Giro d'Italia seringkali dianalogikan sebagai banteng besar yang sulit ditaklukan. Tapi tahun ini, salah satu ajang grand tour UCI ini diperkirakan bakal takluk oleh pembalap terbesar dalam seperempat abad terakhir. Ia adalah Tadej Pogacar. Dan praktis, di ajang yang memperbutkan jersey maglia rosa (merah muda) itu, pembalap 25 tahun itu nyaris tanpa lawan yang sepadan.

Pogacar adalah runner-up dalam dua Tour de France terakhir dan pemenang dua tur yang sama sebelumnya. Tak ada pembalap grand tour yang memiliki rekor sehebat dan segemerlap Pogacar dalam Giro d'Italia tahun ini. Begitu pun tidak ada pula pembalap yang sejajar dengan bintang UAE Team Emirates ini.

Para pembalap seperti Jonas Vingegaard (Visma-Lease a Bike), Primoz Roglic (Bora-Hansgrohe), dan Remco Evenepoel (Soudal Quick-Step) yang paling tidak bisa mengimbangi penampilan Pogacar pun tak bisa tampil karena cedera.

Tadej Pogacar saat menjuarai Amstel Gold Race 2023. 

Dari daftar pembalap yang bakal turun di Giro d'Italia hanya pembalap Ineos Grenadiers Geraint Thomas yang dapat dipertimbangkan menjadi pesaing Pogacar. Ia menyabet posisi kedua pada klasemen akhir general classification pada Giro 2023 lalu. Namun, usia Thomas sudah terlalu uzur, 37 tahun. Ia tak akan mampu mengimbangi bakat terbesar Slovenia itu yang sedang berada di puncak penampilannya, seperti halnya ketika ia takluk dari Roglic tahun lalu. 

Baca Juga: Valtteri Bottas, Pembalap F1 Menuju Kejuaraan Dunia Gravel UCI

Pogacar musim ini sungguh mengagumkan. Tiga dari empat turnamen yang diikuti berakhir dengan membawa pulang trofi juara. Balapan satu hari UCI WorldTour Strade Bianche dan Liege-Bastogne-Liege ditaklukan dengan solo finis dengan jarak yang jauh, sementara Volta a Catalunya ditandai dengan empat kemenangan dari tujuh etape yang diperlombakan. 

Skenario yang sama mungkin akan menjadi tontonan biasa dalam tiga pekan penyelenggaran Giro. Pogacar tampak jauh lebih baik dari siapa pun, dan ia tak pernah bosan untuk menang. 

Rival Pogacar di Giro 

Jonas Vingegaard (Visma-Lease a Bike), Primoz Roglic (Bora-Hansgrohe), dan Remco Evenepoel (Soudal Quick-Step) merupakan pembalap-pembalap yang berada di level yang sama dengan Pogacar. Tapi tak ada satupun dari mereka yang akan beraksi di Giro tahun ini. 

Penyebabnya ialah cedera. Ketiganya terlibat kecelakaan horor pada etape 4 Tour Basque Country 2024 pada awal April lalu. Vingegaard dan Evenepoel mengalami cedera yang serius karena adanya patah tulang di area dada. Sedangkan, kondisi Roglic sedikit lebih baik dari yang lain. Tapi ia tidak ingin mengambil risiko dan memilih fokus untuk bersiap di Tour de France yang digelar 26 Juni-21 Juli. 

Geraint Thomas mengakhir balapan Giro d'Italia 2023 sebagai runner-up.

Jadi siapakah lawan Pogacar? Di atas kertas tidak ada. Tapi bukan berarti perjalanan Pogacar untuk meraih gelar pertamanya di Giro akan berjalan mulus. Selain persaingan antar pembalap, kondisi medan belum tentu juga akan bersahabat dengannya. Namun, selama dia bisa memenangi etape-etape tanjakan dan menjaga dirinya agar terhindar dari kecelakaan, tak akan ada yang bisa menghentikannya.

"Pada akhirnya, banyak hal bisa terjadi, baik yang benar maupun yang salah. Saya tentu tahu banyak tentang hal itu. Kita lihat saja nanti. Saya menikmati tantangan ini. Ini adalah jaa yang besar," kata Geraint Thomas.

Selain Thomas, pembalap Ineos Grenadiers Tobias Foss menjadi penantang lain yang bisa menganggu dominasi Pogacar. Cyclist Norwegia merupakan juara dunia Individual Time Trial (ITT) 2022 dimana Pogacar juga ikut ambil bagian. Dalam gelaran yang dilaksanakan Wollonggong Australia ini, Pogacar hanya berada di posisi keenam. 

Dari Lidl-Trek pembalap tuan rumah Jonathan Milan juga masuk dalam perhitungan untuk menjadi juara. Sedangkan, absennya Remco Evenepoel membuat Soudal Quick-Step akan mengirim Tim Merlier sebagai lawan Pogacar dalam balapan Giro tahun ini. (Mainsepeda)

 

Populer

Dirtyland, Gravel Race Pertama di Indonesia Tuntas Digelar!
Drama Setengah Ban, Raihan Juara Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025
Tour of Guangxi 2025, Etape 1: Memanfaatkan Chaos, Magnier Kunci Kemenangan Dramatis
Bluefire Ijen KOM 2025: Terpukau Keindahan Banyuwangi, Janji Kembali Ajak Keluarga Berlibur
Baru Pulih, Niha Sabet Juara Women Elite Ijen KOM 2025
Il Lombardia 2025: Pogacar 'Pentakill' dan Lampaui Rekor Legenda Italia
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Lanterne Rouge Milik Para Ultra-Cyclist
UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Dilepas Bupati Ipuk, 400 Cyclist Tantang Tanjakan HC
Bluefire Ijen KOM 2025: Finish Strong, Wakapolda Jatim Lebih Nyaman Berlomba daripada Jadi RC