East Java Journey 2023: Berusia 73 Tahun, Koh Hay Siap Menaklukkan Rute 1.200 Km


Go Suhartono "Koh Hay" menjadi peserta paling senior di East Java Journey 2023

Go Suhartono akan menjadi peserta paling senior di East Java Journey 2023. Koh Hay, begitu ia akrab disapa, genap berusia 73 tahun pada Mei nanti. Ia dipastikan akan berpartisipasi di kategori Full Journey. Ya, Koh Hay akan gowes 1.200 km plus di East Java Journey 2023! Koh Hay berduet dengan Octavian Trisna Wijaya di kelompok Men Pair.

Kategori Full Journey di East Java Journey 2023 terbagi dalam beberapa kelompok usia. Ada Men 40 and up, Men 39 and under, Women 40 and up, Women 39 and under, Men Pair, hingga Mixed Pair (a man and a woman). Sifatnya kompetitif. Ada juaranya. Meski demikian, Koh Hay tidak mengejar kecepatan. Ia ingin menikmati perjalanan sepanjang East Java Journey 2023.

"Saya kan tidak berlomba. Saya anggap sedang touring saja. Kan enam hari, jadi saya akan gowes sesuai dengan kemampuan saja. Juga kondisi fisik saya seperti apa nanti," cerita Koh Hay kepada Mainsepeda.com.

Baca Juga: Koh Hay Sang X-Men

Kategori Full Journey di East Jaya Journey 2023 akan berangkat pada Selasa (14/3) pagi-pagi. Peserta diberikan waktu hingga 132 jam untuk mengelilingi ring luar dari Provinsi Jawa Timur (Jatim). Perjalanan mereka harus tuntas pada Minggu (19/3) pukul 18.00 WIB.

"Kalau saya touring sendirian kan orang rumah pasti khawatir. Malah bikin ribut orang rumah. Kalau ini kan saya ada temannya. Sebab saya mengikuti kategori pair. Saya juga sudah mengenal Mas Octa. Ini akan menjadi perjalanan kedua saya bersama Mas Octa," aku cyclist senior asal Surabaya itu.

Menurut Koh Hay, ia kali pertama gowes mbolang bersama Octa, sapaan Octavian Trisna Wijaya, ketika survei rute Half Journey pada Januari lalu. "Mas Octa juga sabar. Orangnya tidak terlalu berambisi. Mudah-mudahan tidak ada gangguan kondisi selama perjalanan kami nanti," harapnya.

Koh Hay baru pulih dari cedera punggung. Kini ia siap menaklukkan rute 1.200 km di East Java Journey 2023

Koh Hay sebenarnya baru pulih dari cedera punggung. Masalah ini menimpanya pada September tahun lalu. Saat ia sedang dalam masa persiapan untuk tampil di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022. Pada suatu hari sepulang dari gowes, ia jatuh di sekitar Bundaran Waru. Koh Hay ditabrak motor dari belakang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Koh Hay dinyatakan tidak harus operasi. Sebab tidak ada tulang yang patah. Hanya tiga tulang mengalami retak. Sebagai gantinya, Koh Hay harus rutin menjalani fisioterapi. "Meski cuma retak di tiga bagian, rasanya lumayan sakit. Waktu itu buat duduk saja terasa sakit," aku Koh Hay.

Baca Juga: Tips Agar Tetap Gowes Strong di Usia 60 Tahun Plus

Koh Hay benar-benar sabar menghadapi masa sulitnya ini. Meski harus off gowes selama sekitar dua bulan, tapi ia rajin latihan di rumah sesuai dengan petunjuk fisioterapis. Sekarang ia sudah terbebas dari cedera punggung itu. Koh Hay sudah berkelana lagi. Gowes lagi. Juga sempat mengecek rute 600 km plus pada penghujung Januari lalu.

"Tinggal di lutut. Sebab saya kan ganti tempurung lutut pada tahun lalu. Kalau terlalu lelah sering terasa tidak nyaman," ungkap Koh Hay.

Koh Hay sudah mulai mempersiapkan diri untuk tampil di 1.200 km. Ia meningkatkan porsi gowes hariannya. Jika biasanya ia bersepeda sejauh 100 km per hari, kini menunya ditambah menjadi 150 km per hari. Apabila target itu tidak bisa dicapai pada pagi hari, maka Koh Hay akan gowes lagi pada sore harinya. Ia berupaya mencapai 150 km per hari.

Koh Hay tidak mau kebut-kebutan. Ia ingin menikmati perjalanan di East Java Journey 2023

Koh Hay juga sudah mulai mengukur dan menyusun strategi menuju East Java Journey 2023. Karena ia tidak tahu kondisi riil dari medan yang dihadapi, Koh Hay memasang target 200 km per hari. "Saya tidak akan mengikuti yang kenceng-kenceng itu. Kita nikmati saja perjalanan ini," ucap Koh Hay.

Ia juga sudah mempersiapkan apa saja barang yang perlu dibawa saat East Java Journey 2023 nanti. Untuk urusan "amunisi", ia biasanya membawa outmeal. Karena cukup diaduk dengan air dan bisa dikonsumsi. Abon dan teri Medan juga menjadi menu favoritnya saat gowes.

"Untuk barang, bawa tiga bib itu cukup. Sebab ini enam hari. Saya juga bawa celana pendek tipis. Jersey juga bawa sesuai kebutuhan saja. Tidak perlu banyak-banyak," terangnya. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 126

Foto: Chaidar


COMMENTS