Kram Terhebat di Bromo KOM Terbaik

| Penulis : 

Para pengendara sepeda asing yang turun di Antangin Bromo KOM X mengaku sangat tersiksa dengan tanjakan menuju Wonokitri, Bromo. Tanjakannya panjang dan curam. Rute seperti ini jarang mereka temui di negara asal mereka. Tanjakan yang menantang dipadukan dengan kualitas penyelenggaraan, membuat mereka puas dengan acara khas Mainsepeda ini.

"Saya ikut ajang Bromo KOM sudah enam kali. Ini benar-benar balapan yang indah. Dikelola dengan sangat baik. Super diselenggarakan dengan baik. Saya berterima kasih kepada panitia yang sudah menyelenggarakannya. Ini ajang balap sepeda terbaik di Indonesia," kata Zdenek Fukar, pesepeda asal Austria.

Fukar semakin bahagia karena di ajang ini dia berhasil menjadi juara kategori 55-59 setelah sekian lama mengikuti ajang nanjak tersebut. "Padahal, persiapan saya sangat terbatas. Sebelum Bromo KOM ada Lebaran. Saya ikut libur. Tidak cukup banyak latihan. Belum lagi saya sempat sakit," kata Fukar. 

Baca Juga:  T-Rex Sampai Anjing Galak Bikin Tambah Seru Antangin Bromo KOM X

Andre Degenkolb, pebalap sepeda asal Jerman, usai finis Bromo KOM X Challenge 2024 di Pendopo Agung Wonokitri, pada Sabtu, 18 Mei 2024

Kunci kemenangannya, kata Fukar, adalah tidak bermain agresif. Fokus pada kemampuan diri. "Saya berusaha menikmati balapan. Sama sekali tidak agresif. Saya juga gelisah ketika ada yang mendahului saya. Ternyata itu yang membuat saya jadi juara," katanya. 

Hal senada diungkapkan pebalap sepeda Jerman Andre Degenkolb. Dia mengaku beruntung bisa mengikuti Bromo KOM karena karakter rute seperti ini jarang ditemui di Jerman. Di negara asalnya, tanjakan tidak aman dan sepanjang di Bromo. Balapan juga berlangsung menyenangkan karena banyak masyarakat yang memberi dukungan saat nanjak.

Degenkolb sudah dua kali mengikuti ajang Bromo KOM. Tahun lalu performanya masih sangat buruk. Saat itu berat badannya juga masih 84 kilogram. Sekarang dia jauh lebih cocok untuk tampil di edisi Bromo KOM dengan bobot 76 kg. 

“Di partisipasi yang kedua ini tentunya saya ingin tampil dengan baik, karena sudah kedua kali.Tahun lalu banyak yang menderita pas pendakian hahaha, tapi tahun ini saya lebih menikmati gowesnya,” katanya.

Baca Juga:  Revans Atas Soleh, Ridwan Juara Putra Elite Antangin Bromo KOM X

Jeffrey Petter Payne, pengendara sepeda asal Selandia Baru, saat berusaha menuntaskan tantangan Bromo KOM X Challenge 2024 dalam perjalanan dari KOM Start menuju puncak Wonokitri, pada Sabtu, 18 Mei 2024

Degenkolb datang ke Antangin Bromo KOM X bersama Jeffrey Petter Payne, pengendara sepeda asal Selandia Baru. Payne merupakan kawan gowes bersama. Peningkatan performa dia di Bromo KOM X tahun ini adalah hasil kerja keras bersama Payne. Jika Degenkolb masuk 10 besar untuk Pria 40-44, sedangkan Payne untuk kategori 55-59.

Tidak semua pesepeda mencatatkan happy finish di Bromo KOM. Pengendara sepeda asal Latvia Reinis Simanovskis bernasib nahas. Dia mengalami kram saat nanjak di 200 meter akhir jelang finis. Saat itu dia mencoba push sejak balapan tinggal 300 meter akhir. Namun, begitu tanjakan terakhir itu tinggal 200 meter, kakinya kaku. Dan tidak bisa ditekuk! 

