Helm Hexo: Berteknologi 3D, 68 Persen Lebih Aman, dan 7 Detik Lebih Kencang

Karena tidak ada dua kepala yang sama persis di dunia ini. Itu kata pembuat helm Hexo, James Cook asal London, Inggris. Pria lulusan University College London (UCL) jurusan Mechanical Engineering ini membuat helm dengan teknologi printer 3D.

Jadi dipastikan setiap helm akan mempunyai bentuk yang pas dengan kepala sang pemilik. Terutama bentuk bagian dalam yang berhubungan langsung dengan kepala. Cook harus memindai (scanning) terlebih dahulu kepala calon penggunanya. Lalu diprint 3D.

“Bisa dipastikan helm ini akan terpasang di kepala Anda dengan sempurna seperti sarung tangan,” klaim Cook yang mendesain helm ini di University of Oxford.

“Anda harus ke workshop kami di London untuk memindai kepala Anda,” jelas Cook.

Proses scan kepala pengguna helm Hexo.

Untuk struktur dan bahan, Cook menggunakan teknologi baru yaitu bentuk hexagonal dengan bahan Polyamide 11. Polyamide 11 dibuat dari minyak jarak yang diolah dari biji tanaman jarak. Jadi sangat ramah lingkungan.

Struktur sarang lebah dengan model hexagonal.

Menurutnya, polystyrene foam kurang maksimal meredam benturan di bidang yang tidak datar. Kekuatan utama dari helm Hexo adalah di bentuk hexagonal yang dirangkai menjadi satu berbentuk sarang lebah (honeycomb).

“Bentuk hexagonal itu akan menyebarkan energi benturan secara merata sehingga ukuran index hantaman terkerasnya jauh lebih rendah daripada helm berbahan polystyrene foam. Hasilnya bisa mengurangi resiko cedera kepala,” jelas Cook.

Kombinasi ini diklaim 68 persen lebih aman daripada bahan gabus (foam) polystyrene yang selama ini digunakan.

Bahan Polyamide 11 juga memiliki keunggulan dalam hal pendinginan. Diklaim Polyamide 11 melepas panas lebih baik daripada polystyrene foam.

Untuk membuat penutup bagian luar (outer shell), Cook menggandeng TotalSim. Spesialis aerodinamika yang telah bekerjasama dengan British Cycling di Olimpiade 2008 dan 2012.

Hasilnya? Cook mengklaim bahwa helm Hexo ini 7 detik lebih cepat daripada helm Giro Aether dan Kask Protone di 200 watt dalam jarak 40 km. Soal harga, Hexo helm dijual 349 Poundsterling atau sekitar 6,7 jutaan rupiah.

Helm size medium berbobot 240 gram ini hanya dibuat 500 unit per tahun. Pesanan yang dilakukan mulai November 2018 ini akan dikirim bulan Maret 2019. (mainsepeda)

James Cook (kanan), pembuat helm Hexo.


 Foto : helm Hexo 


COMMENTS