Kolom Sehat: 5 Sebab Enggan Bersepeda (Angin)

| Penulis : 

Sepeda adalah alat transportasi. Alat yang cukup sederhana dan ramah lingkungan. Sepeda amat cocok untuk mobilitas. apalagi jarak tempuh kita dalam sehari rata-rata 10 kilometer hingga 20 kilometer. Jarak yang tidak terlalu jauh dan masih sangat memungkinkan ditempuh dengan sepeda angin.

Gerakan bike to work dulu pernah digalakkan. Lalu mencuat lagi akhir-akhir ini. Tapi animonya pasang surut. Sebenarnya, apa saja yang membuat cyclist enggan berkomuter dengan sepeda? Paling tidak ada lima sebab utama menurut saya.

1. Lalu Lintas
Lalu lintas di Indonesia ini memang sudah membaik. Tetapi di "piramida makanan", sepeda ada di atas pejalan kaki. Menurut saya, urutannya seperti ini. Truk atau bus ada di atas. Lalu ada mobil. Kemudian sepeda motor beserta kerabatnya. Selanjutnya ada sepeda dan pejalan kaki.

Bila pesepeda melakukan kesalahan di jalan raya, macam mengambil jalur kendaraan lain, maka risikonya cukup besar. Hal seperti membuat rasa aman goweser menjadi tipis. Sekaligus menambah rasa enggan bersepeda.

2. Cuaca
Memang Indonesia adalah negara tropis. Kapan pun bisa bersepeda di outdoor bisa. Kita cuma punya dua cuaca: hujan dan tidak hujan. Kita tidak mempunyai cuaca ekstrem dingin sampai bersalju seperti negara empat musim.

Namun cuaca Indonesia sangat lembap. Bila berolahraga, kita sangat mudah berkeringat. Keringat membuat pesepeda tidak nyaman setelah henti dan sampai di tujuan. Sebab menimbulkan bau yang tidak sedap.

3. Sarana
Sarana jalan, sarana parkir, serta sarana penitipan, masih minim di negara kita ini. Lebih nyaman dengan kendaraan bermotor. Parkirnya jelas. Rambu-rambu pengaturnya juga banyak di jalan.

4. Belum Tren
Bersepeda ke kantor atau ke tempat lain bukan menjadi budaya kita. Paling tidak hingga saat ini. Bebreda dengan Belanda di mana sepeda adalah alat transportasi yang sering digunakan. Bila tidak banyak yang melakukan, pasti yang lain yang ingin memulai pun merasa kurang nyaman.

5. Bahan Bakar Fosil Masih Murah
Walau bersepeda lebih hijau, kenyataannya bahan bakar fosil di negara kita masih sangat terjangkau. Lelahnya bersepeda dapat dengan mudah tergantikan dengan kenyamanan dan kecepatan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil.

Sedangkan kendaraan yang lebih hijau, seperti kendaraan listrik, masih belum cukup terjangkau. Selain itu, tempat mengisi ulang dayanya belum masif.
Lima kondisi di atas memang membuat kita enggan berkomuter menggunakan sepeda. Tapi paling tidak, untuk mengatasi keadaan-keadaan ini, kita bisa menyiasati dengan lima poin berikut ini:

1. Bersepeda di jalur yang benar. Berusaha memberi tanda agar kendaraan di sekitar kita tahu aran tujuan kita. Tetap kosentrasi. Fokus dengan jalan dan kendaraan, terutama yang di depan kita.

2. Membawa baju ganti. Lebih beruntung bila di tempat tujuan ada sarana untuk mandi dan berganti pakaian. Memang tidak selalu ada, tapi kadang walau ada kita sering tidak menyadarinya. Bahwa tersedia tempat untuk mandi dan berganti baju di tujuan-tujuan kita

3. Menunggu pembangunan sarana memang lama. Tapi tidak mungkin kita menunggu semua sarana terbangun baru bersepeda. Jika sarananya makin lengkap, gowesnya harus lebih rajin, 

Paling tidak di Indonesia ini sarana mini market atau toko kelontong cukup banyak sepanjang jalan. Ini membuat kita bisa menepi. Numpang buang air atau mengisi kembali ransum asupan kita.

Kalau sarana jalan, ada yang bagus, ada yang lumayan, banyak yang hancur. Kita terima saja. Bersepeda pelan-pelan ketika jalan rusak. Kemudian bisa lebih cepat ketika jalannya baik 

4. Memulai kebiasaan baru memang sulit. Bisa dimulai dengan pergi ke kantor atau tempat kerja. Sekali dalam seminggu dulu. Biar menjadi biasa dulu. Setelah itu bisa dinaikkan frekuensinya. Sehingga ketergantungan akan kendaraan lain bisa berkurang

5. Memang di Indonesia bahan bakar masih murah. Di luar negeri yang harga energinya mahal, akan lebih terasa kalau bersepeda itu bisa menghemat banyak pengeluaran. Selain berhemat, bersepeda juga sangat mendukung gerakan cinta lingkungan.

Sepeda selain sebagai hobi juga alat transportasi. Semoga kita bisa lebih memaksimalkan fungsi sepeda kita. Sekian. (johnny ray)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 53

Foto: 

Populer

Preview Bromo KOM X Kategori Men 30-34: Firman Hidayat Kembali Head to Head dengan Bagus Hefnar
Wout Van Aert Raih Victory, Team Ineos Kendalikan GC
Tadej Pogacar Melawan Dirinya Sendiri di Giro d'Italia
Kolom Sehat: Hari Apes Nggak Ada di Kalender
Berbalut Emas, Colnago Gioiello Edisi Khusus Giro d'Italia Terjual Rp 1,9 Miliar
Bersepeda saat Puasa Ala Abah Asril: Waktu Terbaik Jelang Buka, Jaga Heart Rate di Zona 2
Tahun Lalu Gagal Dapat Slot Bromo KOM, Berhasil Setelah Standby Sejak Tengah Malam
Recovery Ekspres, Seminggu Habis Kena Demam Berdarah Michael Calvino Langsung Gowes
Sukses Tampil di EJJ 600 Km, Nandy Syafiek Ingin Naik Kelas 1.500 Km Tahun Depan
Tour Basque Country 2024: Paul Lapeira Catat Kemenangan Perdana di Ajang WorldTour