Apakah Ineos Grenadiers (Dulu Team Sky) Masih Superteam?

Geraint Thomas dengan jersey baru Ineos Grenadiers bikinan Gobik untuk musim 2024.

Jumbo-Visma, yang akan berubah nama jadi Visma-Lease a Bike, merupakan tim yang sedang di puncak saat ini. Mendominasi WorldTour menggeser tim super sebelumnya, Ineos Grenadiers (dulu Team Sky). Nah, sementara Visma masih terlihat perkasa, banyak yang menanyakan seperti apa Ineos di musim 2024 nanti. Apakah tim kaya Inggris itu masih layak disebut "superteam"?

Sebelum pandemi, Ineos (Sky) merupakan trendsetter dalam banyak hal. Merekalah yang membantu mendorong Rapha menjadi pionir apparel mewah di dunia sepeda. Merekalah yang membantu melambungkan Pinarello menjadi salah satu brand paling bergengsi di dunia.

Mereka pula yang membantu melambungkan banyak superstar dalam dekade terakhir. Sebut saja Bradley Wiggins, Chris Froome, Geraint Thomas, Egan Bernal, dan masih banyak lagi.

Namun, seperti roda sepeda, kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Ineos memang tidak di bawah, tapi mereka tidak lagi konsisten di atas. Tahun 2024 tampaknya akan menjadi ujian besar Ineos Grenadiers. Ada perubahan manajemen, ada suplier baru, ada pula kontrak penting segera berakhir (Pinarello!).

Di barisan manajemen, tim ini akan punya bos-bos operasional baru. Bos perintis Dave Brailsford sudah lama tidak terlibat langsung, belakangan lebih aktif membantu pemilik tim ini di "dunia lebih besar". Termasuk upaya untuk mengakuisisi klub sepak bola Manchester United.

Rod Ellingworth, bos penerusnya yang juga punya reputasi hebat, telah meninggalkan tim di penghujung 2023 ini. Bersama salah satu tangan kanaannya, Roger Hammond. Sebagai pengganti, muncul Steve Cummings sebagai director of racing, Scott Drawer sebagai performance director, dan John Allert sebagai CEO baru. Semua punya pengalaman panjang, termasuk di dalam internal tim sendiri.

Mantan pembalap Movistar, Imanol Erviti, bergabung sebagai directeur sportif (sporting director, memimpin planning dan strategi saat lomba).

Scott Drawer mengaku siap menghadapi tantangan 2024. "Ineos Grenadiers memasuki fase baru yang seru. Kami punya target besar ke depan dan saya tak sabar bisa terlibat di dalamnya. Ini adalah tim yang mengutamakan inovasi. Saya tak sabar bekerja bersama kelompok orang yang fokus bekerja dengan sempurna dan mengejar kemenangan", ujarnya.

Target utama tim ini masih sama. Ditegaskan oleh Steve Cummings: "Kami seratus persen fokus kembali ke puncak podium".

Secara barisan pembalap, tim ini masih menggunakan kombinasi jagoan senior. Gagal merekrut Remco Evenepoel, mereka masih punya Geraint Thomas, juara Tour de France  2018 yang masih sangat kompetitif di musim 2023 lalu. Lalu masih ada Carlos Rodriguez dan Tom Pidcock sebagai team leader. Plus masih ada Egan Bernal yang masih bisa melejit lagi ke puncak. Beberapa pembalap lain akan punya peran lebih besar, dan bisa muncul sebagai kejutan baru. Apalagi setelah beberapa bintang muda hengkang di akhir 2023. Seperti Tao Geoghegan Hart, Pavel Sivakov, dan Luke Plapp.

Secara perlengkapan, tahun 2024 juga menjadi penanda penting. Untuk apparel, Ineos pindah suplier dari Bioracer ke Gobik asal Spanyol. Seragam baru dari Gobik telah diluncurkan, tetap memakai warna oranye terang berpadu halus dengan biru gelap.

Sedangkan urusan sepeda, tahun 2024 akan jadi tahun negosiasi penting. Karena kontrak Ineos dengan Pinarello hanya sisa setahun!

Jadi, apakah Ineos masih layak disebut tim super? Di atas kertas, ada manajemen baru tapi berpengalaman, barisan pembalap yang juga berpengalaman. Secara anggaran juga masih sangat kuat. Bahkan mungkin lebih kuat dari Visma-Lease a Bike, yang di akhir 2023 sempat agak ribet karena urusan sponsor dan anggaran.

Jadi, secara organisasi, tim ini masih termasuk yang super. Tapi seandainya hasil tidak datang di tahun 2024, tim ini punya kemampuan dahsyat untuk mengejar lagi para superstar. Baik yang muda maupun yang berpengalaman.

Chris Froome empat kali membawa Team Sky Juara Tour de France pada 2013, 2015, 2016, dan 2017.

Ineos akan terus berupaya menambah koleksi gelar bergengsinya. Bagaimana pun, sejak masih bernama Team Sky, tim ini sudah mengoleksi tujuh gelar Tour de France, tiga kali Giro d'Italia, dua kali Vuelta a Espana, plus tak terhitung lomba-lomba bergengsi lainnya! (azrul ananda)


COMMENTS