Satu lagi duet ayah-anak asal Banjarmasin yang akan turun di Kediri Dholo KOM Challenge 2021. Kali ini Suroto mengajak putranya, Abednego Evan Emanuella untuk nanjak di Dholo. Ini akan menjadi tantangan bagi Abed untuk bisa menyelesaikan rute nanjak ke Dholo.

Seperti berbagai daerah lain di dunia, Suroto menceritakan bahwa di Banjarmasin juga sedang booming sepeda sejak pandemi. Hal itu menular ke Abed. Ia mulai rutin gowes sejak November lalu. Awalnya, siswa kelas XI SMA Kanaan Banjarmasin itu gowes bersama teman-teman sekolahnya.

"Waktu SD memang suka main BMX, pas SMP dan SMA sempat berhenti. Lalu mulai lagi ini dengan jarak dekat. Suatu waktu saya mengajaknya gowes agak jauh. Ternyata ia senang. Akhirnya berlanjut sampai sekarang," kata cyclist kelahiran Blitar, Jawa Timur itu.

Selain faktor sang ayah, ketertarikan Abed mengikuti Kediri Dholo KOM Challenge 2021 ini juga disebabkan ada salah satu kawannya yang ikut event ini. "Akhirnya dia makin tertarik dan coba mencari pengalaman," lanjut Suroto.

Selama latihan rutin, Abed menunjukkan perkembangan yang bagus. Saat gowes bareng dengan Suroto dan komunitas Patriot ke Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Abed berhasil finis. Padahal jaraknya 170 kilometer. Rutenya rolling dengan tanjakan yang lumayan curam.

Suroto juga menguji putranya di rute-rute jarak jauh yang lain. Seperti di daerah Pelaihari dengan jarak sekitar 150 kilometer jika ditempuh dari Banjarmasin. Semua bisa diselesaikan dengan baik.

"Kalau hari sekolah, Abed masuk setengah 8 pagi. Jadi kami gowes dengan jarak dekat saja, antara 50-60 kilometer. Kalau akhir pekan minimal 100 kilometer," kata cyclist 53 tahun tersebut.

Bagi Suroto, gowes dengan Abed sangat menyenangkan dan memiliki banyak manfaat dan keuntungan. Pertama, ia bisa menambah quality time dengan jagoannya itu. Tak hanya itu saja, Suroto juga mendapatkan dukungan penuh dari sang istri.

"Kalau sama anak, support dari istri juga lebih mantap," aku Suroto. "Kalau dulu segala sesuatunya harus menyiapkan sendiri. Sekarang sudah disiapkan istri, saya tinggal pakai," imbuhnya.

Tak hanya itu saja, proses "mengurus" visa gowes pun kini dipermudah. Suroto masih ingat, Saat akan mengikuti Bromo KOM untuk kali kedua, ia harus menjawab pelbagai pertanyaan dari sang istri. Bersama Abed, prosesnya jadi lebih singkat.

"Surat izinnya menjadi lebih mudah," katanya seraya tertawa. "Sebab istri juga sangat mendukung saya dan Abed berangkat ke Kediri," terangnya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 44

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi Suroto

Populer

Vuelta a Espana 2025, Etape 12: Pisah dari UAE, Ayuso Tetap Garang
Vuelta a Espana 2025, Etape 11: Balapan Tanpa Hasil Sebab Demonstrasi Pro-Palestina
Bentang Jawa 2025: 181 Peserta, 47 DNF, Rekor 119 Finisher!
Bluefire Ijen KOM 2025: Gumitir Dibuka, Akses Banyuwangi Tanpa Drama 
Kediri Dholo KOM 2025: Kapolres Kediri Ikut Gowes sekaligus Pastikan Kelancaran Rute
Bentang Jawa 2025: Stephen Lane Juara! Pecah Rekor Finish Under 78 Jam
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 2: Fransesco Carollo Menang Sprint, Swatt Club Merajalela!
John Boemihardjo: Sepeda Minimalis untuk London-Edinburgh-London 1.500 Km!
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 1: Jeroen Meijers Mendominasi Etape Pembuka
Tour de France 2025, Etape 11: Jonas Abrahamsen Tampil Heroik, Pogacar Mengalami Kecelakaan