Tim asal Prancis yang manaungi Nairo Quintana, Arkéa-Samsic sedang dalam penyelidikan atas dugaan praktik doping selama Tour de France 2020. Setelah penggeledahan di hotel tim di Méribel pada Rabu (16/9) lalu, dua orang akhirnya ditahan polisi pada Senin (21/9) kemarin.

Seperti yang dilansir AFP, jaksa penuntut Marseille Dominique Laurens mengakui bahwa pihaknya pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap "sebagian kecil" tim Arkéa-Samsic. Hanya saja dia menyebutkan siapa dua orang yang telah ditahan.

Laurens mengungkapkan bahwa dua orang yang ditahan memiliki banyak produk kesehatan termasuk obat-obatan di dalam barang-barang pribadi mereka. Menurutnya, Barang-barang tersebut dapat dikualifikasikan sebagai doping.

"Pencarian memang terjadi, seperti yang telah saya katakan kepada beberapa media. Akan tetapi, mereka hanya melibatkan sejumlah kecil pembalap dan rombongan mereka. Bukan siapa pun yang dipekerjakan oleh tim," kata Emmanuel Hubert, General Manager Arkéa-Samsic, Selasa (22/9) dini hari tadi.

Surat kabar Prancis Le Parisien melaporkan bahwa salah satu dokter dan salah satu fisioterapis tim telah ditahan polisi. Mereka mengungkapkan jika polisi menemukan 100ml saline serta peralatan injeksi. Bersepeda sendiri memiliki kebijakan tanpa jarum dalam buku peraturan anti-doping.

Menurut sumber AFP, polisi telah melakukan pengembangan atas kasus ini. Mereka sedang memeriksa sejumlah pembalap Arkéa-Samsic, termasuk Nairo Quintana dan saudaranya Dayer Quintana. Dominique Laurens mengamini bahwa penyelidikan tersebut berkaitan dengan doping.

"Kami tentu saja mendukung para pebalap kami. Akan tetapi, jika penyelidikan mengkonfirmasi kebenaran dari praktek doping, tim segera memisahkan diri dari tindakan tersebut, dan akan ragu untuk memutuskan hubungan dengan mereka," terang Hubert.

Sementara itu, Union Cycliste Internationale (UCI) mengonfirmasi, mereka telah berkomunikasi dengan Kantor Pusat untuk Melawan Kerusakan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat (OCLAESP) dan Yayasan Antidoping Bersepeda (CADF) sebagai bagian dari operasi hukum yang dilakukan oleh otoritas Prancis di sela-sela Tour de France 2020.

"UCI menyambut dan mendukung tindakan semua pihak yang terlibat, dan akan mengambil tindakan yang sesuai setelah mencatat informasi yang diperoleh oleh otoritas hukum Prancis," tulis pernyataan resmi UCI, Selasa dini hari tadi. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 14

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: ASO

Populer

Kolom Sehat: Hari Apes Nggak Ada di Kalender
Tadej Pogacar Melawan Dirinya Sendiri di Giro d'Italia
Preview Bromo KOM X Kategori Men 30-34: Firman Hidayat Kembali Head to Head dengan Bagus Hefnar
Ratusan Cyclist Ramaikan Gowes Rayakan HUT Kota Malang ke-110
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Juarai Eschborn-Frankfurt, Maxim Van Gils Resmi Angkat Trofi WorldTour Perdana
Kolom Sehat: Sisi Lain Bromo
Valtteri Bottas, Pembalap F1 Menuju Kejuaraan Dunia Gravel UCI
Bike and Camp, Cara Unik Mumed CC Gelar Acara Halal Bihalal 
Preview Bromo KOM Kategori Men 60+: Ambisi Besar Soetanto Tanojo Rebut Kembali Gelar Bromo KOM