Tak Lagi Takut Gowes Malam, dr. Bambang Debut di East Java Journey 2024

Dokter Bambang Cahyono bakal menjadi salah seorang debutan di East Java Journey 2024. Dalam partisipasi perdananya ini, sosok yang tinggal di Malang tersebut akan ikut kategori 600 km. Sudah ikut sejumlah event king of mountain (KOM) Mainsepeda, dr Bambang menyebut gowes nanjak dengan jauh-jauhan ala ultra cycling berbeda.

Sejak 2020, dr Bambang selalu mengikuti event KOM Mainsepeda. Baik Bromo KOM, Banyuwangi Bluefire Ijen KOM, maupun Kediri Dholo KOM. Seluruhnya berjarak sekitar 100 km. Sampai pada tahun lalu, Mainsepeda menggelar Journey to TGX yanga berjarak 250 km lebih dari Surabaya menuju Trenggalek. Dokter Bambang ikut, dan berhasil menuntaskan tantangan tersebut.

Start dari Surabaya pukul 05.00 WIB, dr Bambang finis di Pendopo Kabupaten Trenggalek pukul 20.30 WIB. Masih cukup jauh adri cut off time pada pukul 22.00 WIB. Namun, karena finis sudah cukup larut, beberapa jam dr Bambang harus bersepeda di dalam gelap, termasuk melewati sejumlah jalanan gelap tanpa penerangan saat menuju pusat Kota Trenggalek dari Jalur Lintas Selatan.

”Pengalaman dari Journey to TGX, gowes malam hari ternyata tidak begitu menakutkan, karena itu saya mau mencoba East Java Journey, sekarang 600 km dulu,” katanya.

Saat East Java Journey kali pertama diselenggarakan tahun lalu, dr Bambang sudah tertarik, namun tidak daftar. Meski sebenarnya kemampuan gowesnya cukup teruji, sudah ikut banyak event nanjak Mainsepeda. Namun, khawatir harus bersepeda malam hari, membuat ia tidak mendaftar EJJ 2023. Pengalaman Journey to TGX, membuatnya ikut EJJ tahun ini.

Sebulan sebelum EJJ, dr Bambang mengaku sudah siap. Setiap pekan ia gowes long ride di atas 100 km. Bahkan, belum lama ini, ia pernah bersepeda 550 km dari Malang melewati Jalur Lingkar Selatan, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, dan kembali ke Malang.

Sepertinya cukup lah kalau melihat jarak seperti itu, apalagi umur saya sudah 62 tahun. Semoga tidak ada halangan, bisa sampai di garis finish,” tekadnya.

East Java Journey adalah event ultra cycling yang diselenggarakan Mainsepeda. Memasuki edisi kedua tahun ini, ada dua ketegori, 600 km dan 1.500 km. Kategori 1.500 bersifat kompetitif, ada juara dan hadiah, sedangkan yang 600 km non kompetitif. Diselenggarakan pada 26 Februari sampai 3 Maret, peserta akan diajak berkeliling Jawa Timur, menikmati keindahan alam dan kehangatan budaya provinsi paling timur di Jawa ini. (Mainsepeda)


COMMENTS