Mereka begitu gagah di etape-etape datar, bersaing di barisan terdepan memburu kemenangan sprint. Tapi begitu jalanan mulai menanjak ke atas, mereka benar-benar kesulitan.

“Mereka” itu adalah Mark Cavendish (Dimension Data) dan Marcel Kittel (Katusha-Alpecin), super sprinter yang beberapa tahun lalu sempat mendominasi etape-etape datar Tour de France (TdF).

Pada Rabu, 18 Juli, mereka harus tereliminasi dari TdF 2018. Mereka harus pulang meski lomba masih menyisakan sepuluh etape. Ini gara-gara mereka terlalu lamban di tanjakan-tanjakan Etape 11, dan mencapai garis finis dalam cut-off time yang ditetapkan penyelenggara.

Mark Cavendish (Dimension Data) harus tereliminasi setelah finish lebih dari cut off time Etape 11 Tour de France.

Dalam etape 108,5 km menuju puncak La Rosiere itu, cut-off time-nya adalah sekitar 31 menit setelah juara etape (Geraint Thomas dari Team Sky) melewati garis finis. Nah, Cavendish dan Kittel baru finis jauuuuh setelah waktu itu.

Awalnya, Cavendish sempat ditemani dua rekan setim untuk menggiringnya mengejar batas waktu. Tapi karena terlalu lamban, Dimension Data lantas memerintahkan dua orang itu untuk meninggalkan sang sprinter. Apesnya, rekan Cavendish, Mark Renshaw, ikut gagal melewati batas waktu dan juga tereliminasi.

Sementara rekan Kittel, Rick Zabel, melintasi garis finis lima detik setelah time limit. Pihak penyelenggara lantas memberi dispensasi dan Zabel boleh lanjut ikut TdF 2018.

Marcel Kittel (Katusha-Alpecin) menyelesaikan Etape 11 Tour de France lebih dari 31 menit di belakang sang juara etape, Geraint Thomas (Team Sky) sehingga harus tereliminasi.

Dengan kenyataan ini, pupus sudah harapan Cavendish mengejar rekor kemenangan etape Eddy Merckx di TdF 2018. Cavendish total sudah punya 30 kemenangan, sedangkan rekornya 34.

Sekarang Cavendish harus menunggu hingga tahun depan. Itu pun kalau performanya masih cukup mumpuni. Di usia 33 tahun, Cavendish sudah sangat kesulitan menghadapi bintang-bintang sprint muda seperti Fernando Gaviria (Quick-Step Floors) dan Dylan Groenewegen (LottoNL-Jumbo).

Di etape-etape datar di awal TdF ini, Cavendish hanya mampu meraih hasil terbaik finis di urutan delapan, di Etape 8.

Kittel juga tidak bersinar di awal TdF ini. Hasil terbaiknya finis ketiga di etape pembuka. (mainsepeda)

Foto : Getty 

 

Populer

UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Raihan Juara Baru Mainsepeda Trilogy, sekaligus Putus Ambisi Quatrick Abdul Soleh
Nasib Biniam Girmay Terkatung-katung Efek Merger Lotto-Intermarche
Juara Mainsepeda Trilogy Pilih Vakum Sejenak dari Balap Sepeda
Polda Jatim Inisiasi Semeru Criterium 2025, Adu Cepat di Sirkuit GBT
Tour of Guangxi 2025, Etape 4: Magnier Cetak Kuartet Kemenangan Beruntun
Pembalap Customs Cycling Indonesia Juara Umum CCI Series 2019
Vuelta a Espana 2025, Etape 21: Vingegaard Juara Tanpa Berpesta
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Final Sengit Trio Men Age Under 29 
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Juara Bentang Jawa Beri Tips Taklukkan Paltuding