Kolom Sehat: Waspada, Corona Merajalela

| Penulis : 

Kemeriahan Tour de France, Piala Eropa, maupun piala-piala yang lain terasa kurang. Bukan tenggelam karena ada event yang lebih luar biasa. Akan tetapi, semuanya tenggelam karena keadaan negara kita yang berjuang kembali melawan Corona.

Kondisi itu membuat negara harus menerapkan pembatasan aktivitas. Kali ini pakai tambahan kata "Darurat". Bersepeda akhirnya agak sulit. Sebab jalan utama di sejumlah kota ditutup. Padahal jalan itu adalah akses para cyclist menuju luar kota yang cenderung lebih sepi. Atau yang menyuguhkan rute pegunungan.

Beberapa agenda gowes bersama yang rutin diadakan, terpaksa dihentikan sementara. Sebab penyebaran virus yang sudah bermutasi ini, ternyata lebih masif. Gejalanya juga lebih parah daripada ketika virus kali pertama memperkenalkan diri setahun lalu.

Banyak teman, saudara, dan kolega yang sudah terserang virus ini. Membuat kita juga shock karena begitu dahsyat dan mudahnya virus ini bisa menghinggapi orang dewasa yang kuat maupun anak-anak.

Yang membuat tidak habis pikir, bagaimana fenomena harga groupset ternyata bisa terjadi di dunia kesehatan. Ketika permintaan jauh lebih tinggi daripada ketersediaan barang, maka harga akan naik. Ini hukum ekonomi dasar.

Tahun lalu, ketika bike boom terjadi akibat pandemi, semua harga aksesori sepeda dan sepedanya ikut naik. Orang yang ingin menekuni hobi sepeda sampai geleng-geleng kepala dengan fenomena ini. Bagaimana tidak, semua toko sepeda tidak punya stok barang. Kalaupun ada, sudah pesanan orang.

Sekarang keadaan itu terjadi di dunia kesehatan. Obat dan tabung oksigen menjadi barang yang dicari. Harganya melambung. Bedanya dengan part sepeda, pesepeda bisa memilih part lain yang lebih murah atau memutuskan untuk tidak bersepeda.

Obat dan tabung oksigen adalah salah dua barang yang paling dicari karena jumlah penderita Covid-19 makin tinggi. Untuk meringankan sakit dan menyambung napas, perlu obat dan oksigen. Sifat kebutuhan alat kesehatan adalah penting dan mendesak, karena nyawa taruhannya.

Support kepada penderita atau keluarga penderita sangat diperlukan. Semoga yang sedang berjuang melawan virus ini diberi kekuatan. Baik penderitanya maupun keluarganya.

Bagi yang sehat, kiranya bisa meminimalkan mobilitas. Ingat, virus ini tidak bisa berpindah. Kita yang memindahkannya. 

Bila ingin tetap bersepeda, bisa memilih bersepeda statis dengan smart trainer di rumah. Atau gowes di rute dekat-dekat sendirian.

Tetap jaga kesehatan dan selalu jalankan protokol kesehatan. Semoga kita bisa segera bersepeda dengan leluasa di outdoor lagi. Sekian. (johnny ray)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 49

Foto: @motretsport

 

Populer

Tour de France 2025, Etape 4: Balas Kekalahkan dari MVDP, Pogacar Raih Kemenangan ke-100
Jersey Bulu Domba hingga Roti Gandum Bekal Arbelly Noor Taklukkan NorthCape4000
Tour de France 2025, Etape 3: Tim Merlier Berpesta, Philipsen Menderita
Positif bagi Sports Tourism, Pemkab Kediri All Out Support Kediri Dholo KOM 2025
Tour de France 2025: Sekuel Kelima Pogacar Vs Vingegaard
Kolom Sehat: Tour de France 2025
Tour de France 2025, Etape 2: MVDP Sumbang Kemenangan Kedua Alpecin-Deceuninck
Daftar 20 Tim Peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Dari Eropa Hingga Tanah Air
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Bersepeda Nyaman dan Aman Sambil “Keliling Indonesia” di Rute TMII Loop