Gabung Tim Mapan tak Selamanya Membahagiakan

| Penulis : 

Bos CCC Pro Team, Jim Ochowicz kecewa karena tawarannya ditolak Rohan Dennis. Dennis, sang juara dunia Individual Time Trial (ITT) 2019, akhirnya memang memilih bergabung dengan tim bertabur bintang, Team Ineos. Ochowicz khawatir karier Dennis justru meredup di sana karena tim itu bertabur bintang.

Ya, Team Ineos memang layak disebut Los Galacticos-nya dunia balap sepeda. Tim ini diperkuat pembalap-pembalap hebat, seperti Geraint Thomas, Michał Kwiatkowski, Egan Bernal, hingga sang superstar Chris Froome. 

“Saya tidak tahu persis apa pertimbangan Dennis. Di sana itu sudah penuh sesak. Mereka punya 25 rock star. Sedangkan kami hanya punya enam,” ucap Ochowicz seperti yang dilansir Cyclingnews.

Pernyataan Ochowicz rupanya bukan sekadar pepesan kosong. Kerasnya persaingan di tim mapan macam Team Ineos diamini oleh mantan pembalapnya, David de la Cruz. Rider asal Spanyol ini menjadi bagian dari Team Ineos pada musim balap 2018 dan 2019.


David de la Cruz saat masih bergabung dengan Team Ineos.  

De la Cruz tampil dalam dua Grand Tour, yakni Giro d'Italia, dan La Vuelta a Espana pada musim balap 2018. Bekas pembalap Deceuninck–Quick-Step ini juga berlaga di salah satu balapan Monumen, yakni Il Lombardia.

Sedangkan pada musim 2019 De la Cruz hanya turun di satu Grand Tour, yakni Vuelta a Espana. Ia tak lagi membalap di Il Lombardia. Sebagai gantinya De la Cruz diterjunkan pada balapan Monumen lainnya, yakni Liege–Bastogne–Liege.

“Berada di sana memberi pengalaman baru untuk saya. Saya bisa belajar dari pembalap seperti Froome, Thomas, dan Kwiatkowski,” ungkapnya kepada Cyclingnews. 

Akan tetapi, porsi balapan di ajang bergengsi yang semakin sedikit, membuat De la Cruz memutuskan hijrah ke UAE-Team Emirates musim depan. De la Cruz tak menampik bahwa Team Ineos sudah penuh sesak oleh pembalap kelas atas.

“Di sana ada banyak pembalap bagus. Ketika berada di tim dengan persaingan ketat di dalam tim itu sendiri, sulit untuk menemukan tempat saya di sana. Itulah alasan utama saya tidak tampil seperti yang saya inginkan,” jelasnya. 

De la Cruz menemukan harapan baru dengan bergabung dengan UAE Team Emirates musim depan. Adalah Joxean ‘Matxin’ Fernandez yang membujuknya gabung UAE. Keduanya pernah bekerja sama di Deceuninck–Quick-Step.

“Ketika seseorang memanggil setelah tahun yang sulit, dan menaruh kepercayaannya kepada saya, itu menjadi motivasi. Saya akan berusaha mendapatkan hasil terbaik. Tak hanya untuk diri sendiri, juga untuk orang yang sudah percaya pada saya,” tuturnya.(mainsepeda)

 

Foto: UAE-Team Emirates

 

Populer

Angga Dwi Wahyu Menjuarai Men Elite Semeru Criterium 2025
Hasil Lengkap Podium Semeru Criterium 2025: Peserta Berharap Jadi Agenda Rutin
Malang Century Journey 2025 - Jersey Konsep Water Color dengan Kantong Magnetik
Legenda Barcelona Akuisisi Israel-Premier Tech, Rebranding Jadi NSN Cycling
Sepeda Ikonik Pemenang Tour de France 2019 Egan Bernal Raib Dicuri
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Sekalian Staycation, Deretan Hotel Ini Bisa Jadi Rekomendasi Peserta Malang Century Journey 2025
Malang Century Journey 2025 - Bukan 100 Kilometer!
Unity Ride For Education, Gowes Sepeda Lipat Jakarta-Lombok Untuk Galang Dana
Polda Jatim Inisiasi Semeru Criterium 2025, Adu Cepat di Sirkuit GBT