Kolom Sehat: Move On dari Musibah di Jalan

Salah satu faktor yang membuat orang enggan menekuni olahraga bersepeda adalah terjadinya kecelakaan di jalan. Seperti apa pun ahlinya kita mengendarai sepeda, bukan jaminan untuk lolos dari musibah. Baik ringan hingga level tragedi.

Mungkin, musibah di jalan ini seperti arisan. Setiap orang dapat giliran kalau tetap mengikuti hobi ini. Beberapa cyclist, walau recovery secara fisiknya cepat, belum tentu recovery psikisnya secepat penyembuhan fisiknya.

Beberapa waktu lalu, ketika mengendarai roda bike, ban depan sepeda saya masuk di antara rel kereta api. Alhasil saya berhenti mendadak dan terlempar ke depan dan jatuh kepala terlebih dahulu. Saking kerasnya kepala saya sampai memantul di aspal beberapa kali. Beruntung memakai helm, yang rusak helm saya saja. Walau sedikit pusing masih bisa berdiri dan masih dapat kembali ke rumah dengan bersepeda.

Mungkin, sebagian besar dari cyclist pernah mengalami hal ini. Kalau tidak berarti Anda beruntung. Kali ini saya ingin menitik beratkan apa yang membuat kita cepat sembuh secara psikis dan bisa bersepeda sepeperti sedia kala. Karena pada waktu saya kembali ingin bersepeda, sempat timbul kekhawatiran yang membuat kaki lemas dan keberanian meliuk-liuk di jalan raya mendadak hilang.

1. Memeriksakan cedera secara proper

Seringkali ketika cedera ringan kita meremehkannya. Mungkin karena takut dimarahi atau mungkin takut tahu separah apa sebenarnya cederanya. Memastikan bahwa cedera itu benar-benar ringan adalah yang perlu dilakukan. Selama ada keraguan, rasa percaya diri kita di jalan pasti terganggu.

Suatu kali teman saya pernah jatuh ketika mengendarai MTB. Dia merasa bawa hanya cedera ringan yang tak perlu diperpanjang. Tetapi setelah beberapa hari nyeri di dada itu masa ada (bukan baper). Karena semakin tidak nyaman maka dia memeriksakannya ke dokter. Dan ternyata tulang rusuknya retak dan harus beristirahat agar kembali normal.

 

2. Merawat cedera

Kebanyakan cyclist serius atau cyclist yang lagi senang-senangnya bersepeda akan ingin cepat kembali ke jalan setelah. Seorang teman yang mengalami cedera ringan ketika ke doker pun ingin segera sembuh dan besoknya langsung ingin bersepeda lagi demi menjaga performa fisik dan menggapai target tertentu. Tentu saja belum tentu bisa dilakukan. Beberapa cedera perlu waktu penyembuhan atau perlu fisioterapi rutin untuk mengembalikan fungsi dan kekuatan anggota tubuh seperti sedia kala.

 

3. Mencoba rute yang bersahabat dengan sahabat

Saat pertama kembali turun ke jalan setelah cedera, biasanya badan dan pikiran masih kagok. Membuat rasa khawatir timbul tanpa terbendung. Ketika saya kembali ke perlintasan rel tempat saya jatuh, kaki saya mendadak lemas dan saya menjadi takut sekali melewati perlintasan itu. Akhirnya saya melewatinya dengan sangat pelan.

Saya sarankan bila kembali bersepeda setelah cedera, cobalah rute-rute yang relatif aman, bersama sahabat beneran. Cari teman yang sabar menemani, agar tidak grogi sendirian.

 

4. Dukungan teman dan kerabat

Mungkin inilah faktor terbesar yang bisa membuat orang cepat sembuh dan kembali bersepeda. Dukungan keluarga yang menemani dan menyemangati ketika proses penyembuhan tentu sangat menaikkan semangat ingin sembuh. Dukungan teman-teman sehobi ketika bertemu atau sekadar mengucapkan “Get well soon” pasti akan membuat kita ingin cepat kembali bersepeda. Tanpa support dari orang-orang terdekat, walau fisik sembuh mungkin semangat untuk kembali ke jalan bisa sirna.

Empat hal di atas yang saya bagikan ini semoga bisa bermanfaat bagi siapa saja yang baru mengalami musibah, semangat terus dan cepatlah kembali turun ke jalan. Sekian. (johnny ray)


COMMENTS