Ratjoen CC Dukung Potensi Juara di Antangin Bromo KOM 2025

Meraih prestasi di kejuaraan balap sepeda nasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi cyclist dan komunitas yang menaunginya. Tak terkecuali bagi komunitas sepeda asal Malang, Ratjoen CC. 

Kelompok yang diketuai Pudjiyanto Oentoro ini berkomitmen memberikan dukungan kepada cyclist anggota Ratjoen CC yang berpotensi meraih prestasi. Khususnya mereka yang akan bersaing di ajang Antangin Bromo KOM 2025 pada 17 Mei mendatang. 

Terdapat tiga member Ratjoen CC yang akan di-support penuh. Mereka ialah Soetanto Tanojo, Sugeng Wahyudi, dan Euric Fadhilah. Dukungan diberikan dalam berbagai bentuk. Mulai dari sepeda dan kelengkapannya hingga akomodasi selama mengikuti ajang yang dikenal sebagai 'Naik Hajinya' cyclist Indonesia itu. 

Ratjoen CC start dari Balai Kota Malang dalam gowes merayakan ulang tahun ke-12 mereka. 

"Kita dukung dari sepeda, ban, bengkel dan lain-lain. Transportasi dan akomodasi juga. Kalau Soetanto dan Sugeng target podium," kata Pak Kom, sapaan Irawan. 

Soetanto akan turun di kategori Men Age 60+ dengan status juara bertahan. Cyclist 65 tahun itu punya kans besar mempertahankan gelarnya. Ia juga juara Mainsepeda Trilogy 2024 dengan rekor sapu bersih. 

Sementara itu, Sugeng Wahyudi adalah juara Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2024. Ia pun berhasil masuk peringkat tiga besar klasemen umum Mainsepeda Trilogy 2024 pada  kategori Men Age 40-44. Nama terakhir yakni Euric Fadhilah yang akan turun di nomor Men Age Under 29. Cyclist 18 tahun ini sebelumnya menyelesaikan balapan pada P12 pada debutnya di Bromo KOM X tahun lalu. 

Di sisi lain, Ratjoen CC baru saja merayakan ulang tahun ke-12 pada Minggu, 4 Mei 2025. Usia yang matang untuk komunitas sepeda di Indonesia. 

Perayaannya cukup sederhana, tapi sangat hangat. Diawali dengan gowes bersama dengan jarak rute yang tak terlampau jauh. Berkisar 30 Km saja disekitar kota Malang. Acara ini juga dimanfaatkan untuk syukuran dan menyambut salah satu anggota Ratjoen CC, Rudy Cepu, yang baru saja menyelesaikan petualangan di event ultra endurance, Lintang Flores pekan lalu.

Baca Juga: Joao Almeida Juara Umum Tour de Romandie

"Eventnya cukup mendadak dan sekaligus syukuran Rudi Cepu. Kita gowes santai dan kemudian makan bersama, daging kambing dan nasi briyani," kata pengurus Ratjoen CC, Irawan Djakaria. 

Rudy yang jadi salah satu tokoh utama hari itu mengaku senang kerja kerasnya di apresiasi oleh Rajtoen CC. Pria bernama asli Rudy Soegiarto Rustanto ini mengalami perjalanan panjang selama mengikuti Lintang Flores. 

Rudy Cepu sedang menikmati hidangan syukuran atas keberhasilannya finis under COT di Lintang Flores. 

Ia mengalami cedera hamstring di kaki kirinya ketika telah melewati kilometer ke-270. Padahal rute yang harus dilalui adalah 1.000 Km. Namun, ia memaksa dirinya ke batas tubuh dengan menggunakan agar dapat menyelesaikan balapan. Salah satu caranya dengan penggunaan painkiller hingga akhirnya berhasil finis under COT (Cut of Time). 

"Saya minum painkiller itu setiap 3,5 jam sekali. Sehari empat kali. Perjuangannya berat sekali jadi saya senang mendapatkan sambutan hangat dari teman-teman Ratjoen ini," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Rudy berharap di usia ke-12 ini Ratjoen CC semakin besar dan berkembang. Menjadi wadah bagi pecinta pesepeda di Malang dan sekitarnya.

"Semoga Ratjoen CC bisa jadi wadah untuk berkumpul pesepeda-pesepeda dan menjadikannya semakin banyak yang menggemari sepeda. Solid dan kompak selalu," imbuhnya. (Mainsepeda)


COMMENTS