1500 EJJ 2024 Update – Hour 76: Tracker Handika Hilang karena Masalah Tas, Zidan Menyalip

Drama terjadi di babak akhir East Java Journey 2024 kategori 1.500 km. Handika sepertinya akan melaju mulus ke Surabaya, finis terdepan pagi ini (29/2). Namun, sial menimpanya di kawasan Bendungan Semantuk, penutup tasnya bermasalah, terbuka.

Akibatnya, isi tas Handika tercecer, termasuk tracker. Itu membuatnya wira-wiri mencari tracker di kawasan itu. Zidan Attala pun menyalip. Handika yang memimpin sejak check point (CP) 1 kini harus berjuang mengejar Zidan untuk menjadi yang terdepan.

Sampai pukul 08.16, tim Mainsepeda yang di lapangan melaporkan Handika ada di kilometer 1.229. Ia tertinggal lebih 100 km dari Zidan yang ada di kilometer 1.327.

”Kami mendapatkan laporan dari Handika bahwa tasnya terbuka dan isinya termasuk tracker jatuh sekitar pukul 03.50 pagi ini. Pada pukul 04.30 tim safety Mainsepeda tiba di lokasi yang diinfokan Handika, namun tidak bertemu yang bersangkutan. Tim baru bertemu Handika pada pukul 05.45,” jelas Doni Mahardika, penanggung jawab control room East Java Journey 2024.

Baca Juga: 1500 EJJ 2024 Update – Hour 64: Handika Targetkan Finis Besok Pagi, Zidan Terus Menempel

”Saya sempat wira-wiri kembali ke titik sebelumnya untuk mencari tracker, namun tidak ketemu. Cukup menguras tenaga juga, ini mau istirahat dulu baru lanjut,” kata Handika kepada tim Mainsepeda.

Setelah bertemu panitia, Handika lalu berdiskusi apakah bisa melanjutkan perlombaan tanpa tracker. Secara navigasi dia aman karena bike comp-nya tidak ada masalah. Namun, tanpa tracker pergerakannya tidak bisa dideteksi oleh publik maupun panitia. Akhirnya diputuskan Handika bisa melanjutkan lomba dengan dipantau tim safety Mainsepeda. Tujuannya untuk memastikan keamanan Handika, juga untuk memastikan berjalannya fairness.

Handika dan Zidan sebenarnya berbeda kelompok umur. Handika di kategori 40 up, sedangkan Zidan 39 under. Artinya, meski Zidan finis terdepan, Handika tetap menjadi juara di kategorinya. Pun demikian sebaliknya. Namun, dua cyclist hebat itu mau yang terdepan, no matter what. Kini mereka terus ngebut di sisa rute. (Mainsepeda)

 


COMMENTS