Awalnya, IBS merupakan komunitas sepeda di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Semula, IBS merupakan singkatan dari Instalasi Bedah Sentral. Sebab mayoritas anggotanya merupakan dokter, perawat, dan pekerja di rumah sakit tersebut.

Sekarang IBS berkembang lebih pesat setelah terbentuk pada 2019 lalu. Menurut salah satu pentolan IBS, Aditya Warman, anggota komunitas ini sudah mencapai 30an orang. Ketika awal terbentuk dulu, anggotanya memakai berbagai jenis sepeda. Mulai dari sepeda lipat, sepeda gunung (MTB), dan road bike.

Seiring berjalannya waktu, sekitar lima bulan setelah terbentuk, fokus anggota IBS lebih ke road bike. Selain itu anggota mereka tidak hanya pekerja di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. Melainkan berkembang ke berbagai profesi lainnya.

"Komunitas sepeda di Bulukumba ini tidak terlalu banyak. Mungkin sering melihat kami melintas di jalan, apalagi (komunitas) road bike pada waktu itu belum ada. Makanya satu per satu jadi tertarik. Mulai dari anggota polisi sampai wirausaha," ungkap Aditya.

Dengan hadirnya anggota dari berbagai profesi, IBS melihat singkatan Instalasi Bedah Sentral tidak lagi relevan. Kemudian mereka memodifikasi nama IBS menjadi singkatan lain, yaitu Ininnawa Bulukumba Sepeda. Ininawa berasal dari bahasa Bugis yang berarti "Merasa Memiliki".

"Biar anggota di luar (rumah sakit) bisa nyaman juga. Serta ikut merasa memiliki komunitas ini juga. Kalau komunitas sepeda secara keseluruhan di Bulukumba itu ada beberapa. Tetapi yang fokus ke road bike ya IBS ini saja," kata cyclist 36 tahun itu.

Jadwal gowes rutin IBS hampir setiap hari. Kecuali Senin. Rata-rata mereka menempuh jarak 50-80 km saat weekday. Rute favorit IBS ke Pantai Bira. Jika ditempuh PP dari Bulukumba bisa mencapai jarak 90 km. Lalu setiap bulan sekali, mereka gowes long ride ke luar daerah dengan jarak 180-200 km. 

Rentang usia IBS cukup beragam. Mulai dari belasan tahun hingga 50 tahunan. Selain penghobi, IBS juga memiliki anggota yang dibimbing menjadi atlet. Kebetulan salah satu anggota IBS juga menjadi pelatih balap sepeda. Mereka ingin mendorong Bulukumba sebagai salah satu penghasil atlet balap sepeda.

"Saat Porprov Sulsel 2022 lalu, dua dari total lima atlet yang membalap untuk Bulukumba merupakan anggota IBS. Mereka bisa dapat tujuh emas, satu perak, dan satu perunggu. Latihan mereka memang sama coach-nya. Tapi kadang kami juga ikut sharing tentang sepeda," imbuh Aditya.

Sekarang IBS sedang mempersiapkan diri untuk tampil di Bromo KOM Challenge 2023. Event nanjak paling heboh di Indonesia tersebut akan dilangsungkan pada 27 Mei mendatang. Belasan anggota mereka akan nanjak ke Bromo bersama ribuan peserta lainnya. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 128

Foto: Dokumentasi IBS

Populer

Bike and Camp, Cara Unik Mumed CC Gelar Acara Halal Bihalal 
Preview Bromo KOM Kategori Men 60+: Ambisi Besar Soetanto Tanojo Rebut Kembali Gelar Bromo KOM 
Valtteri Bottas, Pembalap F1 Menuju Kejuaraan Dunia Gravel UCI
Carlos Rodriguez Bungkus Gelar Juara Umum Tour de Romandie
Kolom Sehat: Sisi Lain Bromo
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Target David Mark Wilse di Bromo KOM X: Nggak Nuntun!
Tour de Romandie 2024 Etape 4: Puasa Kemenangan Eks Juara Olimpiade Berakhir di Leysin
Jajal Rute Cirebon-Tasikmalaya Bareng Komunitas, Azrul Ananda Melintasi Tanjakan Kaki Gunung Ciremai
Bromo KOM X Kategori Women Elite: Chika Zerra Berambisi Pertahankan Gelar