East Java Journey 2023: Boleh Pakai Ban 28 mm dan Rim Brake, Asal....

Founder Mainsepeda.com Azrul Ananda saat survey rute 600 km plus pada long weekend 20-22 Januari lalu

Ada begitu banyak pertanyaan dan masukan disampaikan ketika Mainsepeda.com selaku penyelenggaran East Java Journey 2023 merilis regulasi pada 23 Januari lalu. Bersamaan dengan start pendaftaran hari ini (1/2), Mainsepeda.com memberikan update terkait aturan ukuran ban serta regulasi penggunaan rim brake. Dua hal itu yang paling banyak ditanyakan.

Founder
Mainsepeda.com Azrul Ananda mengadakan survei langsung untuk mengecek kondisi di lapangan. Melengkapi survei yang dilakukan dua jawara ultra cycling Indonesia, Dzaki Wardana dan Trihadi “Tombro” Siswanto yang sudah tes rute full journey lebih dulu.

Dari seluruh rangkaian tes rute, safety menjadi pertimbangan utama. Tidak semua jalur yang dilalui peserta East Java Journey 2023 adalah aspal yang mulus. Ada sejumlah titik jalan yang tidak rata. Seperti jalur gravel dari Lamongan ke Bojonegoro. Serta jalur dari Ponorogo ke Pacitan. Kondisi medan yang bervariasi pastinya menambah tantangan yang akan dihadapi para cyclist.

Setelah beberapa kali meeting, diputuskan bahwa ukuran ban yang digunakan minimum 650b dengan lebar minimum 28 mm. "Minimal 28 mm, boleh. Namun, demi safety yang lebih, panitia tetap merekomendasikan penggunaan ban 700c dengan lebar 32-35 mm," ungkap Azrul.

M. Dzaki Wardana melintasi jalur Padangan dari Bojonegoro menuju Ngawi pada 1 Januari lalu

Selain itu, Azrul juga menjabarkan tentang penggunaan rim brake. Rem jenis ini diperbolehkan dengan syarat khusus. "Seluruh pemakai rim brake wajib menggunakan ban dengan braketrack berbahan alloy," tegas Azrul.

Sekali lagi, faktor keselamatan dan keselamatan menjadi alasan utama. Pengunaan rim brake dengan braketrack berbahan alloy akan lebih aman. Utamanya ketika menghadapi jalan yang tidak rata. Juga lebih aman saat melibas turunan dalam kondisi hujan.

Selain ukuran ban dan rim brake, peserta juga menggunakan road/gravel/touring bike dengan drop bar. Dilarang menggunakan e-bike dan sepeda tandem.

East Java Journey 2023 akan berlangsung pada 14-19 Maret. Event ini terdiri dari dua kategori. Full journey untuk jarak 1.200 km plus. Sedangkan kategori half journey untuk jarak 600 km plus.

Rute 1.200 km plus dikemas untuk cyclist yang doyan mbolang. Cyclist benar-benar mengelilingi ring sisi terluar Jawa Timur. Sisi paling utara dan selatan, pun barat dan timur.

Sementara rute 600 km dirancang bagi mereka yang penasaran dengan ultra cycling. "Kami ingin event ini agak beda. Kami desain untuk encourage peserta agar singgah dan menikmati kota-kota yang dilalui," jelas Azrul.

Hadi Tombro dan Fian melalui Alas Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi pada 5 Januari

Nantinya, peserta kategori full journey berangkat pada Selasa (14/3) pagi. Sedangkan peserta half journey start pada Jumat (17/3) pagi. Cut off time (COT) untuk kadua kategori ini adalah Minggu (19/3) pukul 18.00 WIB. Kedua kategori ini akan start dan finis di Surabaya.

Kategori full journey bersifat kompetitif. Ada juaranya. Terdiri dari berbagai kategori usia. Mulai dari Men 40 and up, Men 39 and under, Women 40 and up, Women 39 and under, Men Pair, dan Mixed Pair (a man and a woman). Sedangkan half journey bersifat nonkompetitif. Semua finisher di bawah COT mendapatkan trofi. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 124


COMMENTS