Para superstar Classic sudah siap bertarung Minggu hari ini, 14 April. Mereka akan berebut trofi batu Paris-Roubaix, balapan Classic paling disegani di dunia.

Sepanjang 257 km, mereka harus terus “on.” Selalu berebut posisi di depan. Khususnya saat melewati 29 sektor (secteur) berbatu, sepanjang total 54,5 km.

Sedikit saja lengah, peluang menang bisa hilang. Sedikit saja apes, peluang menang jadi berat.

Dalam lomba ini, memang ada dua hal yang tak terelakkan bila ingin selamat dan menang: Jangan pernah lepas konsentrasi, jangan pernah menyerah.

“Memang harus fokus pada bagian-bagian berbatu, tapi kita harus selalu bersaing di depan menuju setiap sektornya. Tidak ada waktu untuk bernapas. Kita semua tahu kita akan sengsara. Dan yang tersulit, kita harus bertarung dengan diri kita sendiri,” tutur Andre Greipel, sprinter Arkea-Samsic.

Greipel, 36, memang bukan unggulan utama Paris-Roubaix. Tapi dia termasuk yang punya kans menang. Apalagi kalau dia bisa selamat dan ikut adu sprint di velodrome di Roubaix. Bagaimana pun, dia adalah salah satu sprinter terbaik dunia.

Dua tahun lalu, bersama Lotto-Soudal, Greipel mampu finis ketujuh di Paris-Roubaix.

Pembalap Jerman ini menegaskan, seluruh badan akan sakit di Paris-Roubaix. “Tapi kita tak pernah boleh menyerah, kita harus terus menekan pedal,” tandasnya.

Pesan yang sama ditegaskan oleh John Degenkolb, sprinter Trek-Segafredo yang pernah memenangi lomba ini pada 2015.

Kata Degenkolb, keberuntungan bisa menjadi penentu, mengingat sepeda dan komponennya ikut dihajar di jalanan berbatu. Tapi, apa pun masalahnya, dia menekankan satu aturan terpenting: “Jangan pernah menyerah!”

Tahun ini, Degenkolb mungkin bukan unggulan utama. Meski demikian, timnya termasuk yang paling diawasi. Karena dia bukan satu-satunya senjata mengejar kemenangan.

Ada Jasper Stuyven dan Edward Theuns, yang punya horsepower cukup untuk menang. Juga ada bintang muda Mads Pedersen.

Mereka bisa mencuri kemenangan kalau semua pesaing fokus kepada para unggulan utama. Seperti Peter Sagan (Bora-Hansgrohe), Greg Van Avermaet (CCC Team), atau para “serigala” Deceuninck-QuickStep.

Paris-Roubaix akan berlangsung Minggu malam ini WIB. Tak sabar rasanya melihat para bintang tersiksa! (mainsepeda)

 

 

Populer

Tour de Surakarta 2025: Paket Khusus Komunitas Jelang Akhir Pendaftaran
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
Bentang Jawa 2025: 181 Peserta, 47 DNF, Rekor 119 Finisher!
Renewi Tour 2025, Etape 3: Berjaya di Finish Cobble, MVDP Gagal Rebut GC
Vuelta a Espana 2025: Vingegaard Leluasa Bidik Juara
Bentang Jawa Lunas
Bentang Jawa 2025: Miswanto-Yusuf Kibar Rajai Kategori Pair, Citra Juara Women!
Renewi Tour 2025, Etape 2: Giliran Olav Kooij Kalahkan Bittner
Bentang Jawa 2025: 175 Cyclist Bertolak dari Carita, 6 Peserta DNS
Giro d'Italia 2025 - Etape 4: Casper Van Uden Pemenang, Pedersen Tertimpa Sial