Selamat untuk Geraint Thomas, juara Tour de France (TdF) 2018. Performanya selama tiga pekan memamerkan kelengkapan skill seorang allrounder. Dan memang, pembalap Team Sky ini adalah seorang allrounder sejati. Besar dari velodrome, tangguh di arena classic, hebat di time trial, dan sekarang menunjukkan kehebatan dalam menanjak.

Etape 20 Tour de France (TdF) 2018, Sabtu, 28 Juli, berlangsung mendebarkan hingga detik terakhir. Di etape time trial (TT) sejauh 31 km tersebut, Tom Dumoulin (Team Sunweb) meraih juara setelah unggul hanya satu detik atas Christopher Froome (Team Sky). Sementara itu, Thomas tentu bahagia luar biasa dengan kemenangan terbesar dalam karirnya ini, sebagai juara overall Tour de France 2018.

Etape gunung terakhir Tour de France (TdF) 2018, Jumat, 27 Juli, berakhir dengan turunan panjang. Primoz Roglic, mantan atlet ski jump dari Slovenia, pun menunjukkan skill dahsyatnya. Pembalap LottoNL-Jumbo itu melesat turun meninggalkan semua pesaing, meraih kemenangan di penghujung Etape 19, di Kota Laruns, tersebut.

Pada 2018 ini, Col d’Aubisque menjadi tanjakan terakhir yang bisa ikut menentukan juara Tour de France. Pada 2012, tanjakan di kawasan Pyrenees tempat yang menginspirasi saya untuk ingin bisa menanjak dengan baik. Karena itulah tanjakan hors categorie (HC, kategori terberat) pertama dalam pengalaman saya bersepeda. 

Sprinter Prancis mampu mendominasi Etape 18 Tour de France 2018, Kamis, 26 Juli. Di etape datar sejauh 171 km menuju Pau tersebut, Arnaud Demare (Groupama-FDJ) meraih kemenangan, diikuti Christophe Laporte (Cofidis). 

Peter Sagan sudah di ambang green jersey keenam dalam karirnya, menyamai rekor Rick Zabel dalam menjuarai gelar points classification di Tour de France (TdF). Secara matematis dia sudah tidak terkejar, hanya perlu mencapai garis finis di Paris, Minggu, 29 Juli nanti. Masalahnya, bintang Bora-Hansgrohe itu sedang babak belur. Saat turunan cepat di tengah Etape 17, Rabu, 25 Juli, dia terjatuh keras, terlempar ke hutan di pinggir jalan.

Nario Quintana (Movistar) mencatat sejarah di Tour de France (TdF) 2018. Pada Rabu, 25 Juli, Pembalap Kolombia itu menang di etape terpendek yang menggunakan format baru, dan finis di sebuah tanjakan baru. Ya, Etape 17 TdF 2018 memang unik. Panjangnya hanya 65 km, dan para pembalap mengawalinya di Bagneres-de-Luchon dengan standing start seperti Formula 1 atau MotoGP.

Etape 17 Tour de France (TdF) 2018 Rabu, 25 Juli, ini sudah lama dilingkari oleh para peserta dan penggemar berat. Etape hari ini masuk kategori gunung, tapi sangat pendek, hanya 65 km. Yang membuatnya lebih unik, Etape 17 ini akan dimulai dengan gaya Formula 1 atau MotoGP. Pembalap akan standing start berdasarkan urutan klasemen! 

Ini benar-benar etape yang bikin geleng-geleng kepala. Etape 16 Tour de France (TdF) 2018, Selasa, 24 Juli, berawal dan berakhir dengan drama. Di awal etape 218 km dari Carcassonne ke Bagneres-de-Luchon itu, sempat ada kejadian seru melibatkan petani. Ya, lomba baru berlangsung 30 km, sekelompok petani melakukan demonstrasi dan mencoba menutup jalan menggunakan tumpukan jerami. 

Dengan hanya sepekan dan enam etape tersisa, tampaknya hanya ada empat pembalap yang berpeluang menjadi juara overall di Tour de France (TdF) 2018. Yaitu Geraint Thomas dan Christopher Froome dari Team Sky, plus Tom Dumoulin (Team Sunweb) dan Primoz Roglic (LottoNL-Jumbo).