HTech dari Kayu, Rolls-Royce-Nya Sepeda

Spektakuler! Menurut Darren Baum, pembuat sepeda custom merek Baum yang terkenal asal Melbourne, Australia itu. Dia berdecak kagum melihat karya Hayden Francis, 22 tahun. Menurutnya, ini adalah Rolls-Royce-nya road bike!

Memang sepeda berbahan kayu karya Hayden menarik perhatian pengunjung maupun peserta Handmade Bicycle Show Australia (HBSA) di Melbourne, Australia 26-28 April lalu.

HTech Svelter.

Menggunakan nama HTech, workshopnya ada di Perth, Australia. Karena terbuat dari kayu sehingga seratnya tidak mungkin sama di setiap sepeda yang dibuat oleh pria yang sudah memulai membuat sepeda sejak usia 18 tahun ini.

Sementara ini, ada tiga tipe sepeda yang dibikin oleh Hayden. Tipe aero dengan nama Svelter, tipe all-rounder dengan nama Aeriform. Ada juga yang lebih ekonomis namanya Juncture.          

HTech Aeriform.

Malah bentuk Juncture agak nyeleneh. Seat tube tidak berbahan kayu. Diganti dengan karbon.

Selain itu, HTech juga bisa membuat sepeda custom. Sementara sudah membuat model MTB dan E-bike (electric bike). Meskipun secara penampilan luar sepeda ini berbahan kayu, tetapi bagian dalamnya sudah diperkuat dengan serat karbon.

Htech Juncture.

Hayden sudah bereksperimen. Sebelumnya, dia menggunakan aluminium sebagai penguat. Dipasang di beberapa bagian termasuk di headtube menggunakan alumnium 6061. Hasilnya? Bagus dan cocok sekali!

Tapi Hayden masih kurang puas, karena menyatukan dua bahan yang berbeda itu tidak mudah. Aluminium dari metal tidak mudah menyatu dengan kayu.

Htech Mountain Bike.

Diperlukan lem khusus yang harus dipanaskan di temperatur tinggi agar bisa melekat maksimal. Sehingga akan membuat kayu bereaksi dan mempengaruhi kekuatannya. Riset dilanjutkan. Kali ini Hayden memilih memperkuat framenya menggunakan serat karbon.

Hayden menyebutnya Selective Carbon Reinforcement (SCR). Keunggulan kayu adalah mampu meredam goncangan jalan dengan baik. Dipadukan dengan serat karbon membuat karakter frame jadi lebih kaku untuk power transfer lebih efisien.

Selective Carbon Reinforcement (SCR).

Proses menyambungkan antar kayu, Hayden menggunakan sembilan macam lem khusus. Dan sistem sambungannyapun spesial yakni Isoloc. Yang menjamin bahwa kekuatan tiap sambungan adalah sama.

Dan HTech adalah produsen sepeda dari kayu yang pertama kali yang membuat frame monokok meminimalisasi sambungan. Kayu mudah dibentuk, sehingga mudah juga memaksimalkan aerodinamika. Dibantu dengan program komputer Computer Aided Design (CAD) dipadukan dengan Finite Element Analysis (FEA) dan Computational Fluid Dynamics (CFD) membuat Svelter, sepeda aero HTech diklaim sangat aerodinamis.

Sambungan Isoloc.

Untuk itu, Hayden menghabiskan waktu 340 jam untuk membangun sebuah HTech Svelter. Dan di antaranya waktu 60 jam untuk proses CNC. Seri Svelter ini menggunakan 30 buah part kayu dan sembilan parts berbahan karbon bikinan Hayden sendiri.

Bahan kayunya, Hayden memilih kayu Jarrah yang lebih bagus daripada kayu Blacbutt atau kayu Marri. Kayu Jarrah ini tumbuh di Australia. Meskipun indah dan penuh dengan sentuhan seni, bahan kayu tidak bisa ringan.

HTech Svelter ini mempunyai bobot frame set 2,580 gram. Sekitar sekilo lebih berat daripada Specialized Venge, Trek Madone, atau Cannondale Systemsix.

Untuk Svelter dibanderol AUD$8.030 atau sekitar 80 jutaan rupiah untuk frame, fork karbon, seatpost, stem, handlebar, dan headset. Mahal? Relatif, karena ini bukan sekedar sepeda. Tapi sudah sebuah karya seni berbentuk sepeda. Sangat pantas disebut sebagai Rolls-Royce-nya sepeda. (mainsepeda)

HTech electric bike.

 


COMMENTS