Ethan Batara Njotoprawiro belum genap dua tahun pulang dari Jerman. Negara yang jadi tujuannya menimba ilmu sekolah tinggi. Ia mengambil tujuan Teknik Kimia di RWTH Aachen, universitas yang sama tempat bapak bangsa BJ Habibie menempuh pendidikannya.
Tidak perlu waktu lama di tanah air, Ethan langsung melanjutkan hobi bersepedanya. Ia mengikuti Mainsepeda Trilogy 2024, minus Bromo KOM karena ia baru tiba dari Jerman saat itu.
Debutnya di Kediri Dholo KOM 2024 berakhir sial. Ia mengalami masalah teknis pada sepeda membuatnya gagal finish. Namun, Ethan bangkit di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024 usai keluar sebagai pemenang. Hal ini yang membuatnya berambisi menjadi juara umum Mainsepeda Trilogy 2025 di kategori Men Age Under 29.
Baca Juga: Banyuwangi Bluefire Ijem KOM 2025: Foto Sudah Tersedia di Mainsepeda App!
Akan tetapi, target cyclist kelahiran Surabaya ini tidak menemui harapan. Tahun ini, Ethan selalu finish sebagai runner up di tiga seri Mainsepeda Trilogy, termasuk di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 pada 27 September lalu.
"Campur aduk rasanya, ada kecewanya juga karena target nomor satu. Tapi tahun ini masih kalah workload-nya jadi latihan tahun ini tidak bisa diprioritaskan," kata Ethan.
Meski kecewa, Ethan mengaku puas dengan penyelenggaraan event Mainsepeda Trilogy. Bahkan ia menyebut bahwa event-event di Indonesia, lebih menyenangkan daripada event sepeda yang pernah ia rasakan di Jerman.
"Event luar biasa saya berterima kasih sama mas Azrul (Founder Mainsepeda), apalagi event sepeda tahun ini sedikit dan Trilogy masih diusahakan diselenggarakan. Soal fasilitasnya, the best-lah," ungkapnya.
"Jujur kalau event lebih baik di sini daripada di sana (Jerman). Kalau di sini tuh terasa dirangkulnya, jadi bisa kenalan sama siapa saja dari kota-kota lain. Orang-orangnya lebih hangat juga."
Ethan sendiri belum lama bersepeda, yakni pada tahun 2022. Ini karena di Aachen, transportasi umumnya kurang memadai. Lebih nyaman bersepeda untuk pergi ke satu tempat ke tempat lain. Namun, dari situlah akhirnya ia menikmati bersepeda. Mengikuti event-event sepeda di sana untuk mengurangi rasa penat perkuliahan. Selain itu, olahraga sepeda juga untuk menjaga kesehatannya karena ia sebelumnya didiagnosa menderita pra diabetes.
Baca Juga: Mimpi Besar Clara Patricia Terwujud Berkat Mainsepeda Trilogy 2025
"Kalau event KOM, jujur saya baru pertama kali di Indonesia. Di Jerman lebih banyak event criterium atau fondo. Saya sempat pernah podium tiga. Saya minoritas, lawannya bule-bule," candanya.
Baru bersepeda tiga tahun lalu dan sukses runner up di Mainsepeda Trilogy sudah jadi bukti kehebatan dan komitmen Ethan. Terlebih cyclist 25 tahun itu juga dipercaya untuk memperkuat komunitas (Gentleman Cycling Community) GCC Surabaya yang mendorong beberapa cyclist untuk berkompetisi. Salah satunya ialah juara Women Elite Mainsepeda Trilogy, Maghfirotika Marenda. (Mainsepeda)