Remco Evenepoel, Mantan Pesepak Bola yang Kini Juara La Vuelta


Remco Evenepoel juara La Vuelta a Espana 2022. Member QuickStep Alpha Vinyl ini mengakhiri tiga kemenangan beruntun Primoz Roglic (Jumbo-Visma) dalam balapan paling akbar di Spanyol itu. Pembalap 22 tahun ini sekaligus menorehkan namanya sebagai salah satu rider termuda yang memenangi La Vuelta.

Evenepoel adalah pembalap Belgia pertama yang memenangi La Vuelta selama 45 tahun. Rider Belgia terakhir yang menjuarai balapan ini adalah Freddy Maertens (Flandria–Velda–Latina Assicurazioni) pada 1977 silam. Selain itu, ia menjadi pembalap Belgia ketujuh yang menjuarai ajang ini.

Tak hanya itu saja, Evenepoel menjadi salah pembalap termuda yang merebut jersey merah di La Vuelta. Ia masih berusia 22 tahun 230 hari saat dinobatkan sebagai pemenang La Vuelta 2022. Sementara juara La Vuelta termuda masih dipegang Angelino Soler. Ia berusia 21 tahun dan 168 hari saat menjuarai La Vuelta 1961.

Jauh sebelum menjadi pemenang La Vuelta, Evenepoel merupakan salah satu pesepak bola berbakat di Belgia. Ia pernah memperkuat tim nasional Belgia U-15 dan U-16. Evenepoel belajar sepak bola di Akademi Anderlecht sejak usai lima tahun. Lalu pindah ke Akademi PSV Eindhoven saat berusia 11 tahun. Kemudian, ketika berusia 14 tahun, Evenepoel kembali ke Anderlecht.

Remco Evenepoel pernah menimba ilmu di Akademi PSV Eindhoven selama tiga tahun

Evenepoel memulai karier sepak bola sebagai seorang penjaga gawang. Kemudian berpindah posisi ke lini tengah. Ia pernah memainkan peran sebagai pemain nomor 10, 8, bahkan 6. Sebelum akhirnya paten sebagai gelandang bertahan. Serta sesekali menjadi bek kiri.

Konon, Evenepoel bagus dalam hal penguasaan bola. Ia memiliki kaki kiri yang bagus. Serta sering ditunjuk sebagai eksekutor bola mati. Selain itu, Evenepoel merupakan sosok pemimpin di timnya. Meski ben kapten tidak selalu melingkar di lengan kanannya.

"Ada banyak tipe kapten. Anda bisa menjadi kapten di lapangan, kapten di ruang ganti, dan di usia yang lebih tua, Anda bisa menjadi tangan kanan pelatih," cerita mantan pelatih Evenepoel tim muda Anderlecht, Stephane Stassin dilansir Cycling Weekly.

Katanya, Evenepoel bisa menjadi tangan kanan pelatih sekaligus juru bicara bagi rekan-rekannya di tim. Ia sering melakukan sesuatu yang positif untuk tim tanpa menunggu perintah sang pelatih. "Ia benar-benar memiliki kualitas kepemimpinan di dalam dan di luar lapangan," sanjung mantan gelandang Borussia Moenchengladbach ini.

Remco Evenepoel menjadi sosok leader tim muda Anderlecht

Zorhan Bassong, mantan rekannya di Anderlecht, juga mengungkapkan hal serupa. Ia teringat sebuah momen di mana Evenepoel harus absen karena mengalami cedera lutut. Kehilangan Evenepoel berdampak ke permainan tim. Ia memang bukan pemain terbaik di timnya. Namun, Evenepoel adalah motor penggerak di timnya.

"Ketika ia keluar, tim tidak bermain dengan baik. Ini bukan karena bakatnya. Remco memang pemain berbakat. Ada pemain yang lebih baik darinya. Meski demikian, Remco adalah pemain yang membawa energi ke lapangan. Kami lebih percaya diri ketika bersamanya," sebut penggawa tim asal Kanada, CF Montreal itu.