Baca Juga:  Sempat Absen Dua Edisi, Oca Queen of Mountain Baru di Antangin Bromo KOM X

Simanovskis pun terjatuh dan berteriak kesakitan. Untungnya, petugas medis cepat tanggap. Mereka membantu mengatasi sakit luar biasa yang dialaminya. "Ini kram terburuk bagi saya. Butuh waktu sangat lama untuk saya bisa bangun lagi," katanya.

Simanovskis mengatakan, dia harus mengakui bahwa Bromo telah "mengalahkannya" lagi. Kalah dalam arti, ia bisa finis sebelum COT, namun harus mendapatkan perawat lebih dulu. “Tapi saya akan kembali untuk membalas dendam,” katanya. 

Pembalap 31 tahun tersebut berterima kasih dengan respon cepat tim medis. Dia juga memuji kualitas penyelenggaraan Antangin Bromo X secara keseluruhan. “Saat Azrul memberikan gelar King of The Mountain untuk para juara, Azrul Ananda sendiri adalah raja event bersepeda di Indonesia,” katanya.

Juara Taiwan KOM 2023 kategori nasional Huang Kuan Lin finis ke-16 kategori Men Elite di Antangin Bromo KOM X, yang diselenggarakan pada Sabtu, 18 Mei 2024

Francesco Bruno, salah seorang pengendara sepeda asal Italia yang turun di Antangin Bromo KOM X mengakui kualitas balapan. Termasuk di edisi ini, “Menurut saya ini Bromo KOM terbaik,” katanya.

Ceco, sapaan Bruno, sudah berkali-kali ikut Bromo KOM. Sejak pengambilan race pack, ia merasakan sesuatu yang istimewa. Seluruh peserta mendapatkan tas bersepeda, selain jersey, t-shirt, voucher maupun produk-produk sponsor lainnya. Cycling day bag tidak pernah ada dalam edisi Bromo KOM sebelumnya.

Baca Juga:  Juara Taiwan KOM Challenge 2023 Tampil di Antangin Bromo KOM X

Pas acara penyelenggaraannya juga berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya. Gimmick-gimmick yang bikin seru. Terus penyelenggaraannya sangat rapi. 

Antangin Bromo KOM X diikuti 1.500 pesepeda dari 17 negara dan 31 provinsi di tanah air. Mainsepeda mendapatkan banyak apresiasi baik secara langsung maupun melalui unggahan media sosial. Ini akan menjadi cambuk bagi kami untuk lebih baik. Terus menyempurnakan dan mempertahankan Bromo KOM sebagai event yang didambakan untuk diikuti. Karena Bromo KOM adalah “Naik Hajinya” pengendara sepeda Indonesia.

Antangin Bromo KOM X start dari Mapolda Jatim tepat pada pukul 05:30 WIB. Rombongan kemudian berjalan melintasi jalur flat pit stop di GOR Untung menuju Suropati, Pasuruan. 

Rombongan tiba di pit stop pada pukul 07:30 WIB. Setelah istirahat selama 30 menit, rombongan kemudian melanjutkan rute ke titik King of The Mountain (KOM) start di Pasrepan. Para pesepeda pun mulai saling berlomba menjadi yang tercepat menuju garis finis di Wonokitri, Bromo. (mainsepeda)

Populer

Criterium du Dauphine 2025, Etape 7: Pogacar Semakin Dekat Juara Umum
Criterium du Dauphine 2025, Etape 6: Pogacar Menang, Vingegaard Kewalahan
Kolom Sehat: Dauphine dan Kegelisahan 
Nggravel Blitar 2025: Berburu Cyclocomp iGPSport BiNavi Sembari Liburan Keluarga Seru
Trik Sepeda Unbound Gravel 2025: Ban Makin Lebar, Eksperimen Dua Pentil
Nggravel Blitar 2025: Rehat Ngopi di De Karanganjar, Finis Makan Masakan Mak Ti 
181 Cyclist Starter Bentang Jawa 2025
Tour de Surakarta Kembali Digelar, Ajak Peserta Kenali Budaya Solo
Jajal Rute Dholo KOM, Wakapolda Jatim Tanpa Nuntun
Criterium Dauphine 2025, Etape 5: Jake Stewart Menang, Evenepoel Terselamatkan