, jauh dari polusi perkotaan. Pengalaman yang mungkin tidak akan ditemui di daerah lainnya. (Mainsepeda)