Mainsepeda terus berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mendorong masyarakat aktif berolahraga. Bulan lalu, Mainsepeda terlibat dalam kolaborasi bersama Pemkot Malang dalam event sepeda yang juga dikemas sebagai perayaan ulang tahun Kota Malang. Nah, kini dengan semangat yang sama, Mainsepeda berkolaborasi bareng Suara Surabaya (SS).
Suara Surabaya merupakan jaringan media berbasis radio dan portal berita yang cukup punya pengaruh, khususnya di Jawa Timur. Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-42, Suara Surabaya punya serangkaian kegiatan, termasuk acara olahraga. Salah satunya fun bike bertajuk, Gowes Harmoni.
Event Gowes Harmoni itu mengajak para pesertanya bersepeda sejauh 42 kilometer, pada Minggu 29 Juni 2025. Mainsepeda ikut serta di dalamnya. Founder Mainsepeda, Azrul Ananda mengajak sejumlah cyclist untuk ikut meramaikan acara itu. Termasuk para cyclist dari Azrul Ananda School of Suffering atau AASOS.
"Selamat kepada Suara Surabaya, senang bisa bikin acara yang melibatkan orang, ada sepedanya. Karena saya penghobi sepeda, tetap ingin hobi sepeda ini terjaga," kata Azrul setelah tiba di garis finis di halaman SS Centre, Raya Bukit Darmo, Surabaya.
Baca Juga: Serba Ada di Rolling Together For Malang 111, Mini KOM Hingga Ajang Silaturahmi
Acara sepeda seperti Gowes Harmoni ini menurut Azrul bukan hanya bagus untuk recovery para penghobi olahraga sepeda, tetapi juga bisa merekatkan hubungan antarsesama.
"Ini bukan sepedaan serius ya, ini fun bike, jadi kita bisa ketemu orang yang biasanya kita gak ketemu. Kita kalau sepedaan kan biasanya menghindari Kota, nah ini diingatkan untuk ingat Kota Surabaya, lihat Kota Lamanya, lihat Kembang Jepun, lihat sekitar Suramadu, ya ini kota yang harus kita rawat bersama," ujarnya.
Azrul berharap, SS bisa terus menjadi media yang melibatkan masyarakat, termasuk dalam kegiatan olahraga. "Suara Surabaya itu sudah menjadi media penting di Surabaya, jauh lebih penting dari media yang lain dalam bentuk apapun, jadi SS harus mengambilnya peran," ucapnya.
Menurut Azrul, media seperti SS perlu mengambil peran itu karena Surabaya punya iklim olahraga yang menarik antusias masyarakatnya. Namun, menurutnya antusias itu masih sebatas penonton dan komentator, belum pelaku aktif kegiatan olahraga itu sendiri, khususnya sebelum Pandemi Covid-19.
“Ironis ya, Surabaya ini sejak saya kecil, saya besar di sini, ini kota yang gila olahraga. Tapi gila olahraga itu kan di Indonesia ini bisa didefinisikan gemar menonton dan mengomentari olahraga, bukan berolahraga,” kata Azrul, yang juga CEO Persebaya Surabaya itu.
Nah, saat pandemi datang, kebiasaan masyarakat berubah. Banyak yang mulai berolahraga, meski menurutnya sebagian besar karena ikut-ikutan tren atau Fear of Missing Out (FOMO).
“Meskipun sekitar 80 persen orang berolahraga sepeda saat pandemi itu karena FOMO, tapi tidak masalah karena minimal mereka kenal olahraga,” lanjutnya.
Fun bike Gowes Harmoni yang digagas SS dinilai Azrul Ananda bisa menjadi momentum penting untuk mengajak masyarakat memulai gaya hidup lebih aktif. Apalagi event ini mengajak berbagai kalangan masyarakat dan komunitas.
Baca Juga: Sambut Peserta, Eri Cahyadi Ajak Cyclist Happy-Happy Dulu di Surabaya
Senada dengan Azrul, Verry Firmansyah CEO Suara Surabaya menyebut membangun budaya olahraga harus dimulai dari lingkup terkecil. Dia mencontohkan bagaimana dirinya berupaya membangun kebiasaan olahraga di lingkungan Suara Surabaya Media sejak bergabung.
Bagi Verry, secara individu olahraga juga bisa jadi media untuk mengelola stres. Sebelum di Suara Surabaya, saat masih di Jakarta, Verry mengatakan saat stres pasti akan mencari event olahraga. Jadi, manfaat olahraga tidak hanya dirasakan secara fisik, tapi juga berdampak besar pada kondisi mental dan produktivitas kerja.
“Banyak manfaatnya dalam setiap kegiatan olahraga, apapun itu. Baik itu ke pekerjaan, dan terutama sih buat badan kita sendiri, itu yang saya rasakan,” ungkap Verry.
Event Gowes Harmoni Suara Surabaya dimulai dengan rute Jalan HR. Muhammad, putar balik di Patung Kuda HR. Muhammad, lalu menuju ke Jalan Mayjend Sungkono, Ciliwung, Raya Darmo, Urip Sumohardjo, Embong Malang, Blauran, Bubutan, Indrapura, Rajawali (Kota Lama), Kembang Jepun (Kya-Kya), Kapasan, Kenjeran, Kedung Cowek, dan putar balik di bawah jembatan Suramadu.
Setelah putar balik, pesepeda kembali melewati Kedung Cowek, Putro Agung, Karang Asem, Bronggalan, Tambang Boyo, Prof. Moestopo, Gubeng Pojok, Pemuda, Panglima Sudirman, Raya Darmo, Dr. Soetomo, Indragiri, Mayjend Sungkono, HR. Muhammad, Bukit Darmo, dan finis kembali di SS Centre. Selain fun bike, SS Media juga mengadakan fun run 4,2 km.(*)