Mark Cavendish (Astana-Qazaqstan) dipastikan keluar Tour de France setelah terlibat dalam insiden kecelakaan yang terjadi di 60 km terakhir jelang finis etape ke-8. Pembalap asal Britania Raya itu mengalami patah tulang selangka akibat terjatuh cukup keras dari sepedanya.

Cavendish terjatuh terjatuh bersama beberapa pembalap lain termasuk Pello Bilbao (Bahrain-Victorious) di dalam insiden yang terjadi di 60 kilometer jelang finis itu.

Etape ke-8 dengan start dari Libourne dan finis di Limoges memiliki rute perbukitan. Sehingga para pembalap pasti akan selalu berada di kecepatan yang cukup tinggi. Inilah yang menjadi salah satu faktor terjadi kecelakaan yang menimpa Cavendish.

Kecelakaan diduga terjadi karena benturan antar ban di dalam peloton, yang membuat pembalap tidak seimbang sehingga terjatuh. Lalu menyebabkan beberapa cyclist terjatuh. Setelah terjatuh, Cavendish nampak menggosok-gosok tulang selangkanya sebelum kemudian ia harus dibawa ke ambulans dan tidak melanjutkan balapan.

“Mark Cavendish terjatuh di kecelakaan yang juga melibatkan Pello Bilbao. Ia tidak akan melanjutkan balapan karena mengalami patah tulang selangka kanan,” dilansir dari rilis resmi tim Astana-Qazaqstan.

Setelah diperiksa lebih lanjut oleh Dokter tim, ternyata pembalap berusia 38 tahun itu tidak hanya patah tulang selangka kanan. Tapi sekrup osteosintesis yang dipasang pada sendi acromioclavicular akibat kecelakaan yang ia alami di Tour de France 2017 juga ikut terlepas.

Cavendish nyaris saja memecahkan rekor kemenangan Eddie Merkcx pada etape ke-7, namun ia harus menyerah dari Jasper Philipsen, setelah ia mengalami masalah teknis di sepedanya.

Baca Juga: Keluar dari Tour de France, Astana-Qazaqstan Ingin Cavendish Tunda Pensiun

Cavendish sebenarnya berhasil mencatatkan kecepatan tertinggi dalam sprint di etape ke-7. Pembalap asal Britania Raya itu mencapai kecepatan 74,7 km/jam di sisa 300 meter terakhir. Namun pada akhirnya ia gagal menjadi juara dan kini setelah cedera, Cavendish harus mengubur mimpinya memecahkan rekor kemenangan etape.

Direktur Tour de France, Christian Prudhomme memberikan penghormatan pada Cavendish yang dianggapnya adalah salah satu sprinter terbaik sepanjang sejarah Tour de France. “Dia terlihat sangat sedih setelah terjatuh, Mark layak mendapatkan penghormatan dari Tour de France dan ia akan selalu disambut di sini dengan atau tanpa sepedanya,” ungkap Prudhomme.

Keluarnya Cavendish di etape ke-8 Tour de France menjadi penutup karir yang menyedihkan bagi penggemarnya di seluruh dunia. Ini juga akan menjadi Tour de France terakhir Cavendish setelah ia mengumumkan di Giro d’Italia bahwa ini merupakan musim terakhirnya. Ia akan selalu diingat sebagai salah satu sprinter terbaik sepanjang masa di olahraga balap sepeda.(mainsepeda)

Populer

Kolom Sehat: X , Sepuluh
SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Giro d'Italia 2024, Etape 12: Breakaway 126 Km, Alaphilippe Finis Solo
Cyclist Asal Kalimantan Ramai-Ramai Ambil Race Pack Antangin Bromo KOM X di Hari Pertama
Maribeth Ikut Antangin Bromo KOM X karena Ada Kelas Women Under 29, Narendra Surprise Race Pack
TC di Sidoarjo Dua Bulan, Tiga Pembalap Muda Manado Siap Bersaing di Antangin Bromo KOM X
Dua Opsi Recovery Antangin Bromo KOM X: Datar atau Easy Climb
Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal
Antangin Bromo KOM X Jadi Ajang Comeback Jawara EJJ 2024