Merckx: Pogacar adalah Campionissimo

| Penulis : 


Ada banyak nama yang disebut sebagai titisan Eddy Merckx, pembalap terbaik sepanjang masa. Namun, tak ada satu pun yang mampu mendekati kualitas serta prestasi sosok berjuluk 'The Cannibal' itu. Kini, cerita berbeda tengah diukir Tadej Pogacar.

Pembalap asal Slovenia itu menjadi idola baru di peloton. Dalam usia masih 23 tahun, Pogacar telah menguasai Tour de France dalam dua edisi terakhir. Selain itu, ia juga memenangi banyak balapan. Salah satunya Strade Bianche 2022, Sabtu (5/3) kemarin.

Kemenangan yang luar biasa. Pertama, Pogacar mencapai finis dengan solo ride sejauh 50 kilometer. Kedua, nyaris tidak ada pembalap yang sanggup mengejarnya. Inilah yang membuatnya dipuji Merckx.

"Saya telah mendengar berkali-kali soal titisan Merckx, tapi tak ada yang memenuhi persyaratan. Namun Tadej membawa kita benar-benar berada di level itu," katanya kepada La Gazzetta dello Sport.

Kemenangan Pogacar di Strade Bianche membuat Merckx terkagum-kagum. Ia menobatkan Pogacar sebagai Campionissimo (sang juara), gelar Italia yang diperuntukkan bagi pembalap-pembalap seperti Fausto Coppi dan Gino Bartali.

"Menjadi sulit menemukan kata untuk menggambarkan apa yang dilakukan pemuda satu ini. Ia spektakuler dan hebat. Pogacar adalah Campionissimo. Mengingat Pogacar baru berusia 23 tahun, sungguh luar biasa apa yang bisa ia lakukan," puji Merckx.

Merckx juga tak terkejut dengan keputusan Pogacar menyerang di sisa 50 kilometer di Strad Bianche 2022. Katanya, Pogacar ialah pembalap yang jarang melakukan kesalahan teknis. Sebab semuanya selalu dihitung matang-matang.

"Ia bergerak karena yakin bisa melakukannya. Itu kualitas langka yang hanya dimiliki oleh pembalap hebat. Saya sangat suka ia selalu membalap untuk menang. Itu artinya ia berlatih keras dan mempersiapkan segalanya sebaik mungkin," sebut Merckx.

Merckx meyakini kehadiran Pogacar akan bagus untuk olahraga balap sepeda. Selain masih muda, ia berpotensi menjadi yang terbaik di generasinya. "Pembalap seperti Pogaar mendominasi olahraga saat mereka dalam kondisi terbaiknya. Itu sulit diterima oleh rival mereka, tetapi bagus untuk olahraga ini," terangnya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray

Foto: Luca Bettini/Sprint Cycling Agency

Populer

Tour de France 2025, Etape 10: Simon Yates Taklukan Le Mont-Dore, Healy Geser Pogacar!
Kediri Dholo KOM 2025: Persaingan Kelas Women Elite Makin Sengit
Tour de France 2025, Etape 9: Jegal Milan, Merlier Catat Kemenangan Kedua
Rute Kediri Dholo KOM 2025: Mampir Dulu ke Pos 1 Kelud
Kediri Dholo KOM 2025: Juara Nasional IRR Siap All Out, Targetkan Juara!
Daftar 20 Tim Peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Dari Eropa Hingga Tanah Air
EJJ 2025 1.500 Km: Gelar Men Pair Milik Azrul Ananda-Joko Sumalis
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Tour de France 2025, Etape 7: Pogi Berpesta di Mur de Bretagne
Anything Gowes 19.1.19 – Komunitas Segala Sepeda Kumpul Bareng di Jakarta