Tiga kali juara Mainsepeda Trilogy di kelas Men Age 60+ membuat Soetanto Tanojo merasa segala ambisinya telah terpenuhi. Ia pun mengaku ingin vakum sejenak dari dunia balap sepeda.
Cyclist asal Malang itu merebut gelar Trilogy pertama pada 2022. Setahun setelahnya, dominasinya tersisih oleh Julak Yayan yang meraih hasil sempurna. Tiga seri Trilogy, Tiga kemenangan.
Kenyataan itu membuat motivasi meninggi di benak Soetanto. Walhasil, ia tampil menggila pada dua edisi terakhir Mainsepeda Trilogy. Cyclist 65 tahun itu bahkan mencatatkan win streak. Tak terkalahkan.
"Ijen ini latihannya harus lebih dari dua event lainnya (Bromo KOM dan Kediri Dholo KOM). Trilogy saya juara satu terus. Semuanya. Tahun lalu, saya juga semua juara satu. Jadi dua tahun berturut-turut ini sapu bersih," kata Soetanto.
"Kemungkinan podium di Trilogy tahun ini jadi kenangan terakhir. Tapi tidak tahu lagi, ini masih kemungkinan."
Meskipun demikian, jiwa kompetitif Soetanto tidak lantas padam begitu saja. Ia masih ingin berkompetisi jika ambisinya kembali membara.
"Event Trilogy, menurut saya cukup menarik, cuma ini kan sudah lama ya. Trilogy ini tiga event. Kalau bisa tahun depan dipindahlah daerahnya. Jadi biar ada daya tarik tersendiri nanti," ungkapnya.
"Kalau pindah kota, 90 persen saya akan ikut," tegasnya.
Mainsepeda Trilogy 2025 sendiri telah usai dengan ditandai dengan berakhirnya Banyuwangi Bluefire Ijen KOM pada Sabtu, 27 September lalu. Event ini telah memasuki edisi keempat sejak diperkenalkan pada 2022 lalu. (Mainsepeda)