Mainsepeda selalu memaksimalkan detail-detail yang membuat eventnya memiliki kesan positif. Tak jarang juga membuat pesertanya kagum. Salah satunya ialah keindahan dari trofi untuk para peraih podium Antangin Bromo KOM 2025.
Peserta asal Malaysia, Cheam Dow Wei, jadi yang paling memuji trofi Antangin Bromo KOM 2025. Bahkan ia melabelinya sebagai trofi terindah yang pernah ia dapatkan.
"Dan lihat hadiahnya ini, sebuah trofi yang artistik dari Indonesia. Membutuhkan effort untuk membuatnya dan ini hadiah paling cantik yang pernah saya terima," imbuhnya.
Baca Juga: Antangin Bromo KOM 2025: Juara, Hadiah Termanis Sang Putra yang Sempat Koma
Pujian tak hanya datang dari Dow Wei, Firman Hidayat, juara Men Age 30-34, juga memberikan apresiasi untuk trofi Antangin Bromo KOM 2025 yang sangat indah.
Firman sendiri telah mengoleksi tiga gelar Bromo KOM secara beruntun. Seluruh trofinya menjadi pajangan yang membanggakan di salah satu galeri bengkel sepeda yang menjadi sponsor utamanya.
"Trofinya keren banget. Ada bunga Edelweis-nya. Mantap pokoknya. Nanti bakalan dipajang di toko seperti trofi-trofi sebelumnya," ujar Firman.
Trofi itu dikreasikan oleh tim desain dari Mainsepeda. Bagian bawah trofi terinspirasi dari kontur bebatuan yang ada di sana. Sedangkan, bagian lekukan di badan trofi menggambarkan rute menuju puncak Wonokitri yang penuh lekukan dan tanjakan.
Sebagai pemanisnya ialah hadirnya bunga endemik Bromo, bunga Edelweis yang dikenal akan keindahannya.
"Lekukan yang merangkul bunga Edelweis yang mempunyai makna membutuhkan perjuangan untuk mencapai finish dengan melewati tanjakan dan kelokan di Bromo," kata Perwakilan Mainsepeda, Donny Rahardian.
Disematkannya bunga Edelweis juga jadi dukungan Mainsepeda untuk perputaran ekonomi warga di sekitar Bromo, khususnya di Wonokitri.
Seperti diketahui, bunga Edelweis diperbolehkan untuk diperjualbelikan jika berasal dari hasil budidaya oleh masyarakat sekitar Bromo. Bunga Edelweis juga menjadi simbol kearifan lokal dan budaya di Bromo yang ingin diperkenalkan oleh Mainsepeda.
Baca Juga: Giro d'Italia 2025 - Etape 11: Carapaz Mengungguli Peleton Sesak Calon Juara
Selain itu, medali Antangin Bromo KOM juga menunjukkan identitas dan keagungan Bromo yang menunjukkan siluet Kaldera Tengger. Semakin menarik karena medali ini terhubung dengan dua medali lain yang bisa didapatkan peserta jika menjadi finisher di dua seri Mainsepeda Trilogy, Kediri Dholo KOM pada 20 Juli dan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 27 September mendatang.
Desainnya unik karena kombinasi ketiga medali ini membentuk segitiga piramida. "Pengen ya untuk mengumpulkan semua buat koleksi baru. Insyallah jika tidak ada halangan akan ikut Trilogy, sudah daftar juga. Bentuknya bagus jadi piramida jika disambungkan," tambah Firman.
Antangin Bromo KOM 2025 sendiri merupakan gelaran signature dari Mainsepeda. Tahun ini, hampir 1.500 cyclist meramaikan event nanjak ke Wonokitri tersebut. (Maisepeda)