Abdul Soleh dan Woro Fitriyanto Bersaing untuk Juara Trilogi Jawa Timur

Abdul Soleh (kiri) ingin menutup 2022 sebagai juara Trilogi Jawa Timur

Kediri Dholo KOM Challenge 2022 menjadi babak terakhir dari Trilogi Jawa Timur. Event yang akan digelar pada 3-4 Desember itu akan menjadi penentu. Tentang siapa yang akan menjadi pemenang Trilogi Jatim tahun ini. Sejumlah kategori masih sangat seru. Salah satunya di nomor Men Elite.

Abdul Soleh masih memimpin klasemen Men Elite dengan total 30 poin. Soleh mendapatkan 20 poin usai finis pertama di Bromo KOM Challenge 2022. Kemudian mendapat tambahan sepuluh poin di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022.

Soleh punya kesempatan besar untuk memenangkan Trilogi Jawa Timur. Pesaing terdekat Soleh adalah Woro Fitriyanto yang memperoleh 20 poin. Woro mendapatkannya setelah menjadi pemenang di ajang Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022.

"Target paling penting bagi saya adalah mengamankan poin untuk Trilogi Jawa Timur. Namun tidak menutup kemungkinan berusaha untuk mengincar juara juga saat penutupan di Kediri Dholo KOM Challenge nanti," ungkap Soleh.

Persiapan pun digeber lebih intens. Tergabung bersama tim NIB, Soleh lebih teratur dalam menjalani latihan dan istirahat. Apalagi ini akan menjadi momen pertamanya menanjak di Dholo. Soleh menggali banyak info tentang tantangan yang satu ini.

"Saya sudah bertanya ke teman-teman yang pernah ke Dholo. Tentang treknya seperti apa. Kemudian menonton video tanjakan di Kelok 9 itu. Lumayan tinggi juga. Jadi, sebagai persiapannya mencari rute yang mirip dengan Dholo," kata Soleh.

Soleh berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Untuk mencari rute yang serupa, ia biasanya menjalani latihan di kawasan Tangkuban Perahu. "Misalnya jarak cuma 60 kilometer. Saya mencari yang elevasi total 3200 meter. Atau biasa mengambil rute arah Purwakarta atau Subang. Itu sekitar 150 km,” ujarnya.

Abdul Soleh mengawali Trilogi Jawa Timur dengan menjuarai Bromo KOM Challenge. Saat itu ia masih membela BRCC Banyuwangi. Soleh mengumpulkan 20 poin. "Saat di Bromo itu belum tahu medan. Saya cuma tahu total jarak dan elevasi dari cyclist yang lain," akunya.

Berbeda dengan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge. Meski hanya meraih posisi keempat, Soleh sudah terbiasa dengan rute tersebut. "Nanti di Dholo saya berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk tim," tegasnya.

Woro Fitriyanto memasang target menjuarai Kediri Dholo KOM Challenge

Sementara itu Woro mengaku persaingan untuk memenangkan Trilogi Jawa Timur ini memang berat. Ia memiliki selisih sepuluh poin dari Soleh. Woro memang menjuarai Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022. Sayangnya ia tidak mengikuti Bromo KOM Challenge karena kehabisan slot.

"Walaupun saya bisa nomor satu dan Soleh nomor dua atau tiga, poin Soleh tetap di atas saya. Kalau Soleh dapat posisi keempat pun, poin kami masih sama ya. Jadi, peluang memang lebih sedikit," kata Woro.

Meski memiliki peluang lebih kecil, Woro tidak akan merelakan Kediri Dholo KOM Challenge begitu saja. "Podium pertama itu target wajib dari tim. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi saat di race nanti,” lanjut Woro.

Bersama tim Nusantara, persiapannya makin serius. Ia berlatih mulai empat hingga enam jam dengan elevasi 2.500-2.800 meter. Berbasis di Yogyakarta, Woro biasa latihan ke daerah Boyolali dan Magelang.

"Rute Dholo itu agak berat dan panjang. Tahun lalu saya finis, tapi kaki kram. Memang waktu itu persiapannya seadanya. Tapi kali ini persiapannya sudah lebih baik," bilang Woro. (mainsepeda)

Penasaran keseruan Kediri Dholo KOM Challenge 2021, ikuti di video highlight di bawah ini:

Hari Pertama

Hari Kedua

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 116


COMMENTS