Hari pertama Race Pack Collection (RPC) Antangin Bromo KOM 2025 pada Kamis, 15 Mei 2025, masih tampak lengang. Belum ada antrean mengular dan panjang. Namun, kondisi itulah yang dimanfaatkan sebagian peserta untuk datang lebih awal.
Sejak pukul 10.00 WIB terlihat belasan peserta telah memadati lokasi RPC yang dipusatkan di Town Square Surabaya. Banyak diantaranya memilih datang di awal waktu karena menghindari kepadatan pengunjung.
"Iya ini biar gak rame, biar tenang saja karena sudah ambil RPC dari awal," kata Fickar Ardana, peserta pertama yang mengambil race pack.
Baca Juga: Men Elite Antangin Bromo KOM 2025 Wajib All-Out!
Pesepeda asal Bintaro itu sampai ke Surabaya usai menuntaskan gowes jarak jauh bersama rekan-rekan komunitasnya, Hiro Cycling Club pada awal pekan ini. Komunitas yang berisi pegawai-pegawai di perusahaan telekomunikasi Indosat itu bersepeda dari Jakarta ke Yogyakarta sejauh 560 Km.
Fickar bercerita bahwa ia kali kedua mengikuti Bromo KOM. Pengalaman pertamanya ia rasakan tahun lalu, ketika mengikuti Bromo KOM X. Tapi, debutnya tidak berjalan lancar karena ia finis over Cut Of Time (COT). Kali ini, dia datang kembali karena masih merasa penasaran.
Suasana hari pertama pengambilan race pack Antangin Bromo KOM 2025 di Town Square Surabaya.
Cyclist 36 tahun ini kepincut Bromo KOM karena tagline-nya yang menggoda, yakni Bromo KOM yang dikenal dengan 'Naik hajinya' cyclist Indonesia.
"Waktu itu diajak teman karena penasaran, karena tagline-nya 'Naik Hajinya' para cyclist jadi pengen coba. Tahun lalu over COT, tahun ini harus under COT," ungkapnya.
Hal senada dirasakan Firman Sultan Taherong, cyclist yang berdomisili di Luwu, Sulawesi Selatan. Seperti halnya Fickar, ia juga kepincut karena embel-embel 'Naik Haji'. Sudah lama ia ingin menjajal Bromo KOM, tapi baru tahun ini kesampaian.
Firman pun rela melewati perjalanan panjang demi mengikuti Antangin Bromo KOM 2025. Delapan jam via darat dari Luwu menuju Makassar sebelum terbang menuju Surabaya menggunakan pesawat terbang.
"Motivasi untuk ikut ini kan event 'Naik Hajinya' para cyclist jadi kita ingin juga merasakan 'naik haji'," jelasnya.
Bromo KOM memang memiliki magisnya. Perasaan adiksi selalu membayangi para peserta yang pernah nanjak ke Wonokitri sebelumnya. Agung Bowo Laksono, cyclist asal Jakarta, sudah empat kali mengikuti event signature Mainsepeda tersebut dan Antangin Bromo KOM 2025 akan jadi partisipasi kelimanya. Dan, ia mengaku tak pernah bosan.
Baca Juga: Giro Dikuasai Pedersen, Kemenangan Ketiga dari Lima Etape
"Nah, ini saya gatau ya, Bromo ini ngangenin mas. Aneh memang. Begitu di tengah jalan setelah lewat Pasrepan itu nyesel mas, kenapa ikut. Begitu finis mau pulang saya mesti kepikiran ikut lagi. Mungkin ada magic-nya," kata Agung sembari berseloroh.
Pengambilan race pack dilaksanakan dalam dua hari, yakni 15-16 Mei 2025. Hal ini dilakukan untuk memecah kepadatan peserta yang berjumlah ribuan.
Antangin Bromo KOM 2025 merupakan penyelenggaran edisi ke-11, sejak pertama kali digelar 2014 lalu. Event ini semakin populer bahkan kuota pesertanya bisa habis dalam hitungan jam. (Mainsepeda)