Menanti Tim Baru Roglic, yang Bakal Berikan Bayaran Tertinggi

Roglic saat podium di Giro d'Italia 2023 

Primoz Roglic tidak akan lagi berseragam kuning-hitam milik Jumbo Visma musim depan. Pembalap asal Slovenia itu dipastikan meninggalkan klub asal Belanda tersebut akhir musim ini. Hal itu diumumkan sendiri oleh Roglic jelang Tour of Emilia pada Sabtu lalu (30/9).

Roglic mulai bergabung Visma pada 2016. Saat tim tersebut masih bernama LottoNL–Jumbo. Itu hanya berselang tiga tahun sejak ia menggeluti balap sepeda. Sebelumnya ia adalah atlet ski. Insiden waktu bermain ski membuatnya harus berganti cabang. Bersama Visma, Roglic menjadi pembalap kelas dunia hebat.

Primoz Roglic bersama Jonas Vingegaard saat di Vuelta 2023

Ia menguasai banyak rekor paling pertama untuk pembalap Slovenia. Pada 2017 ia menjadi pembalap pertama Slovenia yang juara etape Tour de France. Ia juga menjadi pembalap Slovenia pertama yang juara umum grand tour pada 2019 melalui kemenangan di Vuelta a Espana. Pada 2020 ia juga menjadi pembalap Slovenia pertama yang mengenakan yellow jersey Tour de France sebelum pada akhirnya dikalahkan rekan senegaranya, Tadej Pogacar, pada general classification.

Bersama Visma, Roglic menjelma sebagai salah seorang pembalap terhebat dalam satu dekade terakhir. Ia memenangi empat gelar grand tour, tiga Vuelta dan satu Giro d’Italia. Sejumlah balapan world tour juga ia menangkan, baik yang one day race, maupun balapan etape. Termasuk Giro dell'Emilia, one day race favoritnya yang sudah ia menangkan tiga kali (2019, 2021, 2023).

Visma pun, bersama Roglic, akhirnya menjadi yang terbaik. Visma merebut seluruh gelar grand tour di musim 2023, Giro d’Italia, Tour de France, maupun Vuelta a Espana. Sepp Kuss memenangi Vuelta. Jonas Vingegaard juara Tour de France. Dan Roglic menjuarai Giro.

Visma menasbihkan dirinya menjadi super team. Pembuktian tershahih adalah saat di Vuelta lalu, mereka bisa memilih Kuss, Roglic, maupun Vingegaard untuk menjadi juara. Meski akhirnya pilihan jadi juara umum akhirnya diberikan pada Kuss, yang dalam grand tour sebelumnya lebih ditugaskan sebagai tukang tarik Roglic maupun Vingegaard.

Kontrak Roglic bersama Visma sebenarnya masih tersisa sampai 2025. Kontrak itu ia tandatangani pada 2021. Kalau saja tuntas, maka ia akan genap membela Visma selama sepuluh tahun. Artinya, siapa pun yang akan merekrut Roglic, tim itu harus membayar sejumlah transfer kepada Visma.

Tentu nilainya akan tinggi untuk pembalap sekelas Roglic. Media-media di Eropa pun menyebut Roglic akan mendapatkan bayaran salah satu yang tertinggi di peloton saat ini. Sama atau setidaknya mendekati Pogacar yang menjadi pembalap termahal saat ini dengan bayaran USD 6,5 juta (Rp 101 miliar) per tahun.

”Detailnya akan saya umumkan berikutnya, setelah saya menyelesaikan seluruh perlombaan musim ini,” kata Roglic tentang tim mana yang akan ia tuju musim depan kepada wartawan televisi Slovenia.

Richard Plugge, managing director Visma, membenarkan dan memberikan lampu hijau untuk Roglic pergi. Artinya, saat ini tinggal masalah nilai sehingga Roglic akan membela tim mana. Tim kaya seperti INEOS Grenadiers, Israel-Premier Tech, Movistar Team, dan sejumlah tim lain dikabarkan sudah menyiapkan uang untuk Roglic.

Roglic kini sudah berusia 33 tahun. Karirnya masih panjang atau sudah di ujung bisa terlihat akhir musim depan atau musim depannya lagi. Yang jelas, dengan usia seperti itu, sudah waktunya ia memburu gaji maksimal. Gelar juara grand tour yang sudah empat kali ia menangi, bisa menjadi prioritas nomor sekian. (*)


COMMENTS