Selain serius di sepak bola, Evenepoel disebut tidak pernah melupakan sekolah. Mantan pemain muda Anderlecht Michiel de Looze menyebut Evenepoel adalah figur yang fokus dan serius. Masa mudanya dihabiskan dengan sepak bola dan sekolah. Mulai pukul 08.30 pagi hingga 21.00 malam.

"Itu tidak mudah karena kami selalu sibuk. Tetapi Remco sangat fokus. Dia selalu memperhatikan makanannya, dan melakukan apa pun untuk mendapatkan hasil," ungkap pemain yang kini membela FC Knokke itu.

Evenepoel sempat memperkuat tim nasional Belgia U-15 dan U-16

Putra dari mantan pembalap sepeda Patrick Evenepoel ini memiliki karier yang cukup moncer di level klub. Bakatnya terendus hingga tim nasional Belgia. Ia pernah menjadi bagian dari tim nasional Belgia U-15 dan U-16. Hanya saja cedera membuat kariernya di sepak bola tamat di usia muda.

Evenepoel mulai terpinggirkan dari tim utama. Dalam sebuah wawancara dengan DeMorgen, ia merasa tidak pernah mendapatkan penjelasan yang layak mengapa ia terpinggirkan. "Ini cukup berat baginya secara mental. Sebab ia selalu ingin menjadi yang terbaik," aku Stassin.

Evenepoel akhirnya dilepas Anderlecht pada akhir 2016. Evenepoel kemudian bergabung dengan tim KV Mechelen U-19 pada 1 Januari 2017. Namun ia tidak bertahan lama di klub yang saat ini diperkuat pesepak bola Indonesia, Sandy Walsh itu. Evenepoel memutuskan keluar pada 7 April 2017.

"Saya menghabiskan waktu sebelas tahun di sini (Anderlecht.red). Sejujurnya, beberapa tahun terakhir di sana adalah masa yang sulit. Mereka mematahkan mental saya. Tapi pengalaman itu yang membuat saya kuat," aku Evenepoel seperti yang dilansir Cyclingweekly.

Evenepoel hadir di tengah pertandingan Anderlecht beberapa waktu lalu

Kekecewaan di sepak bola membuat Evenepoel memutuskan hijrah ke balap sepeda pada 2017. Ia memperkuat tim amatir, Forte Young CT. Kemudian pindah ke Acrog–Pauwels Sauzen pada 2018. Evenepoel tampaknya berjodoh dengan balap sepeda. Pada 2018, atau setahun setelah berhenti dari sepak bola, ia menjadi juara dunia road race di level junior.

Kegemilangan Evenepoel membuat tim Quickstep terpikat. Mereka menyodorkan kontrak berdurasi lima tahun pada 2019. Pada tahun pertamanya di tim berjuluk The Wolfpack itu, Evenepoel memenangkan Tour of Belgium 2019 dan Clasica de San Sebastian. Lalu menjadi yang terbaik di Vuelta a San Juan, Volta ao Algarve, dan Vuelta a Burgos.

Seketika ia menjadi kandidat terkuat juara Giro 2020. Akan tetapi, kecelakaan hebat di Il Lombardia membuyarkan ambisinya untuk berjaya di Grand Tour di Italia itu. Evenepoel harus beristirahat selama berbulan-bulan. Ia sudah balapan lagi pada 2021. Namun mengalami periode yang sulit untuk mencapai level terbaiknya.

Kerja keras serta rasa sabar Evenepoel berbuah manis pada Minggu, 11 September 2022. Ia menjadi juara baru di La Vuelta. "Saya tidak bisa menggambarkan apa artinya memenangi Grand Tour pertama saya. Saya bekerja keras untuk ini. Saya membuat banyak pengorbanan dan saya senang semuanya terbayar di sini, di Spanyol," terang Evenepoel.

Karier sepak bolanya memang tidak berjalan sesuai harapan. Tetapi Evenepoel meninggalkan kesan abadi. "Ia tidak melakukan begitu banyak tindakan menentukan. Ia memang tidak mencetak banyak gol. Tapi Ia adalah orang yang benar-benar berusaha. Ia bukan pemenang pertandingan, tapi pemimpin di lapangan," ucap Stassin. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 107

Foto: Getty Images, Photo News, Facebook, Het Nieuwsblad


COMMENTS