Vincenzo Nibali merupakan salah satu pembalap grand tour terbaik dalam sejarah. Dia sudah pernah menang Vuelta a Espana, Tour de France, dan dua kali Giro d’Italia.

Tahun ini, dia ingin menambah lagi koleksi pialanya. Dia ingin merebut lagi gelar Giro, sekaligus mencatat rekor sebagai juara paling tua dalam sejarah lomba paling bergengsi di Italia tersebut.

Lahir pada 14 November 1984, Nibali sebenarnya belum benar-benar tua. Kalau jadi juara di lomba yang berlangsung 11 Mei hingga 2 Juni itu, dia berusia 34 tahun.

Tapi, di arena cycling, banyak darah baru sudah naik kelas. Lawan-lawan “sepantaran,” seperti Chris Froome dan Richie Porte, lebih memilih mengejar glory di Tour de France. Lawan-lawan Nibali di Giro d’Italia tahun ini rata-rata jauh lebih muda.

Menanggapi soal usia ini, pembalap Bahrain-Merida itu mengaku tidak khawatir. Ya, dia sudah lama tidak menang. Kemenangan terakhirnya adalah Milan-San Remo, Maret 2018 lalu. Tapi, dia masih mampu tampil istimewa. Terbukti dengan performa agresifnya di lomba-lomba awal 2019, plus finis di podium di Tour of the Alps baru-baru ini.

“Saya tidak merasa tua. Saya kira saya masih sanggup balapan keras selama tiga pekan. Saya mungkin sedikit lebih keriput dan beruban, tapi belum waktunya untuk mengirim saya berkebun,” tandasnya seperti dilansir Cyclingnews.

Menurut Nibali, dirinya sekarang justru bisa tampil lebih lepas. Lebih nothing to lose. Karena dia tak perlu membuktikan apa-apa kepada siapa pun. “Kalau saya menang atau kalah di Giro ini, maka status atau nilai saya sebagai pembalap tidak akan berubah,” ucapnya.

Dan tahun ini, Nibali memang all out memburu gelar di Giro d’Italia. Setelah mengalami cedera tulang punggung di Tour de France, Juli tahun lalu, dia memfokuskan diri ke Giro d’Italia tahun ini.

Dari semua lomba, Nibali mengaku paling cinta dengan Giro d’Italia, di hadapan publik sendiri. “Tahun lalu saya tidak turun di Giro. Saya rindu kehangatan dan dukungan para tifosi. Senang rasanya bisa kembali dan memburu maglia rosa (jersey pink tanda juara, Red),” tuturnya.

Giro d’Italia 2019 akan dimulai Sabtu ini, 11 Mei, dengan etape time trial. Nibali bakal menjadi pembalap dengan sambutan paling hangat. Dan dia harus tancap gas, sebisa mungkin meminimalisasi kehilangan waktu di babak ini. Apalagi, banyak unggulan lain lomba dikenal sebagai jago time trial. Seperti Tom Dumoulin (Team Sunweb) dan Primoz Roglic (Jumbo-Visma).

Kalau Nibali sukses jadi juara, maka dia menjadi juara tertua dan memecahkan rekor usia pembalap Italia lain, Fiorenzo Magni. (mainsepeda)

 Foto : Getty Images, Steephill

 

Populer

Kolom Sehat: X , Sepuluh
SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Giro d'Italia 2024, Etape 12: Breakaway 126 Km, Alaphilippe Finis Solo
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Cyclist Asal Kalimantan Ramai-Ramai Ambil Race Pack Antangin Bromo KOM X di Hari Pertama
Maribeth Ikut Antangin Bromo KOM X karena Ada Kelas Women Under 29, Narendra Surprise Race Pack
TC di Sidoarjo Dua Bulan, Tiga Pembalap Muda Manado Siap Bersaing di Antangin Bromo KOM X
Dua Opsi Recovery Antangin Bromo KOM X: Datar atau Easy Climb
Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal
Antangin Bromo KOM X: Peserta dari 17 Negara, 31 Provinsi, 428 Komunitas