Dari Ngurus “Visa” Sampai Rutin Latihan Jarak Jauh


Arifandy Mario Mamonto (BIB 524) saat mengikuti Kediri Dholo KOM Challenge 2023.

BEGITU Mainsepeda mengumumkan event 2023 tepat 1 Januari 2023, sejumlah cyclist antusias ikut. Terutama mereka mengincar slot event-event ultra cycling. Dari ujung timur Indonesia, ada Arifandy Mario Mamonto. Mewakili kawasan barat Indonesia ada cyclist asal Jakarta, Syarief Fahlevie yang berniat mengikuti East Java Journey 2023.

Arifandy Mario Mamonto termasuk yang paling penasaran dengan kategori ultra cycling. Sebelum pengumuman bahkan ia sudah mendengar kabar akan ada event baru yang digelar Mainsepeda. Begitu pengumuman seluruh event dipublikasikan, Mario pun langsung mempersiapkan segala sesuatunya. Baik teknis maupun “non teknis”.

Dari sisi teknis, Mario sudah mempersiapkan latihan. Sebab ia mengaku belum pernah mengikuti event ultra cycling. “Kalau touring biasa ya pernah. Tapi yang khusus dikemas jadi event, saya belum pernah,” kata Mario, sapaan Arifandy Mario Mamoto.

Rute latihan yang disiapkan adalah menjelajah Sulawesi Utara. Ia mencoba rute bersepeda dari Bitung-Manado-Minahasa-Minahasa Tenggara-Bolaang Mongondow Timur-Kotamobagu. “Rencananya akhir Januari ini saya coba rute itu,” ujarnya. Rute ini sebagian pernah ia cicipi.

Saking seriusnya, Mario mempersiapkan sepeda khusus. Ia sudah memesan frameset Wdnsdy Journey Titan. Ia kepincut sepeda itu ketika sempat melihat booth Wdnsdy di pengambilan starter kit Kediri Dholo KOM Challenge 2022 lalu.

Nah yang lucu, Mario juga mempersiapkan hal-hal yang disebutnya “non teknis”. Ternyata salah satunya ia jauh hari harus mengurus “visa”.

Mengurus “visa” yang dimaksud adalah izin dari istri. “Ini yang tak kalah penting,” kelakar Mario. “Itulah kenapa sebelum ada pengumuman, saya tanya terus kapan event-event Mainsepeda digelar,” jelasnya.

Selain mengurus “visa”, pria yang berprofesi sebagai dosen itu juga telah mempersiapkan cuti. Maklum event ultra cycling membutuhkan waktu panjang. Mario sendiri mengaku tertarik pada event East Java Journey untuk yang kategori 600 Km+ dan 3 Islands Journey.

“Kebetulan saya itu kalau bersepeda memang suka menikmati alam dan budaya daerah tersebut,” katanya. Apalagi ia memang juga berencana membuat event-event sepeda yang bisa berdampak pada sport tourism di daerahnya, Ternate, Maluku Utara.

“Setelah ketemu Mas Azrul (Azrul Ananda, founder Mainsepeda.com) di Dholo KOM kemarin, saya makin tertantang membuat event sepeda yang bisa berdampak pada sport tourism di Ternate,” jelas Mario.


Mario saat melakukan touring ke sejumlah kota di Sulawesi Utara.

Sementara itu, cyclist asal Jakarta Syarief Fahlevie juga menyatakan ketertarikannya mengikuti event ultra Mainsepeda. Ia berencana ikut East Java Journey 2023. Syarief awalnya penasaran setelah lihat Instagram Stories salah satu cyclist yang ikut menguji rute East Java Journey 2023, Arfiana Khairunnisa.

"Dari sana kemudian disusul ada informasi dari Mainsepeda. Makin mantap saya ikut karena selama ini event-event Mainsepeda itu rapih," ujar pria yang terakhir kali mengikuti Bromo KOM Challenge 2022 itu.

Sebenarnya saat itu Syarief ingin mengikuti Trilogi Jatim yang juga menghadirkan tantangan di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge dan Kediri Dholo KOM Challenge. Sayangnya jadwal kedua event itu bentrok dengan acara di kantornya.

Syarief mengaku belum pernah mengikuti event ultra cycling. Normalnya ia hanya gowes Jakarta-Sentul. Tapi sebagai persiapan untuk ikut event ultra cycling pertamanya, Syarief belakangan makin rutin bersepeda jarak jauh. Misalnya yang sempat ia coba adalah bersepeda dari Jakarta ke Cirebon.


Syarief ketika mengikuti Bromo KOM Challenge 2022.

Sebagaimana diketahui, tahun ini Mainsepeda mempunya dua event ultra cycling. Yang pertama adalah East Java Journey. Event ini diperuntukan bagi cyclist yang tertarik pada event ketahanan dan jauh-jauhan. Ada dua opsi yang bisa dipilih di ajang ini. Ada Full Journey, lebih dari 1.200 km mengelilingi Provinsi Jawa Timur. Lalu ada Half Journey yang menempuh 600-an km melintasi rute-rute seru di Jatim.

Semua start dan finis East Java Journey dilakukan dari Surabaya. Full Journey bakal memakan waktu enam hari. Mulai Selasa hingga Minggu. Sedangkan yang Half Journey peserta diberi waktu tiga hari, dari Jumat hingga Minggu.

East Java Journey bersifat unsupported. Namun Azrul Ananda memastikan akan ada memberikan sentuhan khas dari Mainsepeda. Akan ada checkpoint-checkpoint yang harus dicapai. Di sana akan disiapkan support. Baik suplai maupun teknis.

Event ultra cycling berikutnya 3 Islands Journey. Bersepeda dari Surabaya ke Lombok. Menempuh sekitar 600 Km. Dari Jumat-Minggu 16-18 Juni 2023. 3 Islands Journey bukan event kompetitif. Tidak ada juaranya. Tapi, peserta dituntut memenuhi cut off time setiap harinya. Jika tidak, mereka bisa ketinggalan feri/kapal dan kena diskualifikasi.(*)


COMMENTS