Hadi Tombro Kejar Peluang Turun di Kejuaraan Dunia Gravel UCI Lewat Dustman 2025

Perjuangan Trihadi "Hadi Tombro" Siswanto meraih mimpi lolos Kejuaraan Dunia Gravel UCI 2026 terus berlanjut. Kali ini, Hadi Tombro akan beraksi di event UCI Gravel World Series, Dustman 2025. Event ini akan digelar di Kanchanaburi, Thailand, pada Sabtu, 1 November 2025. 

Dustman 2025 menjadi salah satu gelaran yang menjadi jalan menuju Kejuaraan Dunia Gravel UCI. Hadi Tombro sendiri gagal lolos kualifikasi di event UCI Gravel World Series, Gravelista 2025, pada akhir pekan lalu. Ia gagal menembus target posisi 10 besar saat itu. 

"Fisik bagus, semua lancar, semoga cuaca bagus dan bisa dapat posisi bagus buat tahun depan," kata Trihadi saat dihubungi.

Baca Juga: Pembalap JPC Mengejutkan, Memenangi Etape 2 Tour of Zhanghe

Sesuai regulasi, setiap peserta yang finish di posisi 25 persen pertama di masing-masing kategori berhak lolos ke Kejuaraan Dunia Gravel UCI. Angka 25 persen dihitung berdasarkan jumlah peserta di setiap kelompok umur, dan bukan berdasarkan jumlah keseluruhan pembalap yang menyelesaikan lomba. 

Selain itu, pembalap yang masuk tiga besar di klasemen setiap kategori balapan akan langsung lolos ke Kejuaraan Dunia, terlepas dari jumlah pembalap di kelompok usia tersebut. Hadi Tombro sendiri akan turun di kategori Men 35-39 dengan rute sejauh 130 Km.

Cyclist 35 tahun itu mendapatkan banyak pelajaran pasca mengikuti Gravelista 2025. Itu adalah satu salah satu rangkaian UCI Gravel World Series yang digelar di Australia. 

Saat itu, Hadi Tombro tampil kurang maksimal karena mengalami masalah teknis di bagian shifting gear. Penyebabnya karena kehabisan daya baterai di grupset elektriknya. Oleh karena itu, Hadi Tombro akan membawa baterai cadangan. 

"Saya juga bingung kemarin. Malamnya sudah saya charge full, tapi tiba-tiba abis setelah 60 Km. Jadi ini rencananya mau bawa cadangan baterai," imbuhnya. 

Optimisme Hadi Tombro juga meninggi karena segmen rute di Thailand cukup familiar. Mirip dengan rute-rute gravel di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain itu, cuacanya pun lebih bersahabat dibandingkan di Australia yang dingin. 

Sebelum menargetkan tiket Kejuaraan Dunia Gravel UCI, Trihadi beberapa kali naik podium di event-event gravel non-UCI. Seperti runner up ATTCK Unrstrktd Gravel 2025 dan podium di Gravelton Filipina tahun lalu.

Baca Juga: Etape Pembuka La Vuelta 2026 Melintasi Sirkuit F1 Monaco hingga Fairmont Hairpin

"Rute-rutenya mirip-mirip Indonesia. Hanya saja kalau cuaca mungkin Thailand akan lebih bersahabat (dibandingkan di Australia). Kemarin di Gravelista selama hujan cuma bisa bertahan karena kedinginan," sambungnya. 

Perjuangan Trihadi akan didampingi oleh pasangannya yang juga cyclist nasional, Arfiana Khairunnisa. Fian, sapaan Arfiana, sebelumnya telah memastikan lolos Kejuaraan Dunia Gravel UCI usai meraih podium di kelas Women 35-39 pada event Gravelista 2025. 

"Semoga di Thailand ini bisa buat masuk buat tahun depan. Kalau motivasinya emang dari awal ingin bisa lolos bareng sama Fian di Kejuaraan Dunia," tutupnya. (Mainsepeda)

Photo by @gravel.huruhara


COMMENTS